Pangeran Bram Monoarfa, wafat 4-10-2013. Was the youngest son of Rais Monoarfa, who was 1922-1935 the jogugu of Gorontalo and as such was seen as the semi-official king of Gorontalo. Sumber Yanti Monoarfa, FB.
Raja Gorontalo, Tahoena, Djainal Abidin Alhabsi Monoarfa, 1870.
Raja Gorontalo Djainal Abidin Alhabsi Monoarfa 1870.
Raja Dogugu Gorontalo 1870.
Puteri Jogugu Gorontalo menyambut Gubernur Jenderal Belanda. 1900.
Para Penari Wanita Gorontalo 1910
Masyarakat Pribumi Gorontalo
Masjid Jami Gorontalo, pusat kerajaan Gorontalo, 1900
Marsaoleh )afdeeling Gorontalo dan controlleur G.A.Sadee, foto tahun 1886.
Raja raja Kerajaan Gorontalo, kerajaan Suwawa, kerajaan Limboto dan kerajaan Kwandangi
Jogugu Gorontalo – Djainal Abidin Alhabsi Monoarfa (1870).
Foto ini sekitar tahun 1926 di Kota Gorontalo, bapak Dr Sam Ratulangi (tanda X) bersama Jogugu Gorontalo Rais Monoarfa dan ibu Boki Zainab beserta sanak famili Monoarfa.
Bele Li Mbui (Rumah Adat Gorontalo).
Bangsawan Gorontalo (1870) Woodbury-pary
Raja, asisten residen (belanda) dan kepala kepala 1874.
Jogugu Gorontalo – Rais Monoarfa. cucu raja terakhir Gorontalo. 1931.
Rais Monoarfa, pangeran kerajaan Gorontalo, berpose pada tahun 1870, meninggal di Manado