Gorontalo, kerajaan / Sulawesi – Prov. Gorontalo

كسولتانن جورونتالو

.

Kerajaan Gorontalo terletak di Sulawesi, provinsi Gorontalo.
Kerajaan  Gorontalo berdiri sejak tahun 1385. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah “Rechtatreeks Bestur”.

The Kingdom of Gorontala was located on Sulawesi, in the province of Gorontalo. Founded 1385. In 1889  the royal government system was transferred to a direct government known as “Rechtatreeks Bestur”.
For english, click here

Lokasi propinsi Gorontalo


* Foto kerajaan Gorontalo: link


Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link


Lihat juga

Gorontalo – kerajaan2 sebelum kerajaan Gorontalo / Sulawesi – prov. Gorontalo


KERAJAAN GORONTALO

Tentang raja sekarang

Tidak ada info tentang keturunan raja raja Gorontalo sekarang.

Jogugu Gorontalo – Rais Monoarfa. cucu raja terakhir Gorontalo. 1931.


Sejarah kerajaan Gorontalo, berdiri 1385

Lihat pula: Kerajaan Hualodalangi, asal usul kerajaan Gorontalo: klik di sini

Pada mulanya abad ke-12 kerajaan Gorontalo terdapat 17 kerajaan kecil-kecil yang berkedudukan di kaki/lereng gunung.
Ke-17 kerajaan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Kerajaan Hunginaa, Rajanya: Lihawa
  2. Kerajaan Lupoyo, Rajanya: Pai
  3. Kerajaan Bilinggata, Rajanya: Lou
  4. Kerajaan Wuwabu, Rajanya: Wahumolongo
  5. Kerajaan Biawu, Rajanya: Wolango Huladu
  6. Kerajaan Padengo, Rajanya: Palanggo
  7. Kerajaan Huwangobotu Olowala, Rajanya: Dawanggi
  8. Kerajaan Tapa, Rajanya: Deyilohiyo Daa
  9. Kerajaan Lauwonu, Rajanya: Bongohulawa (Perempuan)
  10. Kerajaan Toto, Rajanya: Tilopalani (Perempuan)
  11. Kerajaan Dumati, Rajanya: Buata
  12. Kerajaan Ilotidea, Rajanya: Tamau
  13. Kerajaan Pantungo, Rajanya: Ngobuto
  14. Kerajaan Panggulo, Rajanya: Hungiyelo
  15. Kerajaan Huangobotu Oloyihi, Rajanya: Lealini
  16. Kerajaan Tamboo, Rajanya: Dayilombuto (Perempuan)
  17. Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: Humalanggi.

Raja Dogugu Gorontalo, 1870

Raja Humalanggi dari kerajaan Hulontalangi (abad ke-14) adalah seorang raja yang senang mengunjungi raja-raja sejawatnya yang dalam bahasa Gorontalo disebut “melentalenga” .

Raja Humalanggi kawin dengan Putri Bulaidaa adik raja Mooduto (Raja Suwawa ke XIX (1320-1427). Dari hasil perkawinan mereka lahirlah seorang Pangeran yang bernama Ilahudu atau Wadipalapa atau Matolodula Daa, yang memiliki sifat-sifat serta tabiat seperti ayahnya (raja Humalanggi). Dia sering mengunjungi Raja-Raja lain dengan maksud mengajak raja-raja tersebut kepada suatu kesatuan kerajaan. Akhirnya pada suatu tempat yang bernama “Padengo Boidu” (ladang tempat bicara) disepakati membentuk kerajaan kesatuan yang disebut Kerajaan Gorontalo (1385) yang terdiri dari 17 kerajaan kecil tersebut diatas. Kemudian dua kerajaan kecil menggabung yaitu Dembe dan Pohuwayama. Dalam musyawarah tersebut Ilahudu (Wadipalapa) disepakati untuk dilantik menjadi Raja Kesatuan Kerajaan Gorontalo (tahun 1385). Pelantikan itu disebut dengan ”Huidu Lo Huntu Datahu” maksudnya yaitu Ilahudu dari kerajaan Hulontalangi, karena kepemimpinannya yang baik dipilih menjadi raja Gorontalo.

