Kerajaan Buol, 1380-1947, adalah kerajaan Suku Buol, terletak di Sulawesi, Kabupaten Buol, prov. Sulawesi Tengah. Kerajaan ini mulai dikenal abad ke-14.
The Kingdom of Buol, 1380-1947, is a kingdom of the Buol People, located in the Kabupaten Buol. Central Sulawesi.
This kingdom is known since the 14th century.
For english, click here
Lokasi kabupaten Buol
Foto kerajaan Buol: di bawah
Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link
KERAJAAN BUOL
Tentang Raja sekarang (2020)
Raja (2015): Mohammad Safri Turungku; raja kerajaan Buol.
———————–
Alm. Raja Ibrahim Turungku dari Buol pakai mahkota
Sejarah kerajaan Buol, 1380-1947
1) Latar belakang dan berdirinya kerajaan Buol
Sejarah Singkat Asal Usul Kejadia Daerah Buol Menurut keyakinan masyarakat Buol yang bersumber dari tradisi lisan yang dituturkan dan diwariskan dari generasi ke generasi, bahkan asal mula kejadian tanah Buol berkait erat dengan pelayaran Nabi Nuh As di zaman dahulu kala sebelum itu Negeri Buol belum ada semuanya masih berupa lautan luas.
Pada suatu ketika di tengah laut kapal Nabi Nuh As melakukan putaran (maneuver) sebanyak tiga kali kemudian meneruskan pelayarannya. Lokasi kapal melakukan maneuver tersebut terjadi gelombang besar disertai buih air laut yang sangat besar.
Buih air laut itu lama kelamaan mengering, berbarengan dengan mulai surutnya air banjir besar zaman Nabi Nuh As. Setelah air banjir tersebut surut kembali, maka munculah pulau pulau, daratan, lembah dan gunung gunung. Dikemudian hari setelah mengalami proses alam yang lama, lengkap dengan kehidupan flora dan faunah, maka tempat tersebut terjadilah sebuah negeri yang kemudian diberi nama Bwuolyo yaitu dari asal kata Bwulya artinya Buih.
Oleh orang Belanda kata Bwuolyo di tulis menjadi Bwool. Bwool kemudian berubah menjadi Boel dan terakhir sesuai dengan ejaan baru yang disempurnakan disebut Buol.
Raja Patrah Turungku of Buol (1890-1901. Foto tahun 1894. DonaldTick, Facebook
Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Setelah Anogu Rlipu meninggal dunia dan Dae Bole belum kembali maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan diperkirakan Madika Moputi adalah Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594.
Pengganti Madika Moputi adalah putra Dai Bole yaitu Pombang Rlipu yang diberi gelar Prins Yakut Kuntu Amas Raja Besar oleh Portugis. Setelah masa pemerintahan Pombang Rlipu yang terkenal adalah Sultan Pondu yang banyak melakukan perlawanan pada Portugis yang pada akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1770.
Lokasi kerajaan Buol, 1670 M
Daftar Raja kerajaan Buol
* Sultan Undain
* 1804-1810: Datumimo
* 1810-1818: Mokoapat
* Ndubu II
* Takuloe
* 1839-1843: Datumula
* 1843-1857: Elam Siradjudin
* 1857-1858: Modeiyo (wakil)
* 1858-1864: Lahadung
Dilanjutkan oleh Dinasti Turumbu/Turungku yaitu:
* 1864-1890: Turumbu / Turungku
* 1890-1899:Haji Patra Turungku
* 1899-1914: Datu Alam Turungku
* 1914-1947: Haji Akhmad Turungku
* 1947-1997: Mohammad Aminullah Turungku
* 1997- …….: Mahmud Aminullah Turungku
– Untuk daftar lengkap: link
Raja Buol – Haji Muhammad Aminullah Turungku. Wafat 1997
Rumah Raja Muhammad Safri Turungku (Rumah Adat Buol)
Secara historis bahwa pada tahun 1914, Datu Alam Turungku digantikan oleh Haji Ahmad Turungku sebagai Raja Buol. Kemudian pada tahun 1916, Haji Ahmad Turungku dinobatkan sebagai Madika Buol secara adat (ni tonguok). Haji Ahmad Turungku memindahkan kedudukan kerajaan dari Kasangan ke Roji.
Pada tahun 1924, istana kerajaan dibangun cukup megah dengan atap terbuat dari sirap, sehingga dikenal dengan nama Kumalrigu Sirap.
Pada tahun 1930, daerah Leok telah mengalami kemajuan. Atas usul Kontrolir J. Rookmake (1929) dan M. Waiswisz (1930), maka Haji Ahmad Turungku menjadikan Leok sebagai pusat pemerintahan kerajaan. Kemudian istana kerajaan di Roji juga dipindahkan ke Leok.
Menurut narasumber bahwa istana kerajaan yang ada sekarang dibangun kembali pada tahun 1985 oleh Pemerintah Kabupaten Buol Tolitoli pada waktu itu. Kondisi istana saat dibangun kembali dalam keadaan rusak. Saat ini bangunan dipergunakan sebagai rumah tinggal raja dan museum Kerajaan Buol.
– Video istana kerajaan Buol: link
Sumber kerajaan buol
– Sejarah kerajaan Buol: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Buol
– Sejarah kerajaan Buol: https://www.jejakbede.online/
– Daftar Raja Buol / list of kings: http://bloggersulteng.blogspot.co.id/
– Suku Buol: http://suku-dunia.blogspot.com/2014/09/sejarah-suku-buol-di-sulawesi.html
Putera calon raja dari Buol bersama isteri
————————-
Raja Ibrahim Aminullah Turungku (1997-2013) bersama ratu
Raja Buol Terungku (tanda x) pada acara 17 agustus 1954. Sumber foto Komunitas Historia Sul teng, FB.
Kepala daerah di depan rumah raja Buol, Hadji Achmad Turungku, di Paleleh.
Raja Buol (H. Akhmad Turungku), dari kiri ke-2, di Paleleh pada September 1917, berfoto bersama perangkat kerajaan Buol
Raja Buol, Hi. Akhmad Turungku-Turumbu, berkuasa tahun 1914-1947
Lokasi Buol di Gorontalo (merah)
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683