Sawitto, kerajaan / Prov. Sulawesi Selatan – kab. Pinrang

Bendera kerajaan Sawitto

Bendera kerajaan Sawitto

.
Kerajaan Sawitto adalah kerajaan Suku Bugis; terletak di Sulawesi, Kab. Pinrang, prov. Sulawesi Selatan.
Kerajaan ini masuk Konfederasi Ajatappareng, abad ke-16.
Kerajaan Sawitto masih ada tahun 2022.
Raja bergelar Adatuang.

The kingdom of Sawitto is a kingdom of the Bugis People; located on Sulawesi, in Kab. Pinrang. South Sulawesi. This kingdom was part of the Confederation of Ajatappareng in the 16th century. This kingdom still exists (2022).
The title of the king is Adatuang.
For english, click here

Lokasi kabupaten Pinrang

* Foto kerajaan Sawitto: link

Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link

Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link

KERAJAAN SAWITTO

Adatuang (Raja) sekarang (2015):

Raja kerajaan Sawitto: Yang Mulia Andi Bau Sawerigading, Addatuang Sawitto ke-26.
Pengukuhan 20 juli 2015.

Pengukuhan A. Bau Sawerigading sebagai Addatuang Sawittto ke XXVI di Pinrang. 20 juli 2015

Sejarah kerajaan Sawitto

* Foto kerajaan Sawitto: link

Wilayah Pinrang sebelum abad ke-20 adalah sebuah wilayah kerajaan bernama Kerajaan Sawitto. Kerajaan ini membawahi kerajaan-kerajaan kecil, seperti kerajaan:
– Batu Lappa,
– Kassa,
– Suppa,
– Alitta,
– Sidenreng,
– Rappang.

Kerajaan-kerajaan ini, merupakan sebuah satu kesatuan kerajaan yang disebut “Lima Ajattappareng”. Lima Ajattappareng, merupakan sebuah persekutan perjanjian yang disepakati oleh 5 raja dalam suatu pertemuan yang berlangsung di Suppa pada abad ke-15, meliputi kerajaan Sawitto, Suppa, Sidenreng, Rappang, dan Alitta. Kemudian ikut bergabung kerajaan Batu Lappa dan kerajaan Kassa yang merupakan kelompok persekutuan Massenreng Pulu. Kerajaan Sawitto mencapai kemasyurannya pada abad ke-15, ketika Kerajaan Sawitto dipimpin oleh La Paleteang, raja ke-14 Sawitto.

Wilayah Kerajaan Sawitto pada masa pemerintahan La Paleteang merupakan sebuah wilayah yang subur dan makmur. Wilayah ini memiliki hamparan tanah datar dengan bentangan pesisir laut yang seakan tak bertepi. Namun kemasyuran Kerajaan Sawitto itu, membuat Raja kerajaan Gowa cemburu dan berniat menguasai Wilayah Kerajaan Sawitto. Tahun 1540 terjadilah penyerbuan besar-besaran yang dilakukan balatentara kerajaan Gowa. Perang pun tak terhindarkan lagi, bala tentara kerajaan Gowa dengan jumlah pasukan yang sangat besar menyerbu pasukan Kerajaan Sawitto.

Kerajaan Sawitto menolak tawaran Raja Gowa yang pada saat itu merupakan sebuah kerajaan besar dan kuat, agar Raja La Paleteang mau tunduk. Namun Raja La Paleteang menolak wilayah keraja an Sawitto sebagai bagian dari kerajaan Gowa.

Peperangan ini menimbulkan korban jiwa kedua belah Pihak. Pasukan kerajaan Sawitto dengan jumlah tentara kerajaan yang sedikit jumlahnya dibandingkan pasukan kerajaan Gowa. Bertembur habis-habisan, Akhirnya, dengan kekuatan personil yang sedikit itu, Pasukan kerajaan Sawitto kalah, dan pasukan kerajaan Gowa berhasil membawa La Paleteang dan istrinya ke Kerajaan Gowa sebagai tawanan. Tertawannya Raja Sawitto, La Paleteang tidak berarti wilayah kerajaan Sawitto diambil alih kerajaan Gowa. Namun akhirnya, raja La Paleteang dan istrinya berhasil dibawa kembali ke tanah Sawitto. Setelah memasuki abad ke-20, ketika Belanda mulai mencampuri urusan rumah tangga kerajaan, maka kerajaan Sawitto telah menjadi pusat pertahanan beberapa kerajaan di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Gowa, Wajo dan Soppeng.

