.
Kerajaan Kubu: 1772 – 1958. Terletak di Kalimantan, Kab. Kubu Raya, prov. Kalimantan Barat.
Kerajaan ini adalah padalah sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Yang Dipertuan Besar yang pernah berdiri dalam wilayah yang sekarang terletak di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Sejarah Kerajaan Kubu memiliki kaitan yang erat dengan sejarah Kesultanan Pontianak.
Kerajaan ini masih ada.
Gelar raja Kubu: Yang Dipertuan Besar.
Kingdom of Kubu: 1772 – 1958. Located on Kalimantan, in the district of Kubu Raya.
Title of the king: Yang Dipertuan Besar.
For english, click here
Lokasi Kab. Kubu Raya
Kerajaan Kubu
* Foto kerajaan Kubu: link
Garis kerajaan-kerajaan di Kalimantan: link
Foto kerajaan-kerajaan di Kalimantan
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Kalimantan: link
* Foto raja2 di Kalimantan dulu: link
* Foto istana kerajaan di Kalimantan: link
* Foto Kalimantan dulu: link
* Foto perang belanda di Kalimantan, abad ke-19: link
KERAJAAN KUBU
1 Raja kerajaan Kubu sekarang (2022)
2 Sejarah kerajaan Kubu
3 Keraton Kertamulya
4 Daftar Raja
5 Istana
6 Peta Kalimantan (Borneo) kuno
7 Sumber / Source
1) Raja kerajaan Kubu sekarang (2022)
26 Juni 2022: mengukuhkan Syarif Ibrahim Bin Nyoh Al Idrus sebagai Raja Kubu.
Kerajaan Kubu segera eksis kembali setelah vakum beberapa tahun. Pengukuhan kerajaan ini akan menggelar penobatan pada 26 Juni 2022 mendatang dan mengukuhkan Syarif Ibrahim Bin Nyoh Al Idrus sebagai Raja Kubu.
Menurut Sy Ibrahim, kerajaan Kubu bagian dari simbol untuk memperkokoh kelestarian sejarah, Adat dan budaya ditengah-tengah masyarakat Kubu, juga diniatkan untuk menyatukan keluarga besar dan mengangkat marwah kerajaan Kubu dari zuriat Idrus bin Abdurrahman Al Idrus Raja Kubu pertama.
Dari niat tersebut terbitlah hasil mufakat penyatuan Majelis wali Kerajaan Kubu 10 Januari 2022. Dan titah majelis wali kerajaan Kubu tanggal 12 mei 2022 yang selanjutnya mengukuhkan kembali kerajaan Kubu dan satu kepemimpinan bergelar Satria Negara Yang Dipertuan Akbar Syarif Ibrahim bin Nyoh sebagai Raja Kubu.
– Sumber: https://www.kalbarnews.co.id/2022/06/syarif-ibrahim-bin-nyoh-al-idrus-segera.html
2) Sejarah kerajaan Kubu, 1772 – 1958
Kerajaan Kubu adalah salah satu kesultanan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kerajaan Kubu didirikan pada abad ke-17 dan masa pemerintahannya berakhir ketika tergabung menjadi wilayah NKRI.
Sejarah berdirinya
Cikal bakal kerajaan Kubu berasal dari para imigran asal Hadramaut, Yaman, yang pergi ke timur untuk mencari daerah baru. Para perantau yang berjumlah sekitar 45 orang ini sampai di Palembang, lalu terus bergerak hingga ke Kalimantan Barat. Ketika sampai di Kalimantan Barat, mereka menyebarkan Islam di Sukadana dan Menpawah. Sedangkan salah satu pengembara bernama Syarif Idrus, memilih mencari daerah lainnya bersama beberapa orang lainnya.
Syarif Idrus melakukan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas Kecil hingga sampai pada daerah yang menarik perhatiannya, yaitu Suka Pinang atau persimpangan Sungai Rasau. Di wilayah itulah, ia dan rombongannya menetap lalu membangun perkampungan. Dalam perkembangannya, Suku Dayak yang lalu lalang tertarik melihat tata cara kehidupan di kampung baru itu.
Mereka akhirnya bergabung hingga perkampungan semakin ramai. Adapun Syarif Idrus diangkat menjadi pemimpin kampung dan membuat perdagangan hasil hutan semakin maju. Aktivitas perdagangan kampung tersebut menarik banyak pedagang dari luar daerah.
Di sisi lain, muncul ancaman yang membuat Syarif Idrus terpaksa memindahkan kampung ke dalam hutan untuk keamanan. Sebagai pemimpin, ia juga berupaya membangun pertahanan dengan menimbun kayu di sungai yang ada di dekatnya. Daerah itu akhirnya terkenal dengan nama Kubu, karena diambil dari kata kubu pertahanan.
Pada 1775, Kampung Kubu berubah menjadi pemerintahan sendiri berbentuk kerajaan dengan Syarif Idrus (1775-1794) sebagai raja pertamanya bergelar Tuan Besar Kubu. Dalam menjalankan pemerintahan, ia dibantu oleh tiga rekannya yang bernama Sayid Hamzah Al Baraqbah, Sayid Ali As Shahabuddin, dan Syekh Akhmad Faluga, yang juga berasal dari Yaman.
