Kerajaan Malusetassi terletak di Sulawesi, Kab. Barru, prov. Sulawesi Selatan.
Raja bergelar Aru.
The kingdom of Malusetasi was located in the region of Barru, South Sulawesi.
The title of the king is Aru.
For english, click here
Lokasi kabupaten Barru
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto kerajaan2 di wilayah Poso: link
* Foto suku Bugis: link
* Foto suku Toraja: link
* Foto situs kuno di Sulawesi: link
Sejarah kerajaan Malusetassi
Jauh sebelum datangnya pemerintah Hindia Belanda, di daerah Mallusetasi terdapat empat kerjaan kecil yang berdiri sendiri dan berkuasa sendiri, yaitu:
1) kerajaan Nepo, yang membawahi lagi kerajaan/akkarungeng yang lebih kecil seperti Manuba (onyi), Mareppang dan Palanro,
2) kerajaan Soreang yang daerahnya meliputi sebahagian Kota Parepare sekarang
3) kerajaan Bacukiki dan kerajaan Bojo yang diberi kelebihan yaitu: Napoade Ade’na, Napo bicara Bicaranna artinya dapat mengatur dirinya sendiri.
Empat kerajaan ini tergabung dalam satu ikatan yang disebut “LILI PASSIAJING” yang dikoordinir oleh Addatuang Sidenreng.
Sekitar tahun 1900 Belanda berhasil menduduki Bone, tahun 1905 menggempur Soppeng dan berhasil menduduki kerajaan itu namun menerima perlawanan sengit. Kemudian sampai ke daerah Mallusetasi.
Pada tahun 1906 terbentuklah Kerajaan Mallusetasi yang merupakan himpunan dari kerajaan Soreang, Bacukiki, Bojo dan Nepo dengan raja pertama yaitu Arung Nepo I Simatana.
Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Mallusetasi sebagai Zelfbestuur Mallusetasi yang terbagi dalam tiga distrik, di antaranya Distrik Soreang, Distrik Bacukiki (Bacukiki-Bojo), dan Distrik Nepo. Arung I Simatana kemudian naik jabatan dari Arung Nepo Menjadi Arung Mallusetasi. Sementara orang yang menggantikannya berkuasa di Nepo dibentuk jabatan baru dengan gelar Matoa Nepo yang dijabat pertama kali oleh Muhammad Yusuf (Matoa Yusuf).
Struktur Pemerintahan yang berlaku di Mallusetasi yaitu Raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, dalam menjalankan tugasnya, dibantu oleh jabatan Sulewatang dan Pabbicara. Sulewatang atau Passele ale, yaitu orang yang diberikan tugas menjalankan pemerintahan sehari-hari apabila raja berhalangan. Sedangkan Pabbicara merupakan juru bicara kerajaan, selain itu juga bertugas menyelesaikan perkara berdasarkan adat dan agama. Pada tahun 1917 Arung i Simatana diganti oleh kemanakannya yaitu Andi I Makung hingga tahun 1934.
– Sejarah lengkap kerajaan Mallusetasi: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/kerajaan-malusetassi/sejarah-lengkap-wilayah-mallusetasi/
Arung La Calo, raja terakhir Nepo-Mallusetasi. Foto Facebook, Muhammad Firman Andi
Daftar raja
Penguasa (Aru)
* 1906 – 1917: I Samatana (wanita)
* 1917 – 1932: I Makung
* 1932 – 1950: Andi Calo
- Sumber: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
Arung (raja) Malusetassi, Andi Tjalo bin la Saddapotoraja, 1941-1950.
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber / Source
– Sejarah kerajaan Malusetassi: http://kecamatan-mallusetasi.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-kecamatan-mallusetasi.html
– Sejarah kerajaan Malusetassi: http://ivanmuanist.blogspot.co.id/2010/12/terbentuknya-kecamatan-mallusetasi.html
– Daftar Raja Malusetassi: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
– Info tambahan / Additional info: http://www.guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm#M
Peta Sulawesi selatan tahun 1909