Kerajaan Jorlang Hataran terletak di Sumatera, Kab. Simalungen, prov. Sumatera Utara.
The kingdom of Jorlang Hataran is located on Sumatera, Kab. Simalungen, prov. Sumatera Utara.
For english, click here
Kab. Simalungun, prov. Sumatera Utara
* Foto raja-raja di Simalungun dulu: link
Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link
Video sejarah kerajaan / kesultanan di Sumatera
* Video sejarah kerajaan di Sumatera, 75.000 SM – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Utara, 0 M – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Barat, 0 M – sekarang, link
KERAJAAN JORLANG HATARAN
Kerajaan Jorlang Hataran
Tentang kerajaan ini tidak ada info.
Cuma ada foto dibawah.
Partuanon/Kerajaan Jorlang Hataran
Keterangan photo dari kiri ke kanan:
1. Upas; Lamisana Malau
2. Tuan/Raja Silou Hataran; Raja Larmin Sinaga
3. Tuan Distrik Hook Jorlang Hataran; Tuan Jonaihot Sinaga
4. ?
5. Krani Distrik Hook Jorlang Hataran; F. Samosir
6. Krani Pokkan Balata; Tuan Borain Sinaga
7. Tuan Bandar Jawa; Tuan……..Sinaga
Kontribusi ; Ditan Samosir.
Peta kab. Simalungun, wilayh kerajaan2 di Simalunun; lokasi Jorlang Hataran
Sejarah kerajaan-kerajaan di Simalungun
Batak Simalungun adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang berada di provinsi Sumatera Utara, yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Beberapa sumber menyatakan bahwa leluhur suku ini berasal dari daerah India Selatan tapi ini hal yang sedang diperdebatkan. Sepanjang sejarah suku ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Marga asli penduduk Simalungun adalah Damanik, dan 3 marga pendatang yaitu, Saragih, Sinaga, dan Purba. Kemudian marga marga (nama keluarga) tersebut menjadi 4 marga besar di Simalungun.
Dalam sejarahnya Simalunun ada 3 (tiga) fase kerajaan yang pernah berkuasa dan memerintah di Simalungun.
1) Fase pertama adalah fase kerajaan yang dua (harajaon na dua), yaitu:
* kerajaan Nagur, 500-1400 (marga Damanik). Kerajaan ini merupakan cikal bakal kerajaan di Simalungun berikutnya.
Nagur kemudian pecah menjadi dua:
* kerajaan Si Tonggang; kerajaan ini beralih menjadi kerajaan Siantar.
* kerajaan Batanghio (marga Saragih). Kerajaan Batangio menjadi: kerajaan Tanah Jawa.
* Belakangan Nagur pecah lagi menjadi Silau, 1300-1400.
Adapun Silau pecah lagi menjadi Panei dan Dolok Silau. Belakangan setelah masuknya Belanda vasal Silau yakni Purba, Raya dan Silimakuta diakui swapraja oleh Belanda.
2) Fase kedua: pada masa setelah abad ke-14, muncullah empat raja utama di Simalungun; di mana Nagur masih tetap ada, tetapi peranannya sudah semakin menghilang. Keempat raja itu adalah:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Dolok Silou (marga Purba Tambak), dan
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga).
3) Fase ketiga: fase ini berkaitan dengan kolonial Belanda di Simalungun.
Tahun 1865 kolonialisme Belanda mulai memasuki wilayah Simalungun. Sejak masuk intervensi Pemerintahan Kolonial banyak terjadi perubahan –perubahan yang signifikan di Simalungunadalah kerajaan yang tujuh (harajaon na pitu), yaitu:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Dolok Silou (marga Purba Tambak),
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga),
* kerajaan Raya (marga Saragih Garingging),
* kerajaan Purba (marga Purba Pakpak) dan
* kerajaan Silimakuta (marga Purba Girsang).
Keadaan seperti ini berlanjut hingga memasuki tahun 1946 sehingga mendorong kebencian masyarakat terhadap golongan elit. Sejalan dengan itu, berkembangnya pemahaman politik pada waktu itu, turut pula menyulut keprihatinan terhadap perbedaan kelas yang didorong oleh keinginan untuk menghapuskan sistem feodalisme di Sumatera Timur.
Demikianlah hingga akhirnya terjadi peristiwa berdarah yang meluluhlantakkan feodalisme di Sumatera Timur terutama pada rakyat Simalungun dan Melayu. Pada peristiwa tersebut empat dari tujuh kerajaan Simalungun yaitu Tanoh Jawa, Panai, Raya dan Silimakuta pada periode ketiga ini musnah dibakar. Sementara Silau, Purba dan Siantar luput dari serangan kebringasan massa. Raja dan kerabatnya banyak dibunuh. Peristiwa ini menelan banyak korban nyawa, harta dan benda.
Tiga fase kerajaan2 di Simalungun
Fase | Nama Kerajaan | Marga Pemerintah | |
I | Kerajaan yang dua | Nagur | Damanik |
Batanghoiu | Saragih | ||
II | Kerajaan yang empat | Siantar | Damanik |
Tanoh Jawa | Sinaga | ||
Dolog Silau | Tambak | ||
Panai | Dasuha | ||
III | Kerajaan yang tujuh | Siantar | Damanik |
Tanoh Jawa | Sinaga | ||
Dolog Silau | Tambak | ||
Panai | Dasuha | ||
Raya | Garingging | ||
Purba | Pakpak | ||
Silimakuta | Girsang |
Daftar kerajaan-kerajaan di wilayah Simalungun
* Aji Sinombah
* Bandar
* Batanghio
* Dolog Silou
* Maligas
* Marompat
* Marpitu
* Marubun
* Nagori Bayu
* Nagur
* Panei
* Purba
* Raya
* Siantar
* Sidabutar
* Sidamanik
* Silimakuta
* Silou Kahean
* Silou
* Sipolha
* Tanoh Jawa
Peta-peta kuno Sumatera
Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini
Sumatera, tahun 1707