Negeri Waai berteung Hunimua Risinai Waitutuitu Labuhan Saheut, terletak di pulau Ambon, kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah, prov. Maluku.
Negeri ini beragama kristen.
Lokasi negeri Waai di P. Ambon
Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang
Untuk foto raja-raja, klik di sini
Video negeri Waai
* Video Alifuru dari negeri Waai: link
* Video Alifuru dari negeri Waai: link
* Video panas pela negeri Waai, Soya dan Morella, 2009: link
Foto Maluku
* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link
Nederlands (bah. belanda)
* Waai
Persatuan Anak Anak Waai (PAWI). Een vereniging met leden, bij wie de oorsprong ligt in het dorp Waai
* Klik Molukken en Nederland voor:
– lijsten met marga’s en negeri’s,
– zoekmachine voor marga’s,
– informatie over Molukkers in Nederland en molukse onderwerpen.
Hubungan dengan belanda
Persatuan Anak Anak Waai (PAWI). Kumpulan di belanda dengan anggota yang asal-usulnya terletak di desa Waai.
NEGERI WAAI
Tentang raja negeri Waai
17 Februari 2017
Raja Negeri Waai, Zacarias Bakarbessy, dipilih oleh masyarakat dan dilantik oleh Bupati Malteng tertanggal 17 Perbuari 2017, dengan akhir masa jabatan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri Waai pada 17 Perbuari 2022.
2016
Proses pemilihan dan pelantikan Raja Negeri Waai, hingga kini masih bermasalah dan terkendala oleh proses hukum yang dilakukan oleh salah seorang figur yang menyatakan diri sebagai ahli waris pemerintah di Negeri Waai, yakni Derek Bakarbessi.
17 febr. 2017: pelantikan Raja Negeri Waai, Zacarias Bakarbessy
Baileo negeri Waai
Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber:
* https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo
Baileo dan gereja negeri Waai
Sejarah negeri Waai
Rumphius mencatat bahwa pada zaman daulu kala negeri Waai yang nama aslinya Hunimua Risinai Waitutuitu Labuhan Saheut terletak di sebuah pegunungan tinggi yang jauh dari pantai dan letaknya di barat laut. Waai adalah sebuah kampong Kristen yang sejak zaman Portugis, selalu bermusuhan dengan negeri-negeri Islam yang berperang sampai ke Baguala.
Sejak tahun 1633 Waai diserang oleh Kimelaha Luhu dari Seram dan juga dengan orang-orang Islam Hitu. Di kemudian hari orang-orang Waai pun pindah dari pegunungan itu dan mendiami pesisir pantai putih yang indah yang diberi nama Putiressi pada dataran dimana mengalir air Pera. Disebut demikian karena air sungai itu berkilauan seperti perak yang terletak di belakang negeri dimana muncul pula air terjun. Pada waktu itu Waai diperintah oleh orang kaya yang bernama Johan Bakarbessy yang merupakan tokoh keduabelas duduk dalam Landraad.
Pada tahun 1656 ia dibuang di pulau Rossingyu di Pulau Banda karena membuat kerusuhan di pegunungan dengan penyembahan kepada Butu Ulisiwa merupakan suatu aliran kepercayaan dari perserikatan ulisiwa, dan kemudian ia diganti oleh Manuel Cayado ( Kayadoe ).
– Sejarah lengkap: http://juliansoplanit.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-negeri-waai.html
– Sejarah lengkap: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/waai-negeri-ambon/sejarah-lengkap-negeri-waai/
Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Waai
1) SOA dan Fam
Negeri Waai terdiri dari 3 Soa.
Ketiga soa itu berisikan lumatau (mata rumah) seperti di bawah ini:
1. Soa Risama dari kampung/ negeri Eluhu dan negeri Nani, matarumah
Reawaruw,
Tuanahu,
Kayadoe,
Tuhalauruw,
Matakupan,
Risambessy,
Habibuw.
2. Soa Patihutu dari kampung/ negeri Pokingsaung dan negeri Patingsaung, matarumah:
Pattimukay,
Tubalawony,
Matapere,
Wattimanela,
Bakarbessy,
Tahitu,
Lumasina,
Tusmani,
Tapilaha,
Ririhatuela, dan
Pattireuw.
3. Soa Rumalae dari kampung/ negeri Amalaing dan negeri Amaheru, matarumah:
Kalay,
Rumahlaiselan,
Salamony,
Talaperu,
Walasari dan
Tuasela.
– Sumber: https://sejaranegeriwaai.wordpress.com/2016/02/05/httpssejaranegeriwaai-files-wordpress-com201602sejarawaai-pdf/
2) Pela dan Gandong
Waai pela dengan negeri Kaibobo, Mamala, Wakal dan Suli.
Cari nama Fam SOA, pela, gandong, klik di sini
Subjek penting budaya Maluku
1) Penjelasan Baileo negeri Maluku: klik di sini
2) Foto foto Baileo di Maluku: klik di sini
3) Penjelasan Pela dan Gandong, klik di sini
4) Penjelasan Panas Pela, klik di sini
5) Struktur pemerintahan dan masyarakat negeri Maluku, klik di sini
6) Penjelasan Fam, marga dan SOA, klik di sini
Pelantikan regen Waai 1920-an
Peta Maluku kuno
Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini
Peta Maluku tahun 1640
Sumber negeri Waai
– SOA dan matarumah: https://sejaranegeriwaai.wordpress.com/
– Sejarah negeri Waai: https://waiselaka.wordpress.com/
– Sejarah negeri Waai: http://juliansoplanit.blogspot.co.id/
Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong
————————————————
All the 34 raja’s, patihs and orang kaya’s of Ambon together with their staff and their banners with the symbols of the three kingdoms. About 1920. In the middle with crown: raja Leonard L. Rehatta van Soya. Photographer unknown. Picture from Pusaka (Indonesian Kingdoms Documentation Centre) in Vlaardingen (the Netherlands), used with permission of secretary Donald P. Tick.
Maluku, tahun 1700 M