Suku Abui – P. Alor, NTT | Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia

Suku Abui – P. Alor, NTT

Suku Abui adalah kelompok sosial yang berdiam di P. Alor, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mereka ini berdiam dalam wilayah-wilayah bernama Likuwatang, Malaikawata, Kelaisi, Tafuikadeli, Atimelang dan Motang.

Lokasi Pulau Alor

Lokasi P. Alor

Pulau Alor

* Foto foto suku2 di p. Alor, klik di sini

Suku Abui

* Foto suku Abui: di bawah
* Video tarian adat suku Abui: link
* Video adat suku Abui: link

SUKU ABUI

Umum

Di pulau Alor ada beberapa suku, yaitu:

Suku Pantar, Etnis Dia’ang/ Dei’ing di Kab. Alor merupakan penduduk asli yang mendiami Pulau Pantar, Pura dan Pulau Alor.
Suku Abui adalah kelompok sosial yang berdiam di P. Alor. Mereka ini berdiam dalam wilayah-wilayah bernama Likuwatang, Malaikawata, Kelaisi, Tafuikadeli, Atimelang dan Motang.
Suku Blagar berdiam dalam wilayah pulau Pantar dan pulau Alor Barat Laut.
Suku Kui berdiam di P. Alor, di daerah Kolana dan daerah Pureman sebagai bagian dari wilayah administratif Kabupaten Alor.
Suku Kabola merupakan salah satu duku di Alor yang mendiami daratan Pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di antaranya.

Suku Abui

Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa

Jumlah anggota kelompok ini relatif kecil, namun mereka mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa Abui.
Orang Abui merupakan salah satu dari puluhan kelompok kecil lainnya yang tergolong penduduk asal di wilayah Kabupaten ini.
Suku Abui di Alor memiliki cara hidup yang sederhana. Meski tinggal berdampingan dengan hutan, mereka tak ada jiwa serakah untuk menguasai lahan.

Rumah adat suku Abui, berupa rumah panggung dan berbentuk seperti piramida. Rumah adat suku Abui di Takpala bernama Lopo, yang terdiri 2, yaitu Kolwat, yang mempunyai arti perempuan, dan Kanuarwat, yang mempunyai arti laki-laki.
Rumah adat suku Abui yang bernama Lopo ini sangat unik, karena merupakan satu-satunya rumah adat di dunia ini yang bertingkat 4. Dimana setiap tingkat memiliki fungsi yang berbeda, yaitu lantai 1, adalah tempat rapat, lantai 2, tempat tidur dan masak, lantai 3 tempat menyimpan makanan, lantai 4 untuk menyimpan barang-barang pusaka yang akan dipakai jika ada kegiataan adat.