Kerajaan Manuju terletak di prov. Sulawesi Selatan, kabupaten Gowa dan merupakan kerajaan kembar dengan kerajaan Borissallo di masa lampau.
Kingdom of Manuju is located on Sulawesi, prov. Sulawesi Selatan, district Gowa and was a twin kingdom with kerajaan Borissallo.
For english, click here
Lokasi kabupaten Gowa
* Foto foto Sulawesi dulu, suku Sulawesi dan situs kuno: link
Sejarah kerajaan Manuju
Kerajaan Manuju di perintah oleh seorang raja yang di sebut Karaeng Manuju di dampingi seorang Salewatangna Manuju (Bali Empona Karaeng Manuju) yang juga sebagai Panglima Perang Kerajaan Manuju. Selain salewatang, ada 7 orang Gallarang yang menagatur wilayahnya masing-masing di bawah payung Kerajaan Manuju, ke tujuh Gallarrang mempunyai fungsi mengukuhkan Raja yang terpilih.
Ketujuh Gallarang ini mengalami perubahan menjadi tujuh toddo ri Manuju. Setelah kerajaan Manuju masuk/menyatu di dalam kerajaan Gowa pada pemerintahan Raja Gowa ix Daeng Matanre Karaeng Mangnguntungi Somba Tumapa’risi Kallonna tahun 1510-1546, masuknya kerajaan Manuju tidak lagi berdiri sendiri dan berubah namanya menjadi Bate Manuju, atau bekas kerajaan yang populer di sebut Bate Salapanga Ri Gowa.
Peta Sulawesi selatan (incl. wilayah Gowa) tahun 1909
Daftar raja Manuju
Raja- Raja yang pernah memerintah di Kerajaan Manuju :
* I Tanri Lolo Krg. Sangnging
* Manyanreli Dg. Pasawi
* Malaganni Dg.Bila Krg.Tinroa Rimonroa
* Pattola Dg. Sibali
* Bausam Dg.Mile
* Manyollari Dg. Pamusu
* Baso Dg.Manye
* Managgongang Dg.Tawang
* Mappatangka Dg.Talli Krg.Matinggia
* Ibulu Dg.Bundu
* I Kaning Dg.Manye
* H. Malaganni Dg. Bila Krg. Manuju
* Drs.Mallawangang Dg.Bella Krg.Loloa (hidup)
– Sumber: http://ansula05.blogspot.co.id/2008/12/sejarah-manuju.html
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber
– Sejarah Manuju: http://ansula05.blogspot.co.id/2008/12/sejarah-manuju.html
Kiri: drs Mallawangang, Karaeng Manuju. 2016
——————————–
Raja Manuju (kanan). Sumber foto: Kalaimani Supramaniam, FB