Kerajaan Alu, 1600—1957, adalah kerajaan Suku Mandar di Sulawesi, terletak di kab. Polewali Mandar, prov. Sulawesi Barat. Kerajaan ini tergabung dengan federasi Kakaruanna Tiparittiqna Uhai.
Raja bergelar Arayang.
The Kingdom of Alu (1600—1957) was a kingdom of the Mandar People, located in the district Polewali Mandar, west Sulawesi.
The title of the king is Arayang.
For english, click here
Lokasi kab. Polewali Mandar,
Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto situs kuno di Sulawesi: link
Video sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi, 40.000 SM – 2018: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Selatan, 1M – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Tenggara, 50.000 SM – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Utara, 4000 SM – sekarang: link
KERAJAAN ALU, 1600 – 1957
Pejabat sementara kerajaan Alu
Photo bersama pejabat sementara Pa’bicara Kaiyyang Arayang Alu.
Sejarah kerajaan Alu abad ke-16/17- 1957
Alu adalah sebuah Arayang (kerajaan) yang tergabung dengan federasi Kakaruanna Tiparittiqna Uhai (lihat di bawah).
Alu adalah salah satu kerajaan netral yang disebut Tiparttiqna wai dan dahulunya memiliki wilayah yang berbatasan dengan Batu-batu (Majene), Sendana dan Campalagian, bahkan lebih lanjut dikatakan sebagai kerajaan yang dituakan dari anggota konfederasi Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babbana Binanga. Itulah salah satu sebab kenapa di kerajaan Alu tidak dikenal gelar “DAENG” untuk menyebut bangsawan dari luar wilayah Alu. Sehingga gelar raja di Alu dikenal dengan Arayang Alu dan bukan Maraqdia Alu, dan tidaklah afdhal sebuah penobatan maraqdia Balanipa tanpa kehadiran Arayang Alu.
Kisah pengangkatan Annangguru anak dari Maraqdia Lombo menjadi Arajang ALU dikisahkan pada saat kerajaan mencari seorang raja baru maka disebarkan lah sayembara untuk mencari kesatria- kesatria didaerah Balanipa dan sekitarnya untuk ditarungkan dan pemenangnya akan menjadi raja dikerajaan ALU. Syarat mengikuti sayembara adalah peserta harus keturunan dari Maraqdia atau Hadat, disitulah terjadi pertarungan yang dimenangkan oleh Annangguru. Maka diangkatlah Annangguru keturunan dari Maraqdia Lombo menjadi Arajang ALU yang ternyata gelar raja itu disandang oleh beliau hingga akhir hayatnya.
– Sumber: http://junaidiaandha.blogspot.nl/2012/02/nama-besar-dari-maraqdia-alu.html
Ammana I Wewang diangkat menjadi Raja di Kerajaan Alu menggantikan ayahnya terlebih dahulu diangkat menjadi Maraqdia Malolo di Kerajaan Balanipa. Beliau menjadi Raja di Alu pada tahun 1886, yaitu 2 tahun kemudian sesudah memangku jabatan panglima (Maraqdia Malolo).
Sejarah kerajaan Alu sebagai wilayah di luar daerah inti kerajaan Balanipa
Wilayah di luar daerah inti kerajaan Balanipa terdiri atas:
1) Tallu Bocco: tiga negeri atau kerajaan otonom
2) Tallumbanua: tiga derah otonom
3) Paliliq Arua: serta delapan daerah taklukan.
Tallu Banua Bocco (tiga negeri atau kerajaan otonom) terdiri atas:
– Alu,
– Taramanuq dan
– Tuqbi.
Diperintah oleh Maraqdia Allu beserta Hadatnya, Paqbicara Kaiyang dan Paqbicara Baru, wilayahnya terdiri dari:
Tagolo,
Pussu(Maraqdia dengan dengan Pappuangan),
Kalumammang (Pappuangan),
Pao (Maraqdia dengan Pappuangan),
Sosso,
Puppuring (Pappuangan),
Petoqosang,
Sajoang,
Baqba Mombi,
Malimbung,
Tuqbu.
Sumber: http://galerikopicoqboq.blogspot.com/2016/12/struktur-pemerintahan-kerajaan-balanipa.html
Makam Ammana Pattolawali di desa Alu Kec. Alu Kab. Polewali Mandar. Sumber: http://arekindo.blogspot.co.id/2014/04/kerajaan-alu.html
Sejarah kerajaan-kerajaan Suku Mandar
Suku Mandar terdiri atas 17 kerajaan.
