Sitiung, kerajaan / Prov. Sumatera Barat – kab. Dharmasraya

Kerajaan Sitiung terletak di kab. Dharmasraya, prov. Sumatera Barat. Dugaan awal kerajaan Sitiung berdiri setelah kerajaan Malayu hengkang ke Saruaso pada abad ke-14 M.

Lokasi kab. Dharmasraya


Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link


Video sejarah kerajaan / kesultanan di Sumatera

* Video sejarah kerajaan di Sumatera, 75.000 SM – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Utara, 0 M – sekarang: link
*
Video sejarah kerajaan di Sumatera Barat, 0 M – sekarang, link


KERAJAAN  SITIUNG

Sejarah kerajaan Sitiung

– Sumber dan lengkap: https://lintasanberitasitiung.blogspot.com/2018/01/sejarah-singkat-kampung-sitiung-setelah.html

Tak banyak tentang keadaan kerajaan Sitiung. Akan tetapi, berdasarkan tuturan tetua yang diceritakan secara turun-menurun, nampaknya Sitiung tetap menunjukkan eksistensinya. Salah satunya dengan keberadaan Kerajaan Sitiung yang merupakan salah satu dari tritunggal kerajaan di daerah hulu sungai Batanghari ini, atau yang lebih dikenal Cati Nan Tigo 3: kerajaan itu adalah Kerajaan Sitiung, Kerajaan Siguntur, dan Kerajaan Padang Laweh.

Dugaan awal kerajaan Sitiung berdiri setelah kerajaan Malayu hengkang ke Saruaso pada abad 14 M. Begitu juga dengan nama-nama yang pernah menjadi raja di Kerajaan Sitiung, belum banyak yang bisa diidentifikasi. Akan tetapi juga, berdasarkan beberapa Tjap Mohor yang disimpan oleh pemuka adat Sitiung sekarang (pemuka adat ini disinyalir masih keturunan raja-raja Kerajaan Sitiung) dapat diketahui beberapa nama yang pernah menjadi raja kerajaan Sitiung, di antaranya adalah Rajo Angek Garang (tahun tidak diketahui), Ali Raja Hitam (tahun tidak diketahui), Raja Tunggal (tahun tidak diketahui), dan Sutan Kotan (1878 M).

Seorang pembesar dari Pagaruyung pun pernah diutus untuk menjadi raja di Kerajaan Sitiung, yang mana pembesar tersebut diberi gelar Raja Tumangguang. Dikirimnya raja dari Pagaruyung dikarenakan hilangnya pewaris raja sebelumnya yang bernama Tuanku Raja Nan Hitam. Akan tetapi, berdasarkan informasi dari tetua Sitiung, raja dari Pagaruyung tersebut tak pernah sampai ke Sitiung. Begitu pula hilangnya Tuanku Raja Nan Hitam pun ada kaitannya dengan konflik berkepanjangan di Kerajaan Sitiung. Konon kabarnya beliau dibunuh, begitu pula dengan ahli warisnya.

Sebagai catatan juga, agaknya Raja Hitam adalah nama gelar. Sebuah Tjap Mohor yang disimpan oleh salah seorang dari Orang Besar Sitiung bertulis Ali Raja Hitam. Diperkirakan sebelum terjadi konflik ada beberapa Raja Hitam yang lain. Selain itu, sebuah Piagam Raja Jambi juga menyebutkan kalau batas kerajaannya di bagian Hulu berbatas dengan Raja Hitam dan Raja Putih. Jadi, dugaan awal dapat disimpulkan kalau Raja Hitam salah satu trah yang pernah menjadi penguasa di Kerajaan Sitiung di masa lampau.


– Tjap Mohor Raja Sitiung: https://lintasanberitasitiung.blogspot.com/2017/10/tjap-mohor-raja-sitiung.html


Blog at WordPress.com.