Negeri Hunuth terletak di pulau Ambon, Teluk Ambon, prov. Maluku.
Negeri ini beragama kristen.
Lokasi P. Ambon
Lokasi negeri Hunut di P. Ambon
Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang
Untuk foto raja-raja, klik di sini
Foto Maluku
* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link
NEGERI HUNUT
Tentang kepala Desa negeri Hunuth
20 april 2022
Kepala Desa Yondry V H Kappuw dilantik sebagai Kepala Desa Hunuth.
Baileo negeri Hunuth
Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber:
* https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo
Tidak ada foto baileo negeri Hunut; sebagai contoh, di bawah foto Baileo negeri Aboru
Sejarah negeri Hunuth
Meskipun desa ini terbilang kecil, desa ini memiliki prasarana yang cukup memadai. Bahkan, desa ini memiliki rumah data kependudukan milik BKKBN yang dinamakan Rumah Data Kependudukan Desa Hunuth. Rumah data ini merupakan yang kedua di Ambon setelah Halong. Menurut perkembangannya, desa ini termasuk desa maju.
Desa Hunuth-Durian Patah adalah sebuah desa kecil yang terletak di sisi Teluk Dalam Pulau Ambon di mana pada zaman penjajahan Belanda disebut dengan nama “Benen bay”. Dari catatan sejarah, Hunuth merupakan salah satu negeri dari tujuh negeri yang sekarang menjadi negeri Hitu, yakni:
- Negeri Soupele
- Negeri Waipaliti
- Negeri Laten
- Negeri Olong
- Negeri Tomu
- Negeri Hunuth
- Negeri Masapal.
Ketujuh negeri ini mempunyai “Uli” yang bernama “Ulihelawan” yang artinya : “Persekutuan Emas”. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bekas tempat Baileo (tempat pertemuan negeri) dan Kakehang (tempat Kapitan beristirahat dan mengasah peralatan perangnya) yang berada di desa Hunuth (baca: Sejarah Tanah Hitu di dalam buku yang ditulis Rumphius).
Pada zaman dahulu sebelum terjadi perang Hitu atau yang dikenal dengan perang Huamual, negeri Hunuth didiami oleh orang Hitu, namun ketika perang Hitu berlangsung, mereka dipanggil pulang ke Hitu untuk menjaga dan mempertahankan Negeri Hitu dari serangan penjajah bangsa Portugis. Pada waktu itu, bersama-sama dengan orang Hitu yang mendiami Hunuth ini ada 3 (tiga) marga yaitu: Marga Barnella, Pelasula dan Sohilait. Pada waktu orang Hitu akan pulang ke negeri Hitu, mereka sempat berpesan kepada ketiga marga tersebut yaitu: “katong pulang ke Hitu dan basudara dong tinggal untuk menjaga Pintu Belakang, dan samua hasil yang ada yang katong makang sama-sama, basudara ambil saja dan makang seperti biasa”.
– Untuk sejarah lengkap, klik di sini
Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong
Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Hunut
1) Fam
Hursepuny
2) SOA
Tidak ada info tentang SOA.
3) Pela dan Gandong
Tidak ada info tentang pela / gandong negeri Hunut.
Cari nama Fam SOA, pela, gandong, klik di sini
Subjek penting budaya Maluku
1) Penjelasan Baileo negeri Maluku: klik di sini
2) Foto foto Baileo di Maluku: klik di sini
3) Penjelasan Pela dan Gandong, klik di sini
4) Penjelasan Panas Pela, klik di sini
5) Struktur pemerintahan dan masyarakat negeri Maluku, klik di sini
6) Penjelasan Fam, marga dan SOA, klik di sini
Peta Maluku kuno
Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini
Peta Maluku tahun 1640