ﻛﺴﻠﺘﺎﻧﻦ ﻛﻮﺗﻲ ﻛﺮﺗﺎﻧﯖﺮﺍ ﺇڠ ﻣﺮﺗﺎﺩﭬﻮﺭ
Kesultanan Kutai Kartanegara: 1300 – 1960. Terletak di Kalimantan, Kab. Kutai Kartanegara, prov. Kalimantan Timur.
Secara historis, ada dua kerajaan yang memerintah di wilayah Kutai yaitu:
* Kerajaan Kutai Martadipura (399–1635), sebuah kerajaan Hindu,
* Kesultanan Kutai Kartanegara (1300-sekarang), sebuah kerajaan Muslim-Melayu.
Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, memerintah 1635-1650, mampu menaklukkan kerajaan Kutai Martadipura dan menggabungkan dua kerajaan sehingga menjadi “Kutai Kartanegara Ing Martadipura”.
The Sultanate of Kutai Kartanegara: 1300 – 1960.
Historically, there have been two kingdoms which ruled in the region of Kutai which are:
* Kingdom of Kutai Martadipura (399–1635), a Hindu kingdom,
* Sultanate of Kutai Kartanegara (1300-now), a Muslim-Malay kingdom.
Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, who ruled 1635–1650, was able to conquer the kingdom of Kutai Martadipura and merged the two realms thus becoming “Kutai Kartanegara Ing Martadipura”.
For english, click here
Lokasi Kabupaten Kutai Kartanegara
Kesultanan Kutai
* Foto kesultanan Kutai Kertanegara: link
* Foto Istana (Kedaton) Kutai Kertanegara: link
* Foto Istana, sekarang museum Mulawarman: link
* Video Sejarah kesultanan Kutai: link
Garis kerajaan-kerajaan di Kalimantan: link
Foto kerajaan-kerajaan di Kalimantan
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Kalimantan: link
* Foto raja2 di Kalimantan dulu: link
* Foto istana kerajaan di Kalimantan: link
* Foto Kalimantan dulu: link
* Foto perang belanda di Kalimantan, abad ke-19: link
KESULTANAN KUTAI KARTANEGAR ING MARTADIPURA
1 Sultan sekarang
2 Kebangkitan kesultanan, 2001
3 Sejarah kesultanan Kutai
4 Daftar sultan
5 Dinasti Kutai Kertanagara
6 Istana
7 Mahkota kesultanan
8 Singgasana kesultanan
9 Peta Kalimantan (Borneo) kuno
10 Sumber / Source
1) Sultan sekarang (2021)
15 desember 2018
Putra Mahkota Adji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat akan dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI hari ini, Sabtu (15/12) di Kedaton Kesutanan Kutai atau Museum Mulawarman Tenggarong. Pria bernama asli Drs Adji Muhammad Arifin Praboe, Msi bakal melanjutkan tahta ayahanda almarhum Sultan Adji Muhammad Salehuddin II dengan gelar Sultan Adji Muhammad Arifin.
– Sumber: http://kaltim.tribunnews.com/2018/12/14/hari-ini-penobatan-sultan-kutai-xxi-datangkan-dua-pusaka-dari-museum-nasional
5 Agustus 2018
Sultan YM Paduka Haji Aji Pangeran Praboe Anum Surya Adiningrat Yang Bergelar Sultan Haji wafat hari Minggu tanggal 5 Agustus 2018 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pada usianya yang ke-93 tahun.
– Foto / Video pemakaman Sultan: link
22 September 2001
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II.
15 des. 2018: Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat akan dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI
5 Agustus 2018: Sultan YM Paduka Haji Aji Pangeran Praboe Anum Surya Adiningrat yang bergelar Sultan Haji, wafat
2) Kebangkitan kesultanan tahun 2001
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Kutai_Kertanegara
Pada tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal 7 Nopember 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud di atas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
22 September 2001: Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal 22 September 2001.
3) Sejarah kesultanan Kutai Kartanegara, 1300 – 1960
Secara historis, ada dua kerajaan yang memerintah di wilayah Kutai yaitu:
* Kerajaan Kutai Martadipura (399–1635), sebuah kerajaan Hindu,
* Kesultanan Kutai Kartanegara (1300-sekarang), sebuah kerajaan Muslim-Melayu.
Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, memerintah 1635-1650, mampu menaklukkan kerajaan Kutai Martadipura dan menggabungkan dua kerajaan sehingga menjadi “Kutai Kartanegara Ing Martadipura”.
