Kerajaan Selimbau: 600 – 1916. Terletak di Kalimantan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Kerajaan Selimbau merupakan kerajaan hindu tertua di Kalimantan Barat dan mempunyai susunan pemerintahan yang lengkap. Kerajaan Selimbau dahulu bernama Kerajaan Pelembang, didirikan oleh sri Paduka maharaja Bindu Mahkota terletak sekitar 2 km dari kota Selimbau.
The kingdom of Selimbau: 600 – 1916 AD. Located in the district of Kapuas Hulu, West Kalimantan.
For english, click here
Lokasi Kabupaten Kapuas Hulu
Garis kerajaan-kerajaan di Kalimantan: link
Foto kerajaan-kerajaan di Kalimantan
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Kalimantan: link
* Foto raja2 di Kalimantan dulu: link
* Foto istana kerajaan di Kalimantan: link
* Foto Kalimantan dulu: link
* Foto perang belanda di Kalimantan, abad ke-19: link
KERAJAAN SELIMBAU
1) Tentang Raja
2) Sejarah kerajaan Selimbau
3) Daftar Raja
4) Peta-peta kuno Kalimantan
5) Sumber / Source
1) Tentang raja (2020)
Panembahan: Raden Muhammad Asbi Assidiqi, yang bergelar Panembahan Agung Pakunegara II.
Kommen D. Tick, FB (2016): Panembahan sekarang Selimbau, Raden Muhammad Asbi Assidiqi, adalah putera dari Raden Husin dan dia kepala dinasti Selimbau sejak 2004. Puteranya lahir ca. 2007 dan dipanggil Raden Indra Jaya Negara.
Panembahan Muhammad Asbi Assidiqi
2) Sejarah kerajaan Selimbau, 600 – 1916
Pendiri kerajaan Selimbau adalah seorang Suku Dayak bernama Guntur Baju Binduh atau Raja Abang Bhindu. Mulanya, kerajaan Selimbau bercorak Hindu. Baru pada masa raja ke-20, Islam ditetapkan sebagai agama resmi kerajaan setelah sultannya menjadi Muslim.
Sama dengan kebanyakan kerajaan di Kalimantan Barat, Selimbau juga terkena pengaruh Belanda. Pengaruh tersebut semakin kuat seiring berjalannya waktu, hingga Belanda bebas melakukan campur tangan dalam urusan internal kerajaan.
– Sumber: https://www.kompas.com/stori/
Sejarah awalKerajaan Selimbau didirikan oleh orang Dayak bernama Guntur Baju Binduh atau Raja Abang Bhindu, yang setelah menjadi raja bergelar Guntur Baju Bhindu Kilat Lambai Lalu. Diperkirakan, kerajaan Selimbau berdiri pada tahun 600, atau sekitar abad ke-7 Masehi. Pada waktu didirikan, kerajaan ini masih bercorak Hindu. Namun, tidak banyak informasi yang diketahui selain itu.
Kerajaan Selimbau berubah menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan raja yang ke-20, yakni Pangeran Muhammad Jalaludin yang bergelar Pangeran Suta Kusuma. Pada masa ini, raja mengirim utusan ke kerajaan Mempawah dan Pontianak. Berkat bantuan dari dua kerajaan ini, Selimbau semakin berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan disegani.
Kerajaan Selimbau, 1835
Masa kejayaan
Masa kejayaan kerajaan Selimbau berlangsung pada abad ke-19, ketika diperintah oleh Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara. Pasa periode ini, perdagangan dengan saudagar Muslim dari luar negeri berkembang pesat. Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara membangun Masjid Jami At-Taqwa, yang masih berdiri hingga saat ini. Desain masjid dibuat oleh kerabat kerajaan, yaitu Pangeran Haji Surapati Nata Setia Wijaya dan Raden Prabu Hayat. Banyak saudagar kaya dari Arab membantu mendirikan masjid ini untuk kepentingan umat muslim pada umumnya.
Di bawah kekuasaan Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara, Selimbau memperluas wilayahnya dengan menyerang ke Ketunggu. Perluasan wilayah itu dibantu oleh orang-orang Dayak Batang Lupar.
Selain itu, Selimbau pernah membantu Suku Undup, Kantu, Suku Dayak Taman, dan rakyat Kayan. Di sisi lain, kerajaan Selimbau juga terlibat perselisihan dengan kerajaan Sekadau dan Sintang, yang baru diselesaikan ketika Belanda ikut campur. Tidak hanya itu, Selimbau mempunyai hasil bumi melipah berupa tambang batu bara yang dikontrak oleh Belanda.
Pengaruh Belanda
Belanda memasuki wilayah Kapuas Hulu pada 1823, setelah mendapatkan izin dari kerajaan Selimbau. Sejak mengetahui kekayaan sumber daya alam di wilayah Kapuas Hulu, Belanda terus menggunakan segala cara agar raja Selimbau mau menandatangani perjanjian dengannya.
Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara pun tercatat dua kali mengadakan kontrak politik dengan Belanda, yang masing-masing dilakukan pada 5 Desember 1847 dan 27 Maret 1855.
