Buntar (Boentar) Laut, kerajaan / Prov. Kalimantan Selatan

Boentar-Laut (Buntar Laut) adalah sebuah divisi di wilayah Tanah Bumbu. Terletak di Prov. Kalimantan Selatan.
1845: Raja Aji Madura (kerajaan Cantung) menganeksasi Buntar Laut, sepeninggal Gusti Dandai yang tidak memiliki ahli waris.
Pada tahun 1780 kerajaan Tanah Bumbu dibagi menjadi beberapa divisi (negeri).
* Ratu Intan I (1780-1800) memperoleh negeri Cantung dan Batulicin.
* Pangeran Layah memperoleh negeri Buntar Laut.
* Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh sebagai raja Sampanahan, Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.

Lokasi kab. Tanah Bumbu


Garis kerajaan-kerajaan di Kalimantan: link


Foto kerajaan-kerajaan di Kalimantan

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Kalimantan: link
* Foto raja2 di Kalimantan dulu: link
* Foto istana kerajaan di Kalimantan: link

* Foto Kalimantan dulu: link
* Foto perang belanda di Kalimantan, abad ke-19: link


KERAJAAN BUNTAR LAUT

Sejarah kerajaan Buntar Laut

Pada tahun 1780 kerajaan Tanah Bumbu dibagi menjadi beberapa divisi (negeri).
* Ratu Intan I (1780-1800) memperoleh negeri Cantung dan Batulicin.
* Pangeran Layah memperoleh negeri Buntar Laut.
* Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh sebagai raja Sampanahan, Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.

—————————–

Buntar Laut merupakan tanah pelungguh/apanage (bahasa Banjar: Tanah badatu) yang diperintah oleh Pangeran Lajah (Pangeran Layah) dan keturunannya. Pangeran Lajah memiliki seorang puteri bernama Goesti Tjita dan seorang putera bernama Goesti Tahora. Selanjutnya Buntar Laut di bawah kekuasaan Gusti Dandai yang meninggal pada tahun 1846 dengan tidak ada keturunanannya.

Adji Mandoera / Aji Daha memerintah mulai 10 April 1845. Aji Mandura menganeksasi Buntar Laut, sepeninggal Gusti Dandai yang tidak memiliki pakar waris. Aji Madura menikah dengan Ratu Jumantan (anak Pangeran Prabu Nata, Raja Sampanahan) memiliki keturunan: Aji pangeran Kusumanegara (1864-1929).
Buntar Laut dalam tahun 1840 terdiri atas 22 rumah dan 82 penduduk (etnik Banjar).

Lokasi kerajaan Boentar-Laut, sebuah divisi di wilayah kerajaan Tanah Bumbu; peta 1850

Kerajaan Kusan 1850


Daftar raja kerajaan Buntar Laut

Raja kerajaan Buntar Laut

* Raja Buntar Laut I: Pangeran Lajah (anak Ratu Mas/Raja Tanah Bumbu III)
* Raja Buntar Laut II: Goesti Cita
* Goesti Dandai

1845: Raja Aji Madura menganeksasi Buntar Laut, sepeninggal Gusti Dandai yang tidak memiliki ahli waris.

Raja Cantung dan Buntar Laut

1845-1863: Raja Cantung V/Buntar Laut: Hadji Madoera/Adji Madoera (anak Adji Djawa).
1864-1890: Raja Cantung VI/Buntar Laut: Adji Darma/Pangeran Kasoema Nagara (anak Adji Madoera).
1890- …..: Raja Cantung VII/Buntar Laut: Pangeran Antagiri.


KERAJAAN-KERAJAAN YANG DIBAWAH KEKUASAAN KESULTANAN BANJAR

Dalam Kesultanan Bandarmasih sebenarnya juga terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang tersebar diwilyahah kekusaan Kesultanan Bandar, seperti diwilyah Tanah Bumbu dan Pulau Laut. Namun kedudukan Kerajaan-kerjaan tersebut secara politik berdaulat dalam wilayah kekusaan Kesultanan Bandar. Hanya karena pelayan pemerintahan tidak terjangkau oleh pelayanan Kesultanan maka ada beberapa kerjaan-kerajaan kecil tersebut diberikan wewenang untuk mengatur pemerintahan sendiri dalam kelompok komunitasnya, kemudian juga ada yang dengan sengaja berdiri karena adanya latar belakang perebutan kekusaan dari Kesultanan Banjar sendiri.
Adapun kerajaan-kerajaan kecil yang dibawah kekuasaan Kesultanan Bandarmasih yang ada di Wilyah Tanah Bumbu dan Pulau Laut adalah:

1. Kerajaan Pagatan,
2. Kerajaan Kusan,
3. Kerajaan Cengal Manunggal dan Bangkalaan,
4. Kerajaan Cantung dan Sampanahan,
5. Kerajaan Sebamban,
6. Kerajaan Batu Licin,
7. Kerajaan Pasir,
8. Kerajaan Kotabaru.


Sumber kerajaan Boentar Laut

– Sejarah kerajaan Boentar Laut: https://id.wikipedia.org/wiki/Boentar_Laut
Sejarah kerajaan Boentar Laut: Kerajaan Tanah Bumbu.


Create a free website or blog at WordPress.com.