Garis sejarah
Kerajaan Kutai Kertanegara berdiri pada awal abad ke-13 di daerah yang bernama Jaitan Layar atau Kutai Lama (kini menjadi sebuah desa di wilayah Kecamatan Anggana) dengan rajanya yang pertama yakni Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). Kerajaan ini disebut dengan nama Kute dalam Kakawin Nagarakretagama (1365), yaitu salah satu daerah taklukan di negara bagian Pulau Tanjungnagara oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit.
Pada abad ke-16, kerajaan Kutai Kartanegara dibawah pimpinan raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa berhasil menaklukkan kerajaan Kutai (atau disebut pula: kerajaan Kutai Martadipura atau kerajaan Kutai Martapura atau kerajaan Mulawarman) yang terletak di Muara Kaman. Raja Kutai Kartanegara pun kemudian menamakan kerajaannya menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai peleburan antara dua kerajaan tersebut.
Lokasi kesultanan Kutai, 1829
Pada abad ke-17, agama Islam yang disebarkan Tuan Tunggang Parangan diterima dengan baik oleh kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu dipimpin Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Setelah beberapa puluh tahun, sebutan Raja diganti dengan sebutan Sultan. Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778) merupakan sultan Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islami. Dan kemudian sebutan kerajaan pun berganti menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dua tahun kemudian, kesultanan Kutai Kartanegara dengan status Daerah Swapraja masuk ke dalam Federasi Kalimantan Timur bersama-sama daerah Kesultanan lainnya seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Pasir dengan membentuk Dewan Kesultanan. Kemudian pada 27 Desember 1949 masuk dalam Republik Indonesia Serikat.
Pada tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais berniat untuk menghidupkan kembali kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal 7 Nopember 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud di atas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal 22 September 2001.
– Sumber dan sejarah lengkap di Wiki: link
Sultan Aji Muhammad Alimuddin (Sultan Kutai 1899-1910)
4) Daftar Raja
* 1300-1325: Aji Batara Agung Dewa Sakti
* 1325-1360: Aji Batara Agung Paduka Nira
* 1360-1420: Aji Maharaja Sultan
* 1420-1475: Aji Raja Mandarsyah
* 1475-1545: Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya
* 1545-1610: Aji Raja Mahkota Mulia Alam
* 1610-1635: Aji Dilanggar
* 1635-1650: Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa ing Martapura
* 1650-1665: Aji pangeran Dipati Agung ing Martapura
* 1665-1686: Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma ing Martapura
* 1686-1700: Aji Ragi Gelar Ratu Agung
* 1700-1710: Aji Pangeran Dipati Tua
* 1710-1735: Aji Pangeran Anum Panji Mendapa ing Martapura
* 1735-1778: Aji Muhammad Idris
* 1778-1780: Aji Muhammad Aliyeddin
* 1780-1816: Aji Muhammad Muslihuddin
* 1816-1845: Aji Muhammad Salehuddin
* 1845-1899: Aji Muhammad Sulaiman
* 1899-1910: Aji Muhammad Alimuddin
* 1920-1960: Aji Muhammad Parikesit
* 1999-…: Haji Aji Muhammad Salehuddin (1999-augustus 2018)
* 2018: Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI.
– Sumber / Source: http://kesultanan.kutaikartanegara.com
Sultan Aji Muhammad Salehuddin II of Kutai Kartanegara (di tengah), wafat 5 aug. 2018
5) Dinasti Kutai Kertanagara
Dinasti Kutai Kertanegara merupakan sebuah dinasti yang pernah memerintah di Pulau Kalimantan tepatnya di wilayah Kalimantan Timur. Dinasti Kutai Kertanegara berdiri pada tahun 1300 masehi bersamaan didirikannya kerajaan Kutai Kertanegara, setiap Raja dan Sultan yang memerintah kesultanan Kutai Kertanegara merupakan anggota dinasti Kutai Kertanegara.
Setiap anggota Dinasti Kutai Kertanegara mempunyai gelar kebangsawanan yang digunakan oleh keluarga kerajaan atau anggota dinasti adalah Aji, Gelar Aji diletakkan di depan nama anggota keluarga kerajaan atau anggota dinasti. Adapun gelarnya sebagai berikut:
* Aji Sultan: digunakan untuk penyebutan nama Sultan bagi kerabat kerajaan.
* Aji Ratu: gelar yang diberikan bagi permaisuri Sultan.
* Aji Pangeran: gelar bagi putera Sultan.
* Aji Puteri: gelar bagi puteri Sultan. Gelar Aji Puteri setara dengan Aji Pangeran.
* Aji Raden: gelar yang setingkat di atas Aji Bambang. Gelar ini diberikan oleh Sultan hanya kepada pria bangsawan Kutai yang sebelumnya menyandang gelar Aji Bambang.