Setelah itu, pemerintah Hindia-Belanda berupaya menempatkan dan menambah kekuatan militernya di daerah-daerah potensial. Belanda juga mulai melakukan intervensi di sistem pemerintahan melalui politik adu domba. Strategi-strategi yang dilakukan pun terbukti efektif untuk melemahkan posisi Selimbau.
Runtuhnya kerajaan Selimbau
Menjelang akhir abad ke-19, Haji Muhammad Usman naik takhta sebagai penguasa Selimbau. Namun, raja tidak lagi mampu mengendalikan pemerintahannya secara utuh, karena Belanda selalu mencampuri setiap urusan kerajaan.
Kedaulatan Selimbau berakhir pada 1925, setelah Panembahan Haji Gusti Usman meninggal. Dapat disimpulkan, penyebab runtuhnya kerajaan Selimbau adalah intervensi Belanda dalam urusan kerajaan. Setelah itu, pemerintah Hindia-Belanda menghapus kerajaan Selimbau dan dapat menguasai wilayah Kapuas Hulu secara utuh.
Saat ini, kerajaan Selimbau dipimpin oleh Raden Asbi, yang bergelar Panembahan Agung Pakunegara II, yang naik takhta pada awal 2005.
3) Daftar Raja
No | Nama | Tahun berkuasa |
1 | Raja Abang Bhindu Bergelar Guntur Baju Bindu Kilat Lambai Lalu | 600 M |
2 | Raja Abang Lidi bergelar Kyai Aji Lidi | 600 – 650 M |
3 | Raja Abang Tedung I bergelar Kyai Tedung | 650 – 710 M |
4 | Raja Abang Jamal Megah Sari bergelar Kyai Megat Sari | 710 -780 M |
5 | Raja Abang Upak bergelar Kyai Pati Agung Nata | 780 – 850 M |
6 | Raja Abang Bujang bergelar Kyai Natasari | 850 – 920 M |
7 | Raja Abang Amal | 920 – 980 M |
8 | Raja Abang Tela bergelar Kyai Agung Jaya | 980 – 1040 M |
9 | Raja Abang Para bergelar Kyai Ira (Kyai Wira) | 1040 – 1100 M |
10 | Raja Abang Gunung bergelar Kyai Agung | 1100 – 1150 M |
11 | Raja Abang Tedung II bergelar Kyai Suryanata | 1150 – 1200 M |
12 | Raja Abang Idin bergelar Kyai Agung Seri | 1200 – 1250 M |
13 | Raja Abang Tajak bergelar Kyai Suradila Sri Pakunegara | 1250 – 1280 M |
14 | Ratu Dayang Payung bergelar Ratu Suryanegera | 1280 – 1300 M |
15 | Raja Abang Kina bergelar Kyai Agung Natanegara | 1300 – 1380 M |
16 | Raja Abang Keladi bergelar Kyai Agung Cakra Negara | 1380 – 1435 M |
17 | Raja Abang Sasap bergelar Kyai Agung Kusuma Negara | 1435 – 1490 M |
18 | Raja Abang Tela II bergelar Kyai Pati Setia Negara | 1490 – 1590 M |
19 | Pangeran Kujan bergelar Pangeran Jaya Mangkunegara | 1590 – 1640 M |
20 | Pangeran Muhammad Jalaludin bergelar Pangeran Suta Kusuma | 1640 – 1680 M |
21 | Abang Muhammad Mahidin bergelar Raden Suta Negara | 1680 – 1730 M |
22 | Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara | 1730 – 1800 M |
23 | Panembahan Haji Muda Agung Pakunegara Gusti Muhammad Saleh | 1800 – 1840 M |
24 | Pangeran Haji Muda Indra Sri Negara | 1840 – 1880 M |
25 | Panembahan Gusti Muhammad Usman | 1880 – 1925 M |
26 Panembahan Raden Muhammad Asbi Assidiqi, yang bergelar Panembahan Agung Pakunegara II. Naik tahta awal tahun 2005.
– Sumber / Source: link
Panembahan H Gusti Muh Usman dari Selimbau; 1902-23. Sumber: donald tick, Facebook
4) Peta Kalimantan kuno
Untuk peta-peta Kalimantan kuno (1570, 1572, 1594, 1601, 1602, 1740, 1747, 1760, 1835), klik di sini.
Peta Kalimantan (Borneo) tahun 1601
5) Sumber kerajaan Selimbau
– Sejarah kerajaan Selimbau di Wiki: Wiki
– Sejarah kerajaan Selimbau: https://www.kompas.com/stori/
– Sejarah kerajaan Selimbau: http://dinastyselimbau.blogspot.co.id/
– Sejarah kerajaan Selimbau: http://longsani.blogspot.co.id/
– Sejarah kerajaan Selimbau: http://ace-informasibudaya.blogspot.co.id
– Daftar Raja Selimbau: http://longsani.blogspot.co.id/
Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat, tahun 1800
Selimbau heeft een panembahan.Recentelijk geinstalleerd.