Suku Bali Aga – P. Bali

Suku Bali Aga adalah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai penduduk bali yang asli. Bali Aga disebut dengan Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga terdapat di desa Trunyan, di desa Tenganan dan di desa Penglipuran.
Istilah Bali Aga dianggap memberi arti orang gunung yang bodoh karena mereka berada didaerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjamah oleh teknologi.

Lokasi Trunyan (merah) dan Tenganan (biru)


Foto suku Bali Aga

* Foto foto suku Bali Aga: di bawa


Video suku Bali Aga

* Video desa asli Tenganan suku Bali Aga: link
* Video pemakaman desa Trunyan suku Bali Aga: link


SUKU BALI AGA

Desa Bali Aga atau yang juga disebut dengan masyarakat Bali Mula ialah penduduk asli dataran di pulau Bali ini sebelum adanya pengaruh kerajaan Majapahit.

Penduduk Desa Bali Aga pada umumnya bermukim di daerah pegunungan, sehingga dinamakan “Aga” dalam bahasa kawi yang berarti gunung.
Masyarakat Bali Aga mempunyai keunikan tersendiri karena pada sosial masyarakat mereka tidak mengenal istilah perbedaan kasta.
Oleh karena itu, di mata mereka semua sama dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Mereka juga memiliki budaya menyembah nenek moyang yang dilandasi dengan rasa kebersamaan dan memegang sistem adat dengan sangat kuat.
Walaupun zaman telah bergulir ke modernisasi, mereka tetap menjaga warisan budaya leluhurnya.
Keberadaan masyarakat Bali Aga masih bisa kita temukan sekarang ini di beberapa wilayah.

Dari banyaknya desa Bali Aga, ada tiga desa yang namanya bahkan sudah terkenal di mata dunia.

Desa Tenganan di Karangasem

Desa Tenganan menjadi salah satu desa Bali Aga atau desa tradisional.
Desa ini terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem yang lokasinya sangat dekat dengan Pantai Candi Dasa.
Perjalanan menuju desa ini sangat mudah dan bisa ditempuh sekitar 1,5 jam dari Bali Selatan.

Keunikan desa ini adalah ketatnya masyarakat setempat dalam melindungi dan melestarikan hutan adat.
Mereka memiliki awig-awig (hukum atau aturan adat) yang mengatur pengelolaan hutan termasuk pelarangan menebang pohon.
Selain itu, bentuk dan besar bangunan serta pekarangan, pengaturan letak bangunan, hingga letak Pura dibuat dengan mengikuti aturan adat yang secara turun-temurun mereka pertahankan

Masyarakat Tenganan mengajarkan dan memegang teguh konsep Tri Hita Karana (konsep dalam ajaran Hindu) dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Desa Adat Penglipuran di Bangli

Desa Adat Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli dan lokasinya hanya sekitar 3 km dari pusat kota Bangli.

Keunikan desa ini adalah tata desa yang begitu rapi dan cantik.
Bukan sekadar arsitektur khas Bali yang memang unik, tetapi rumah-rumah di desa ini diatur dengan seragam.

Pengunjung seakan terlempar ke dimensi lain dengan rumah-rumah berpagar sama hingga berpintu sama.
Rumah-rumah ini tertata di kanan dan kiri jalan utama yang berbatu selaras dengan pintu atap berbatu.
Jalanan ini menanjak ke atas dan membagi desa ke tiga bagian sesuai konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan).
Tiga bagian desa ini biasa disebut dengan Tri Mandala yang terdiri dari utama mandala, madya mandala dan nista mandala.

Desa Trunyan di Bangli

Desa Trunyan berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Letaknya berada di timur Danau Batur dan Untuk mencapai desa ini, Anda harus naik perahu dengan menyeberangi danau tersebut.

Ciri khas keunikan desa ini adalah upacara kematiannya yang berbeda dengan tempat lain di Bali.
Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda.

Apabila salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan di sebuah lokasi bernama Sema Wayah.

Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas.
Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa)


Sumber

– Tentang Bali Aga: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bali_Aga
– Tentang Bali Aga: https://www.nusabali.com/berita/32299/bali-aga-penduduk-asli-pulau-bali
– Tentang Bali Aga: http://www.wacana.co/2014/12/masyarakat-bali-aga/


Desa Tenganan

Tenganan Pegringsingan : The Village of the Ancient Balinese - NOW ... 


Desa Trunyan

Image result for Trunyan

Image result for Trunyan


Desa Penglipuran


Create a free website or blog at WordPress.com.