Lokasi kerajaan Kubu, wilayah Pontianak
Perkembangan
Pada 1780, Raja Syarif Idrus mengadakan hubungan dengan Belanda untuk pertama kalinya dengan menandatangani kontrak politik Korte Verklaring. Setelah Raja Syarif Idrus meninggal karena diserang oleh Siak saat sedang beribadah, rakyatnya bersumpah tidak akan melakukan hubungan apa pun dengan Siak. Setelah itu, tampuk pimpinan Kubu dilanjutkan oleh putranya yang bernama Syarif Muhammad, yang juga menandatangani kontrak politik dengan Belanda pada 7 Juni 1823.
Penandatanganan kontrak juga diakukan pemimpin selanjutnya. Semasa pemerintahan Syarif Hasan bin Abdurahman, Kubu membangun berbagai infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lain sebagainya untuk menunjang kegiatan di kerajaan. Oleh karenanya, periode pemerintahan Syarif Hasan bin Abdurahman bisa dikatakan sebagai masa kemajuan dari kerajaan Kubu.
Pada masa kekuasaan Syarif Abbas (1900-1912) terjadi perang saudara dengan Syarif Zin bin Ismail, yang menuntut haknya sebagai pewaris takhta Kubu. Berkat bantuan Belanda, Syarif Zin akhirnya naik takhta sebagai raja Kubu dengan tanda tangan kontrak pada 26 November 1911.
Pada masa ini, Belanda membentuk badan bernama Bestuurcomisie untuk membantu pemerintahan Kerajaan Kubu. Jabatan Ketua Bestuurcomisie diberikan kepada Syafir Kasimi yang mempunyai kewenangan untuk memimpin Tanjung Bunga. Anggotanya bernama Syarif Saleh ditugaskan di daerah Kubu hingga Padang Tikar.
Runtuhnya kerajaan Kubu
Saat Jepang masuk ke Kubu pada September 1943, Syarif Hasan ditunjuk sebagai Ketua Bestuurcomisie. Pada 20 Februari 1944, ia ditangkap oleh Jepang dan digantikan oleh Syarif Shalih. Setelah Jepang menyerah pada 1945, Belanda kembali lagi untuk menguasai. Syarif Shalih juga kembali ditunjuk sebagai kepala swapraja Kubu dengan menandatangani Korte Verklaring pada 16 Agustus 1949. Ia terus menjabat sebagai kepala swaparaja hingga tahun 1958, ketika swapraja dihapuskan dan Kubu masuk ke Republik Indonesia. Hal itu juga yang menandai berakhirnya Kerajaan Kubu di Kalimantan Barat.
– Sumber sejarah: https://www.kompas.com/stori/read/
3) Keraton Kertamulya
– Sumber: http://celoteh-warga.blogspot.co.id/2011/11/lembaga-pelestarian-keraton-kertamulya.html
4) Daftar Raja
* 1772 – 1795: Sayyid Idrus bin Sayyid ‘Abdu’l Rahman al-Idrus, Tuan Besar Kubu
* 1795 – 1829: Syarif Muhammad ibni al-Marhum Syarif Idrus al-Idrus, Yang di-Pertuan Besar Kubu.
* 1829 – 1841: Syarif ‘Abdul Rahman ibni al-Marhum Syarif Muhammad al-Idrus, Yang di-Pertuan Besar Kubu.
* 1841 – 1864: Syarif Ismail ibni al-Marhum Syarif ‘Abdu’l Rahman al-Idrus, Yang di-Pertuan Besar Kubu.
* 1864 – 1871: Syarif Hasan ibni al-Marhum Syarif ‘Abdu’l Rahman al-Idrus, Yang di-Pertuan Besar Kubu.
* 1900 – 1911: Syarif ‘Abbas ibni al-Marhum Syarif Hasan ‘Ali al-Idrus, Yang di-Pertuan Besar Kubu.
* 1911 – 1921: Syarif Muhammad Zainal Idrus ibni al-Marhum Syarif Ismail al-Idrus, Tuan Besar Kubu.
* 1921 – 1943: Syarif Salih ibni al-Marhum Idrus al-Idrus, Tuan Besar Kubu.
* 1943 – 1958: Syarif Hasan ibni al-Marhum Syarif Muhammad Zainal Idrus al-Idrus, Tuan Besar Kubu.
* 26 Juni 2022: mengukuhkan Syarif Ibrahim Bin Nyoh Al Idrus sebagai Raja Kubu.
– Sumber / Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kubu
5) Istana kerajaan Kubu
Lokasi Istana Kubu ini terletak di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi Kalimantan Barat.
6) Peta Kalimantan (Borneo) kuno
Untuk peta-peta Kalimantan kuno (1570, 1572, 1594, 1601, 1602, 1740, 1747, 1760, 1835), klik di sini.
Peta Kalimantan (Borneo) tahun 1601
7) Sumber kerajaan Kubu
– Sejarah kerajaan Kubu: http://karimunting.blogspot.com/
– Sejarah kerajaan Kubu di Wiki: link
– Sejarah kerajaan Kubu di Royalark: link
– Daftar Raja Kubu: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kubu
– Keraton Kertamulya: http://celoteh-warga.blogspot.co.id
Peta kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat dulu
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat, tahun 1800
————————
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan barat abad ke-19 dan awal abad ke-20