Pada akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17 negeri negeri Mandar menyatukan diri menjadi sebuah negeri yang lebih besar, yaitu tanah Mandar yang terdiri dari:
* 7 kerajaan hulu yang disebut “Pitu Ulunna Salu”,
* 7 kerajaan muara yang disebut “Pitu ba’bana binanga” dan
* 3 kerajaan yang tidak bergabung pada kedua wilayah tersebut (wilayah netral), dinamakan “Kakaruanna Tiparittiqna Uhai” atau sering juga disebut “Karua Babana Minanga”.
Kerjaan-kerajaan ini awalnya terbentuk sekitar akhir abad ke-15 (sekitar tahun 1580) setelah persekutuan kerajaan-kerajaan Bocco Tellu dan Appe Banua Kaiyyang, dan berakhir sekitar abad ke-18 (sekitar tahun 1860) setelah Belanda mulai masuk dan menjajah satu persatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga pernah jadi wilayah Vasal dari kekuasaan kerajaan Gowa-Tallo sekitar tahun 1612 – 1667, dan kerajaan Bone menanamkan pengaruh dan hegemoni sekitar tahun 1672 – 1737.
Semua kerajaan-kerajaan di Mandar ini saling menghormati pada bagian wilayah masing-masing dan saling membantu seakan-akan mereka sebenarnya satu wilayah layaknya satu negara kesatuan, makanya beberapa ahli sejarah Mandar berpendapat bahwa kerajaan di Mandar tidak berbentuk kerajaan layaknya kerajaan lain yang memerintah dan berdaulat di daerah sendiri tapi melainkan Satu Kesatuan Wilayah yang saling menghormati.
Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Ulunna Salu adalah:
1 Kerajaan Rante Bulahang, raja bergelar Indo Lembang,
2 Kerajaan Aralle, raja bergelar Indo Kadaneneq,
3 Kerajaan Tabulahan, raja bergelar Indo Litaq,
4 Kerajaan Mambi
5 Kerajaan Matangnga, raja bergelar Indo Lembang,
6 Kerajaan Tabang, raja bergelar Indo Lembang,
7 Kerajaan Bambang, raja bergelar Indo Lembang.
Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga adalah:
1 Kerajaan Balanipa, raja bergelar Arayang
2 Kerajaan Sendana, raja bergelar Arayang,
3 Kerajaan Banggae, raja bergelar Maraqdia,
4 Kerajaan Pamboang, raja bergelar Maraqdia,
5 Kerajaan Tapalang, raja bergelar Maradika,
6 Kerajaan Mamuju, raja bergelar Maradika,
7 Kerajaan Benuang, raja bergelar Arung.
Kerajaan yang bergelar Kakaruanna Tiparittiqna Uhai atau wilayah Lembang Mappi adalah sebagai berikut:
1. Kerajaan Allu
2. Kerajaan Tuqbi
3. Kerajaan Taramanuq
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandar
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber / Source
– Sejarah kerajaan Alu: http://www.kompadansamandar.or.id/artikel/331-alu-mutiara-terpendam-sulbar.html
– Sejarah kerajaan Alu: http://junaidiaandha.blogspot.co.id/2012/02/nama-besar-dari-maraqdia-alu.html
– Sejarah kerajaan Alu: http://arekindo.blogspot.co.id/2014/04/kerajaan-alu.html
– Tentang raja Alu, Ammana I Wewang: http://juraganpasarjitu.blogspot.co.id/2014/07/ammana-i-wewang-diangkat-menjadi-raja.html
———————–
– Suku Mandar di Wiki: Wiki
– Sejarah Pitu Ulunna Salu: http://mamasa-online.blogspot.co.id/2009/11/pitu-ulunna-salu-kuasa-dalam-balutan.html
– Pitu Ulunna Salu dan Pitu Baqbana Binanga: http://kampung-mandar.web.id/sejarah/pus-pbb.html
– Kerajaan lokal di Mandar: http://mandarinfo.blogspot.co.id/search/label/Kerajaan%20-%20Kerajaan%20Lokal%20di%20Mandar
– Kerajaan Pitu Ulunna Salu: http://mandarinfo.blogspot.co.id/search/label/Kerajaan%20Pitu%20Ulunna%20Salu
IPattolawali adalah saudara Ammana IWewang panglima perang Kerajaan Alu. Keturunan lombo mjd raja Alu adalah Hoax
Terima kasih atas kommen anda !