Kerajaan Negara Daha: 1478 – 1526. Kerajaan Negara Daha adalah sebuah kerajaan Hindu (Syiwa-Buddha) yang pernah berdiri di Kalimantan Selatan. Kerajaan Negara Daha merupakan pendahulu Kesultanan Banjar. Pusat pemerintahan/ibukota kerajaan ini berada di Muhara Hulak atau dikenal sebagai kota Negara (sekarang kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan),
The kingdom of Negara Daha: 1478 – 1526 was located on Kalimantan, provinsi Kalimantan Selatan. Pusat.
Kerajaan Negara Daha was the forerunner of the Kesultanan Banjar.
For english, click here
Lokasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Garis kerajaan-kerajaan di Kalimantan: link
Foto kerajaan-kerajaan di Kalimantan
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Kalimantan: link
* Foto raja2 di Kalimantan dulu: link
* Foto istana kerajaan di Kalimantan: link
* Foto Kalimantan dulu: link
* Foto perang belanda di Kalimantan, abad ke-19: link
KERAJAAN NEGARA DAHA
Sejarah kerajaan Negara Daha, 1478 – 1526
Kingdom Kuripan: – 1387
Kingdom Negara Dipa: 1387 – 1495
Kerajaan Negara Daha: 1487 – 1526
Kesultanan Banjar: 1520 – 1860
Awal Pendirian
Sebelum terbentuknya kerajaan-kerajaan di Kalimantan Selatan, masyarakat masih berkelompok berdasarkan wilayah aliran sungai. Setelah itu, terbentuk sebuah kesatuan politik yang menggabungkan kelompok-kelompok tersebut menjadi sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Negara Dipa. Kerajaan ini kemudian digantikan oleh kerajaan Negara Daha.
Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Kerajaan Negara Daha, pusat pemerintahan di daerah Kalimantan Selatan terletak di muhara hulak, Nagara.
Kerajaan Negara Daha juga memiliki bandar perdagangan di Muara Bahan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Penduduk asli Kerajaan Negara Daha berasal dari Suku Banjar Masih. Mereka menghuni wilayah hilir Sungai Barito dan Batang Banyu dan berbahasa Banjar. Selain itu, terdapat pendudukan dari Suku Banjar Kuala, Suku Banjar Pahuluan, dan Suku Dayak.
Lokasi Negara Daha, 1500
Raja-raja
Pendiri sekaligus raja pertama dari kerajaan Negara Daha adalah Sekarsungsang. Ia diberi gelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Pusat pemerintahannya di Muara Hulak dan pelabuhannya di Muara Bahan. Wilayah kekuasaan Negara Daha adalah Sewa Agung, Bunyut, Karasikan, Balitung, Lawai, dan Kotawaringin.
Raja terakhir kerajaan Negara Daha adalah Raden Sukarama. Setelahnya kerajaan Negara Daha oleh Raden Samudera. Anak Raden Sukarama yang bernama Pangeran Tumenggung menentang keputusan ayahnya dan mengangkat dirinya sendiri sebagai raja kerajaan Negara Daha. Raden Samudera sebagai pewaris tahta akhirnya melarikan diri dan mendirikan kerajaan di wilayah Banjarmasin. Setelah itu ia meminta bantuan kerajaan Demak untuk mengambil kembali kekuasaannya. Raden Samudera dapat mengambil kembali kekuasaannya sebagai raja di Kerajaan Daha dan mendirikan kerajaan Banjar yang bercorak Islam.
Artefak yang ditemukan di situs Candi Laras koleksi Museum Lambung Mangkurat.
Keruntuhan
Runtuhnya Kerajaan Negara Daha disebabkan terjadinya perselisihan di antara pewaris kerajaan dan berkembangnya agama Islam mulai di wilayahnya. Kerajaan Negara Daha akhirnya runtuh pada tahun 1526 dan menjadi bagian dari Kerajaan Banjar. Bekas wilayah kerajaan Negara Daha diberikan kepada Pangeran Tumenggung yang berpusat di wilayah di Batang Alai. Setelah kerajaan Negara Daha runtuh, gelar kebangsawan dari keturunan raja diubah dari Pangeran menjadi Andin.
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Negara_Daha
Peninggalan kerajaan Negara Daha: Candi Laras
Salah satu peninggalan arkeologis yang berasal dari zaman Kerajaan Negara Daha adalah penemuan sebuah candi yang kemudian dikenal sebagai Candi Laras. Candi ini terletak di pinggiran Desa Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada abad ke-14 M, desa Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan gerbang bandar Kerajaan Negara Dipa. Pengujian yang dilakukan terhadap tiang bangunan Candi Laras menghasilkan angka tahun dengan kisaran 1240-1426 M. Selain itu, Candi Agung, prasasti yang ditemukan sebelumnya dan yang diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Nan Sarunai, juga masih digunakan pada masa Kerajaan Negara Daha (Ganie dalam Radar Banjar, 7 Desember 2004).
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Laras
Daftar Raja
* 1448-1486: Raden Sakar Sungsang/Raden Sari Kaburungan/Ki Mas Lalana bergelar Maharaja Sari Kaburungan atau PanjiAgung Rama Nata putera dari Putri Kalungsu/Putri Kabu Waringin, ratu terakhir Negara Dipa,
* 1486-1525: Raden Sukarama bergelar Maharaja Sukarama, kakek dari Sultan Suriansyah (Sultan Banjar I),
* 1525: Raden Paksa bergelar Pangeran Mangkubumi, kemudian bergelar Maharaja Mangkubumi,
* 1525-1526: Raden Panjang bergelar Pangeran Tumenggung.
– Sumber / Source: Wiki
Peta Kalimantan kuno
Untuk peta-peta Kalimantan kuno (1570, 1572, 1594, 1601, 1602, 1740, 1747, 1760, 1835), klik di sini.
Peta Kalimantan (Borneo) tahun 1601
Sumber kerajaan Negara Daha
– Sejarah kerajaan Negara Daha di Wiki: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Negara_Daha
– Sejarah kerajaan Negara Daha: https://p2k.stekom.ac.id/
– Sejarah kerajaan Negara Daha: http://liveinbalikpapan.blogspot.co.id/
– Daftar Raja: https://id.wikipedia.org/wiki/