Lokasi kerajaan Gorontalo, 1671 M

Kerajaan2 di wilayah Gorontalo abad ke-17

Pada masa kejayaannya, kesultanan Gorontalo menjadi pusat penyebaran islam dan pusat perdagangan paling berpengaruh di wilayah Teluk Tomini (Teluk Gorontalo), Tomini-Bocht (tikungan Tomini), hingga beberapa wilayah di utara dan tengah pulau Sulawesi.

Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan Raja Amai (1472 – 1550) yang kemudian berganti menjadi Sultan. Sultan Amai yang bergelar Ta Olongia Lopo Isilamu (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan Olongia atau Raja pertama dari kerajaan Gorontalo yang menganut agama islam.

Di era pemerintahan kolonial Belanda, Gorontalo menjadi pusat pemerintahan Afdeling Sulawesi Utara Gorontalo. Wilayah pemerintahannya meliputi Gorontalo, wilayah sekitarnya Buol Tolitoli, Donggala, dan Bolaang Mongondow.

Pada tahun 1889, Gorontalo berada di bawah pemerintahan langsung Belanda yang kemudian dikenal dengan nama “Rechtatreeks Bestuur”.
Tahun 1922, Gorontalo menjadi tiga wilayah pemerintahan afdeling, yaitu, Gorontalo, Boalemo, dan Buol. Kondisi ini berlangsung hingga meletusnya Perang Dunia II.
Sumber:  http://infoprovinsigorontalo.blogspot.co.id/2010/01/sejarah-gorontalo.html

Raja Gorontalo Djainal Abidin Alhabsi Monoarfa 1870.


Perseteruan kerajaan Gorontalo dan kerajaan Limboto

Lebih dari sekadar cekungan penampung air, Danau Limboto di Provinsi Gorontalo adalah saksi bisu perjanjian damai dua kerajaan.

Pada 1673, dua kerajaan yang berseteru, Hulonthalo atau Gorontalo dan Limutu atau Limboto, mencapai kata sepakat di tengah danau itu.

Perseteruan kedua kerajaan telah menahun pada abad ke-17. Kedatangan kekuatan kolonial Belanda dalam rupa kongsi dagang Hindia Timur (VOC) menjadi awal bagi berakhirnya kesengitan dua kerajaan itu. Kala itu, Belanda datang mencari kesempatan di tengah entah apa yang diperebutkan kerajaan Hulonthalo dan kerajaan Limutu, mungkin tanah atau hasil bumi.

Politik divide et impera membuat Belanda memperoleh wilayah kekuasaan di tengah dua raja kecil yang tengah bertengkar. Tanah Hulonthalo dan Limutu pun semakin menyusut. Kemunduran kerajaan menyadarkan raja Eyato dari Hulonthalo dan Panglima Popa dari Limutu bahwa ada pihak lain yang mengambil untung dari perseteruan mereka.

Sudah saatnya perseteruan dibenamkan, berganti kerja sama dan kerukunan. Di tengah Danau Limboto, Panglima Popa dan Raja Eyato saling berikrar untuk bersekutu. Dua cincin yang bertautan, lambang perdamaian dan persaudaraan dua kerajaan, ditenggelamkan ke Danau Limboto. Sebelum cincin itu kembali terlihat, tidak akan ada perang di antara dua kerajaan, di Tanah Gorontalo.


Daftar raja

– Sumber / Sourcehttp://museumsejarahgorontalo.blogspot.co.id/2012/12/kerajaan-dan-silsilah-kerajaan-gorontalo.html


DAFTAR DAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI WILAYAH GORONTALO

Untuk daftar dan sejarah kerajaan-kerajaan di wilayah Gorontalo, klik di sini.