* Aji Bambang: gelar yang setingkat lebih tinggi dari Aji. Gelar ini hanya dapat diberikan oleh Sultan kepada pria bangsawan Kutai yang sebelumnya menyandang gelar Aji saja.
* Aji: gelar bagi keturunan bangsawan Kutai. Gelar Aji hanya dapat diturunkan oleh pria bangsawan Kutai. Wanita Aji yang menikah dengan pria biasa tidak dapat menurunkan gelar Aji kepada anak-anaknya.
Jika pria Aji menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Kutai sendiri atau dari kalangan rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang gelar Aji. Namun jika wanita Aji menikah dengan pria yang bukan keturunan bangsawan Kutai, maka putra-putrinya tidak dapat memperoleh gelar Aji, kecuali jika wanita Aji tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab (Sayid).
Jika wanita Aji menikah dengan keturunan Arab (Sayid), maka putra-putrinya memperoleh gelar sebagai berikut:
* Aji Sayid: gelar ini diturunkan kepada putera dari wanita Aji yang menikah dengan pria keturunan Arab.
* Aji Syarifah: gelar ini diturunkan kepada puteri dari wanita Aji yang menikah dengan pria keturunan Arab.
Gelar Aji Sayid maupun Aji Syarifah tetap setara dengan gelar Aji biasa. Artinya gelar ini tetap di bawah Aji Bambang maupun Aji Raden. Walaupun Wanita Aji tidak bisa menurunkan gelar ke anak-anaknya dan anak-anaknya tetap bagian dari Trah Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martapura dan mereka juga satu darah dengan yang bergelar Aji, tidak ada perbedaan antara yang tidak bergelar dan yang bergelar AJI karena mereka masih satu keturunan dari Yang Mulia AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI.
6) Istana
Ada 2 Istana
1) Kedaton Kutai Kartanegara
Kedaton Kutai Kartanegara adalah istana milik Sultan Kutai Kartanegara yang terletak di pusat kota Tenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia. Istana ini selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2002 setelah dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Meski telah resmi menjadi milik Sultan Kutai Kartanegara, istana baru ini lebih difungsikan sebagai kantor lembaga kesultanan serta sebagai tempat pelaksanaan acara seremonial oleh Sultan atau Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
* Foto Istana (Kedaton) Kutai Kertanegara: link
– Tentang Kedaton: http://kesultanan.kutaikartanegara.com/index.php?menu=keraton_kutai
Kedaton Kutai Kartanegara
———————————–
2) Bekas Istana Mulawarman
Bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932 oleh pemerintah belanda, yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935.
Sejak 1976 istana ini dikelola oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sebuah museum negara.
* Foto Istana Mulawarman, sekarang museum: link
Istana Mulawarman
7) Mahkota kesultanan Kutai
Ketopong atau Mahkota Sultan Kutai Kartanegara terbuat dari emas yang dihiasi dengan batu-batu permata. Bentuk mahkota brunjungan dan bagian muka berbentuk meru bertingkat, dihiasi dengan motif ikal atau spiral yang dikombinasikan dengan motif sulur. Hiasan belakang berupa garuda mungkur berhiaskan ukiran motif bunga, kijang dan burung.
Ketopong dari emas ini telah mulai digunakan semenjak Sultan Aji Muhammad Sulaiman bertahta ( 1845 – 1899 ). Diperkirakan mahkota ini dibuat pada pertengahan abad ke-19 oleh pandai emas dari kerajaan Kutai sendiri.
8) Singgasana kesultanan
Singgasana Kesultanan Kutai di dalam Museum Mulawarman, kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
9) Peta Kalimantan (Borneo) kuno
Untuk peta-peta Kalimantan kuno (1570, 1572, 1594, 1601, 1602, 1740, 1747, 1760, 1835), klik di sini.
Peta Kalimantan (Borneo) tahun 1601
10) Sumber kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
– Sejarah kesultanan Kutai di Wiki: link
– Sejarah kesultanan Kutai: https://www.kompas.com/stori/
– Sejarah kesultanan Kutai: http://www.kerajaannusantara.com/id/
– Sejarah kesultanan Kutai: http://kesultanan.kutaikartanegara.com/
– Daftar Raja: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Sultan_Kutai
– Hidup kembali kesultanan: https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Kutai_Kertanegara
– Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara: link
– Tentang Kedaton: http://kesultanan.kutaikartanegara.com
– Tentang Sultan sekarang (2016), Haji Aji Muhammad Salehuddin II: Wiki
Peta kerajaan-kerajaan di Kaliantan Timur
Pingback: Kutai Mulawarman, Maharaja | FRN – FRANCO DA ROCHA NEWS