– Sumber: http://makkawaruwe.blogspot.co.id/2015/02/mengenal-kabupaten-pinrang.html

Acara penguburan tradisional penguasa Setempat, Maradia Sawitto, Pare – pare ), tahun 1939. Sumber : Geschiedenis album uit Indonesië

Daftar raja kerajaan Sawitto (gelar: adatuang)

Daftar ini tidak tentu !

* …. – c.1730:
* c.1730 – 1770: La Patau
* c.1770 – 1820: La Kuning Ahmad
* 1820 – 1824: Fatimah Daeng Matene (f)
* c.1825 – 1870: La Cebu
* 1870 – 1886: Pasule Daeng Bulaeng (f)
* 1886 – 1902: Palagau Aru Patojo
* 1902 – 1922: Andi Tama
* 1922 – 1940: I Ba Eda (La Beda)(f)
* 1940 – 1951: Andi Tenri Fatimah (f)
* 1942 – 1950: Andi Calo -Regent
* 1951 – 1957: Bau Rukiah (f)
* 20 juli 2015: Pengukuhan Andi Bau Sawerigading, Addatuang Sawitto ke-26.

Yang duduk dikursi antara lain:
1) dari Belanda,
2) di sebelah kanan belanda: Datu Beda (Adatuang Sawitto),
3) yang sebelah kananya Datu Beda: Datu Suppa,
4) sebelah kiri belanda yang memakai baju hitam: Arung Batu Lappa,
5) disebelah kiri Arung Batu Lappa: Andi Bua Ba’ra Arung Kassa bersama cucuknya yaitu Andi Intang,
6) berdiri dibelakang Arung Kassa: Arung Letta dan bersama arung lainya di Pinrang.

Petta La Sinrang, panglima perang kerajaan Sawitto, 1856-1938

Lasinrang merupakan salah satu pejuang bugis asal pinrang yang memimpin para pemuda di tanah addatuang (kerajaan) Sawitto melawan penjajah Belanda. Lasinrang lahir di Desa Dolangan, Pinrang pada tahun 1856 dan wafat di tahun 1936. Dalam lembaran sejarah, Lasinrang adalah salah seorang pejuang yang tak bisa dikalahkan Belanda selama masa penjajahan. Taktik keji Belanda-lah yang menahan ayahnya, Addatuang Sawitto, dan istrinya, I Makkanyuma, membuat Lasinrang menyerah.
– Untuk lengkap, klik di sini

PUTRA SAWITTO: Lasinrang Pahlawan Dari Sawitto (Bugis)

Istana kerajaan Sawitto

Istana raja kerajaan Sawitto terletak di poros jalan Pinrang –Rappang atau terletak kurang lebih 2 km ke arah timur dari pusat ibukota Pinrang. Penanda masa lalu yang masih tersisa di situs ini berupa sebuah rumah batu permanen yang bergaya arsitektur kuno (lihat foto). Menurut keterangan salah seorang kerabat raja Sawitto (A. Sawerigading) bahwa sebelum istana dari bahan batuan ini dibangun, sebelumnya adalah istana dari bahan kayu.
Khusus untuk istana dari batu tersebut katanya dibangun pada masa pemerintahan Kolonial. Selanjutnya menurut penuturan bapak A. Sawerigading bahwa seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan, politik, social, ekonomi dan keagaan dikendalikan dari pusat istana tersebut.
– Sumber: https://situsbudaya.id/istana-raja-kedatuan-sawitto-sulawesi-selatan/

Istana kerajaan Sawitto

———————
Video istana Sawitto

FEDERASI AJATAPPARENG

Federasi Ajatappareng terdiri atas kerajaan Suppa, Sawitto, Sidenreng, Rappang dan Alitta.
Federasi Ajatappareng merupakan salah satu bentuk perjanjian persekutuan antara kerajaan di Sulawesi Selatan.
Federasi ini terjadi abad ke-16.

– Untuk sejarah Konfederasi Ajatappareng: link

Lokasi kerajaan Federasi Ajatappareng, 1590 M

Lokasi kerajaan Alitta, 1590