Kerajaan-kerajaan di Sulawesi, 1810 M

Sulawesi, 1810 M


Peta-peta Sulawesi masa dulu

Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini

Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683


Sumber kerajaan Gorontalo

– Sejarah kerajaan Gorontalo: https://id.wikipedia.org/wiki/
Sejarah kerajaan Gorontalo: https://www.bpkp.go.id/gorontalo/
– Sejarah kerajaan Gorontalo: http://mediacerdasbangsa.com/2474-2/
Sejarah kerajaan Gorontalo: https://www.republika.co.id/

Daftar Raja:  http://museumsejarahgorontalo.blogspot.co.id/
17 kerajaan kecil pada awal Gorontalo:  http://beautyhulondhalo.blogspot.co.id/
Orang Gorontalo keturunan Raja: link

– Benteng Otanaha, peninggalan bersejarah kerajaan Gorontalo:


5 Comments

5 thoughts on “Gorontalo, kerajaan / Sulawesi – Prov. Gorontalo

  1. Akan seperti kisah Brunai Darussalam nanti.

    Tidak ditemukan bukan berarti tidak ada.

  2. Yang didaftar diatas itu tidak lebih seluas desa/kelurahan sekarang, kira-kira berpenduduk 90an orang. Kenapa kira-kira. Zaman Majapahit Sunda Kelapa berpenduduk 10rb jiwa, termasuk rawa-rawa, hutan belukar dan rimba raya Bekasi, Depok dan Tangerang. Sekarang 15 juta atau 1500 X. Dengan Provinsi yang hanya 1 juta perbandingan diatas jadi 666 orang. Jika dianggap pertumbuhan hanya sepertiganya maka penduduk Gorontalo di zaman Majapahit hanya 2000 orang termasuk Limutu, Suwawa dan Atingola. Jika 1000 orang berada dikota sekarang berarti 17 Linula rata-rata 90 orang. Kira-kira 25 KK?. Kerajaan terdiri dari 25KK?. Ketika Angkatan Laut Majapahit yang super canggih dimasa itu masuk, yang pertama ketemu adalah Linula pesisir, Hulontalangi yang dalam versi lain dibawah Ilahude. Ilahude diangkat jadi koordinator pemungut upeti dan diberi gelar Wadi Palapa. Otomatis “kerajaan” yang tidak punya istana, tentara, atau panglima/Patih. langsung tunduk ketakutan. Dibuatlah sejarah Ilahude berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan tersebut. Yang menurut Arman Humanggio dalam “KERAJAAN GORONTALO, FAKTAKAH?” kepala Linula adalah Wali Kuasa dari Ternate semacam Jawara. Jawara adalah Pendekar penjaga kebun, kandang, tambak atau dermaga yang diutus Bos. dalam hal ini kerajaan Ternate. sedangkan (Part 3: Asia & Pacific Oceania, München 2003, s. 1275-1301, ISBN 3-598-21545-2) menyebutkan Lords Of Gorontalo (Para Tuan Tanah), bukan Kings atau Kingdoms. Tidak ada bekas-bekas Istana, Pintu Gerbang, Tentara, kandang kuda atau perangkat kerajaan lain. Wallahu’alam

    • Sultans in Indonesia

      KYT,

      Terima kasih atas mail anda.
      Kami sudah masukkan kommen dihalaman website.

      Dengan hormat,
      Paul

    • Muzran Noland Tomu

      Setuju dengan komentar bapak.
      RAJA adalah penyebutan untuk seorang pemimpin pada masa itu, :linula sendiri mungkin hanya seperti kelompok/Clan atau sekumpulan keluarga, karena saat itu Gorontalo masih daerah Rawa dan pegunungan. Gunung Bangio/Suwawa/Tilongkabila dan Gunung Tumolata/Boliyohuto, terpisahkan oleh Rawa dan Danau yang saat ini menjadi Danau Limboto.

      Dalam catatan sejarah ternate dan Moloku kie raha,bahwa gorontalo masih termasuk wilayah kekuasaan Ternate.

      bukti bukti bangunan kerajaan tidak ditemukan, kecuali penggunaan kata dalam pemerintahan dan keturunan raja raja, seperti : Boki, Jou/Ju, Jogugu, Apitalau, barakati dll. semua itu merupakan gelar dari kerjaan ternate.

      • Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia / Sultanates and Kingdoms in Indonesia

        Terima kasih atas kommen anda. Paul, penerbit website

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.