Negeri Kilang dengan teung Hena Sama Sima Latu, terletak di pulau Ambon, Kota Ambon, kecamatan Leitimur Selatan, prov. Maluku.
Negeri ini beragama kristen.
Lokasi pulau Ambon
Lokasi negeri Kilang di P. Ambon
Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang
Untuk foto raja-raja, klik di sini
Video Negeri Kilang
* Video pelantikan raja Kilang, Michael Adrian Hendriks Paulus de Queljoe, 9 okt. 2020: link
* Video penyambutan raja negeri Kilang: link
* Video tarian cakalele negeri Kilang: link
Foto Maluku
* Foto Ambon masa dulu: link
* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link
Nederlands (bah. belanda)
* Klik Molukken en Nederland voor:
– lijsten met marga’s en negeri’s,
– zoekmachine voor marga’s,
– informatie over Molukkers in Nederland en molukse onderwerpen.
NEGERI KILANG
Raja negeri Kilang
* 9 oktober 2020
Michael Adrian Hendriks Paulus de QUELJOE dilantik sebagai raja adat negeri Kilang, pada tanggal 9 oktober 2020.
* 19 febr. 2019
Puluhan pemuda yang mengatasnamakan masyarakat adat Negeri Kilang kembali melakukan aksi demo di balai kota Ambon terkait belum dilantiknya Raja defenitif Negeri Kilang oleh Walikota.
Des. 2015: Raja negeri Kilang (kiri) saat Acara Pencanagan Cuci Negeri Kilang.
Sejarah negeri Kilang
Sumber: http://pesulimahistory.com/indexh.html – Terjemahan dari Google !
Tiga saudara yang tiba di Ambon bukanlah pelancong biasa. Mereka adalah pangeran dari dinasti Majapahit hindu dari Jawa. (Kerajaan Majapahit, dengan ibukotanya di Jawa Timur, berkembang pada akhir periode di mana agama-agama Hindu dan Budha adalah pengaruh budaya yang dominan. Ia ada selama abad ke-14, yang disebut ‘zaman keemasan’ di Indonesia) pilih tiga tempat berbeda di Leitimor sebagai tempat tinggal mereka. Pangeran senior menetap di Soya di puncak gunung Sirimau. Yang kedua berada di Nusaniwe, yang ketiga dan termuda di Kilang. Pangeran di Soya mendapatkan tujuh putra dan sejumlah putri. Putra sulungnya bernama Peseolima atau Pesulima. Ini berarti: sebagai putra sulung ia wajib memberikan bimbingan kepada saudara-saudaranya.
Dalam negosiasi dengan Amboina pada 1512 di Portugis tiba, senior dari tiga pangeran diwakili oleh putra bungsunya Latuconsina, yang memerintah wilayah Honipopu. Pada saat itu, Honipopu adalah pelabuhan laut dari kerajaan Soya. Portugis memberi Latuconsina nama Da Silva. (Penguasa atas kerajaan lain Nusaniwe dan Kilang masing-masing disebut Da Sousa dan Da Queljoe.).
Raja negeri Kilang saat Acara Pencanagan Cuci Negeri Kilang, Jumat, 11 Desember 2015
Setelah pangeran senior meninggal, Pesulima tampaknya bertanggung jawab. Ketika Belanda tiba di Ambon pada 1605, perjanjian dibuat dengan penguasa Soya, Nusaniwé dan Kilang. Raja Sirimau, Pesulima, tidak ikut serta dalam negosiasi dengan Belanda. Dia takut mata Belanda yang nampak seperti mata kucing. Juga saudara kandung kedua, Huwää, tidak berani menghadapi mata Belanda. Karena itu, saudara ketiga, Rehatta, dikirim. Selama negosiasi kemudian, raja Soya (Pesulima) menolak proposal yang tidak disukai yang disarankan oleh Belanda. Akibatnya, Belanda, dengan kekuatan senjata, menyatakan Rehatta sebagai raja Soya.
Secara ringkas orang dapat mengatakan bahwa wilayah di sekitar gunung Sirimau, tempat (di antara tempat-tempat lain) Soya terletak, diperintah oleh keluarga Pesulima berabad-abad yang lalu. Ketika Pesulima tidak mau menyetujui saran dari penjajah kolonial, Rehatta, yang memiliki fungsi negosiator dengan orang kulit putih, dinyatakan sebagai raja Soya oleh Belanda.
– Sejarah lengkap negeri Kilang (bah. inggris !):http://pesulimahistory.com/indexh.html
Baileo negeri Amahusu
Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo
Tidak ada foto baileo negeri Kilang; sebagai contoh, di bawah foto Baileo negeri Siri Sori Islam
Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Kilang
1) Fam
Fretes, de
Harmusial
Heharu
Latubessy
Latuheru
Latupapua
Laukon
Lilipaly
Maspaitella
Pattiheuwean
Pattimahu
Pelasula
Queljoe, de
Ralahal(l)o/Ralahalu
Rihulay
Silo, de
Tupan
2) SOA
Tidak ada info tentang SOA.
3) Pela dan Gandong
Negeri Kilang pela dengan negeri Werinama dan Hukurila.
Cari nama Fam SOA, pela, gandong, klik di sini
Subjek penting budaya Maluku
1) Penjelasan Baileo negeri Maluku: klik di sini
2) Foto foto Baileo di Maluku: klik di sini
3) Penjelasan Pela dan Gandong, klik di sini
4) Penjelasan Panas Pela, klik di sini
5) Struktur pemerintahan dan masyarakat negeri Maluku, klik di sini
6) Penjelasan Fam, marga dan SOA, klik di sini
Kiri: raja negeri Kilang, 1925
Peta Maluku kuno
Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini
Peta Maluku 1640 (Gilolo = Halmahera)
Sumber negeri Kilang
– Sejarah negeri Kilang: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Foto foto negeri Kilang
Raja Kilang
Radja Carolus de Queljoe dari Kilang,1821, sumber donald tick, FB
Lambang negeri Kilang, FB
Raja raja Ambon, 1920. Ke-2 dari kiri: Raja dari Nusaniwe, di tengah: Raja dari Soya, kanan: Raja dari Kilang
Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong