Balanipa – kerajaan Balanipa / Prov. Sulawesi Barat – kab. Polewali Mandar

Kerajaan Balanipa adalah kerajaan Suku Mandar; terletak di Sulawesi, Kab. Polewali Mandar, kecamatan Balanipa, prov. Sulawesi Barat. Kerajaan Balanipa adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Sulawesi Barat pada abad ke-16 M. Pendiri kerajaan ini adalah I Manyambungi.
Kerajaan Balanipa tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga.
Gelar Raja sebagai Arayang: link

The Kingdom of Balanipa is a kingdom of the Mandar People; located in the district Polewali Mandar, west Sulawesi. Founded in the 16th century.
The title of the king is Arayang.
For english, click here

Lokasi Balanipa


Kerajaan Balanipa

Foto kerajaan Balanipa: link


Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link


KERAJAAN BALANIPA

Lihat pula

* Daerah inti dan luar inti kerajaan Balanipa: klik di sini
*
Struktur pemerintahan kerajaan Balanipa dan fungsi pejabatnya: klik di sini
* Tata pemerintahan kerajaan Balanipa: klik di sini


Tentang Raja kerajaan Balanipa (2020)

Tidak jelas, siapa raja Balanipa saat ini. Ada 2 pelantikan raja Balanipa ke-55:

1) Nov. 2005: Arayang Balanipa ke-55 dilantik: Andi Fadli Patayangi, Arayang Balanipa ke-55,

2) 2013: Arayang Balanipa ke-55 dilantik: Y M H Bau Arifin Malik, Arayang Balanipa ke-55.


Sejarah kerajaan Balanipa, abad ke-16

Kerajaan Balanipa tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga.

Kerajaan Balanipa adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Sulawesi Barat pada abad ke-16 M. Pendiri kerajaan ini adalah I Manyambungi. Pendirian kerajaan Balanipa merupakan kesepakatan dari persekutuan Appeq Banua Kayyang yang meliputi empat negeri, yaitu Napo, Samasundu, Mosso dan Todang-todang. Kerajaan ini menerapkan sistem demokrasi dalam pewarisan tahta. Kelas sosialnya terdiri dari tau maradeka, tau pia, maraqdia dan batua. Kerajaan Balanipa menjalin hubungan erat dengan kerajaan Gowa. Selain itu, kerajaan ini juga bekerja sama dengan kesultanan Bima dalam keagamaan, ekonomi dan politik.v

Awal Pendirian

Pada abad ke-13 M, di wilayah Mandar telah berdiri kerajaan Pasokkorang. Kerajaan ini menguasai wilayah Mandar dengan kekuatan militer. Pemberontakan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-15 M, setelah rajanya mulai memerintah secara sewenang-wenang. Selain itu, kerajaan ini juga mulai memperluas wilayah kekuasaannya ke pesisir barat Pulau Sulawesi untuk membuat jalur perdagangan melalui laut. Perkampungan-perkampungan yang ada di wilayah hilir Sungai Mandar akhirnya membentuk persekutuan yang disebut Appeq Banua Kayyang. Persekutuan ini terdiri dari wilayah Napo, Samasundu, Mosso, dan Todang-todang. Para pemimpinnya disebut dengan Tomakaka.

Pada akhirnya, persekutuan Appeq Banua Kayyang tidak mampu menahan serangan dari kerajaan Pasokkorang. Para Tomakaka akhirnya meminta bantuan dari kerajaan Gowa. Akhirnya diutuslah I Manyambungi yang merupakan anggota pasukan elit kerajaan Gowa. Ia berhasil menahan serangan Kerajaan Passokkorang dan mempertahankan wilayah persekutuan Appeq Banua Kayyang. Setelah itu, persekutuan Appeq Banua Kayyang berubah menjadi kerajaan Balanipa dengan I Manyambungi sebagai raja pertama. Gelar Pappuangan digunakan untuk menggantikan gelar Tomakaka. Sedangkan gelar untuk raja adalah Mara’dia. Masing-masing Pappuangan tetap mengatur dan mengurus wilayah kekuasaannya.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Balanipa

——————————

Tulisan di bawah oleh: Akhmad Azhari

Bukan tanpa alasan Kerajaan Mandar Balanipa dengan senang hati membantu Kerajaan Bugis Gowa. Hal ini dikarenakan Raja (Mara’dia) pertama Balanipa adalah seseorang yang memiliki darah keturunan Gowa, dialah Mara’dia Todilaling. Setelah wafat, sang putera mahkota Mara’dia Tomepayung (Raja Balanipa II) yang mulai memprakarsai perluasan wilayah kekuasaan. Salah satunya melalui penaklukkan Kerajaan Passokorang (sekarang Kabupaten Mamuju) di bagian Utara. Dilanjutkan mediasi kepada kerajaan-kerajaan kecil di daerah pegunungan dan pesisir oleh raja-raja Balanipa berikutnya untuk bersatu dibawah bendera “Mandar” dengan Kerajaan Balanipa sebagai Kerajaan induk, mengingat kekuatan militernya yang paling kuat disertai sistem pemerintahannya yang sudah mapan. Alasan paling kuat penyatuan kerajaan ini dalam satu perserikatan adalah pada saat Kerajaan Bone (yang masih dipimpin Arung Palakka) mencoba menyerang Kerajaan Balanipa. Meskipun akhirnya gagal karena kesuksesan Mara’dia Balanipa menggaet aliansi dari seluruh wilayah Mandar (Sulawesi Barat).

Maradia Andi Depu dari Balanipa, ratu karismatik dan pemberontak. Memerintah 1950-57.


Luasnya kerajaan Balanipa

– Untuk lengkap, klik di sini

Wilayah kekuasaan kerajaan Balanipa pada umumnya dapat dibedakan atas:

I  Daerah inti kerajaan Balanipa
Daerah inti kerajaan Balanipa terdiri atas:
– Appeq Banua Kaiyyang (empat negeri besar),
– Annang Banua Manassa (enam negeri otonom), dan
– daerah khusus atau pusat kerajaan.

II Wilayah di luar daerah inti kerajaan Balanipa
Wilayah di luar daerah inti terdiri atas:
– tiga negeri atau kerajaan otonom (Tallu Bocco), dan
– tiga daerah otonom (Tallumbanua), serta
– delapan daerah taklukan (Paliliq Arua).

Perangkat kerajaan Balanipa


Struktur pemerintahan kerajaan Balanipa dan fungsi pejabatnya

– Untuk lengkap, klik di sini

Kerajaan Balanipa, diperintah oleh suatu Dewan Pemerintah Kerajaan yang terdiri dari 2 (dua) komponen, yaitu:
* Maraqdia
Maraqdia atau Arajang Balanipa, sebagai Raja/Ketua Pemerintahan.- Maraqdia Matoa, sebagai Wakil Raja.- Maraqdia Malolo, sebagai Panglima Angkatan Perang.
* Hadat
Hadat atau Se’ipuang sebanyak 10 orang (Sappulo Sokkoq) terdiri atas 2 (dua) bagian:

Bagian Pertama:

  • Paqbicara Kaiyyang
  • Paqbicara Kenje
  • Pappuangan Limboro
  • PappuanganBiringlembang

Bagian Kedua:

  • Pappuangan Koyong
  • Pappuangan Lambe
  • Pappuangan Lakka
  • Pappuangan Rui
  • Pappuangan Tenggelang
  • Pappuangan Luyo

Ammana I Wewang, Mara’dia Malolo Balanipa


Tata pemerintahan Amaradiang Balanipa

Untuk Wilayah, Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, klik di sini


Daftar Raja Balanipa

Sumber: http://luyokita.blogspot.co.id/2013/11/daftar-urutan-pemegang-jabatan-raja.html?m=0

  1. Todilaling (Imayambunggi, putera Puang di Gandang, cucu dari Todiurra-urra, keduanya raja sebelum Todilaling.
  2. Tomepayung, putera Raja Pertama
  3. Todijalloq, putra Raja Pertama
  4. Daetta, putra Raja ke 3
  5. Todigayang, putra Raja ke 4
    .
  6. Todiboseang, putra Raja ke 4
  7. Tomatindo di Burio, putra Raja ke 4
  8. Tomatindo di Sattoko, putra Raja ke 4
  9. Tolambus(SU), putra Raja ke 7
  10. Tomatindo di Buttu, putra Raja ke 6
    .
  11. Tomatindo di Langgana, putra Raja ke 8
  12. Pammarica, cucu Raja ke 4
  13. Tomatindo di Langgana, Raja 11 (kedua kali)
  14. Tomate Malolo, putra Raja ke 11.
  15. Tomatindo di Limboro, cucu Raja keenam
    .
  16. Tokasi-asi, cucu Raja ke 6
  17. Tomatindo di Langgana, Raja ke 11 dan ke 13 (ketiga kali)
  18. Tomatindo di Barugana, putra Raja ke 11, 13 dan 17
  19. Tomatindo di Tammangalle, putra Raja ke 15
  20. Tomatindo di Pattinna, cucu Raja ke 8 dan ke 9 (merangkap Raja Majene)
    .
  21. Tomatindo di Barugana, Raja ke 18 (kedua kali)
  22. Tomatindo di Pattina, Raka ke 20 (kedua kali)
  23. Daeng Manguju, cucu Raja ke 12
  24. Tomatindo di Pattinna, Raja ke 20 dan 22 (ketiga kali)
  25. Tomatindo di Salassana, putra Raja ke 18 (merangkap Raja Majene)
    .
  26. Tomappelei Musunna, putra Raka ke 18 (merangkapa Raja Majene)
  27. Tomessung dikotana, putra Raja ke 18
  28. Daeng Massikki, putra Raja ke 18
  29. Daeng Paewai, putra Raja ke 19
  30. Tomatindo di Binanga Karaeng, putra Raja ke 18
    .
  31. Tomatindo di Lansirang, cucu Raja ke 15
  32. Tomessu di Taloloq, putra Raja ke 19
  33. Tomattoleq Ganranna, putra Raja ke 26 (merangkap Raja Majene)
  34. Tomappelei Pattuyunna,, putra Raka ke 26 (merangkap Raja Majene)
  35. Pakkacoco, putra Raja ke 31
    .
  36. Pakkalobang Tomate Macciqda, putra Raja ke 33
  37. Tomongeq Alelanna, putra Raka ke 34 (juga Raja di Majene)
  38. Panggandang, cucu Raja ke 26 (putra Pakkatitting Raja Sendana merangakap Pamboang)
  39. Tomatindo di Marica, putra Raja ke 35
  40. Tomessu di Mosso, cucu Raja ke 26
    .
  41. Tomatindo di Marica, Raja ke 39 (kedua kali)
  42. Panggandang, Raja ke 38 (kedua kali)
  43. Tomatindo di Lekopaqdis, putra Raja ke 36
  44. Passaleppa (Ammana I Bali), putra Raja ke 32
  45. Tomelloli (Mandawari), putra Raja ke 44
    .
  46. Tokape, putra Raja ke 43
  47. Tomelloli (Mandawari),  Raja ke 43 (kedua kali)
  48. Tonaung Anjoro (Sanggaria), cucu Raja ke 37 (juga raja Majene)
  49. Tomelloli (Mandawari),  Raja ke 45 dan 47 (ketiga kali)
  50. Tomatindo di Judda, cucu Raja ke 36
  51. H. Andi Baso, cucu Raja ke 46
  52. H. Andi Depu, putra Raja ke 50
  53.   1959-1963: Puang Mandaq (H. A. Syahribulan), cucu Raja ke 46

Info tambahan

* 1947-57 Maradia NN
After the abdication of her husband, Haji Andi Depu.Baso, she ruled in her own right until 1950 and the following seven years in a temopary basis. She was succeeded by grandson of brother of father of her husband, Puang Manda’ alias Haji Andi Syahribulan.(1959-1963) as the last ruler of the Mandar area north of the main Buginese area. It was a sort of confederation of seven principalities with the Maradia of Balangnipa as chief. In 1873 the Dutch made all the seven states real seperate principality. The previous title of this chiefruler was Maraja Magau.This was always the ruler of Balan(g)nipa. The general title for Raja in Mandar was Maradia.(b. 1907-).

Sumber: link

Raja Balanipa berangkat menuju kediaman assistent-resident Mamuju (tahun 1938)


SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI MANDAR / PITU BABANA BINANGA – PITU ULUNNA SALU

Kerajaan Balanipa tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga.
Untuk daftar dan sejarah kerajaan-kerajaan di Mandar, klik di sini

Federasi Pitu Babana Binanga dan Federasi Pitu Ulunna Salu, 1763 M

Kerajaan2 di Mandar


 

Kerajaan-kerajaan yang ada di Tanah Mandar, yang terdiri dari Pitu Baba’na Binanga dan Pitu Ulunna Salu.


Sumber kerajaan Balanipa

– Sejarah kerajaan Balanipa: http://ocheext.blogspot.co.id/
Sejarah kerajaan Balanipa: https://id.wikipedia.org/wiki/
Struktur pemerintahan kerajaan Balanipa: http://mandarnews.com/
– Luasnya kerajaan Balanipa: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/kerajaan-balanipa/61539-2/
Awal mula berdirinya Kerajaan Balanipa: https://www.facebook.com/mandar
Daftar raja Balanipa: http://luyokita.blogspot.com/
– Tata pemerintahan kerajaan Balanipa: http://budaya-indonesia.org/Tata-Pemerintahan-Amaradiang-Balanipa/


Leave a comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a free website or blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: