Hukurila, negeri / P. Ambon – prov. Maluku

Negeri Hurukila terletak di pulau Ambon, di belakang kota Ambon, di pantai timur kecamatan Leitimur Selatan, prov. Maluku.
Negeri ini beragama kristen.

Lokasi pulau Ambon

————————

Lokasi negeri Hukurila di P. Ambon


Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang

Untuk foto raja-raja, klik di sini


Video negeri Hukurila

* Video pelantikan raja negeri Hukurila, 2020: link
* Video cuci negeri Hukurila, 2020: link


Foto Maluku

* Foto Ambon masa dulu: link
* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link


Nederlands (bah. belanda)

* Klik Molukken en Nederland voor:
– lijsten met marga’s en negeri’s,
– zoekmachine voor marga’s,
– informatie over Molukkers in Nederland en molukse onderwerpen.


NEGERI HUKURILA

Raja Negeri Hukurila

8 november 2020
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, secara resmi melantik Johanis Marcus Jacobus Hahijary sebagai Raja Negeri Hukurila masa bakti 2020-2026.

8 november 2020: Video pelantikan raja negeri Hukurila


Baileo negeri Hukurila

Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo

Tidak ada foto baileo negeri Hukurila; sebagai contoh, di bawah foto Baileo negeri Aboru


Sejarah Negeri Hukurila

– Sejarah Hukurila diambil dari: http://hukurila-pantai-sejarah.blogspot.co.id/

Nenek moyang kami semula berasal dari Nunusaku, disana mereka dilahirkan sebagai Alifuru atau manusia awal. Tempatnya ada di pulau Ibu (Nunusaku).
Dari Nunusaku nenek moyang beranak cucu dan bertambah banyak, tetapi suatu waktu mereka tidak mampu hidup menurut hukum persekutuan awal yang ditegakan oleh moyang-moyang mereka sebagai sirih-pinang yang menyatakan bahwa kami semua dari satu tubuh dengan Kapua Upu Ila Kahu Aresi sebagai kepala dan totalitas.

Waktu itu munculah tiga kepala yang saling bertentangan kemudian muncul lagi satu kepala dengan melambangkan kuasa roh, sehingga ia mampu memerintahkan ketiga kepalayang melngr hukum awal untuk keluar dari lokasi Nunusaku berpencar keseluruh penjuru dunia.
Nenek moyang Alifuru menempati 4 penujuru,masing-masing:

  1. Uli Tuni, menempati bagian utara
  2. Uli Mahu, menempati bagian barat
  3. Uli Marna, menempati bagian selatan
  4. Uli Mony, menempati bagian timur

 Dijanjikan bagi mereka bahwa kapitan besar akan mengatar mereka kembali untuk memperbaharuipoersekutuan awal, maka demikian mereka keluar melalui batang-batang air sebagai manusia gunung dengan nama Harafuru dan untuk melaksanakan hukum sebagai Heka-Leka sampai kapitan Riri Ama adalah Bapa hakim mengatur mereka kembali ke Nunusaku untuk selama-lamanya.

Dari nunusaku nenek moyang kami keluar melalui pintu depan yang letaknya diwilayah negeri Huku sedangkan pintu belakang persis pada petuanan negeri Manusa Manuwei mereka hanyut dengan gusepa serta membawa keluarga mereka masing-masing menurut aliran sungai besar di pulau Seram yang di sebut Pulau Ibu. setibanya mereka di pantai mereka membangun perkampungan yang disebut Hena Aman yang juga merupakan kampung pertama orang Hukurila.

Selama berabat-abat mereka melakukan migrasi kepulau-pulau terdekat: Kelang, Manipa, Buano, Buru, Ambon Uliase, Gorong sampai ke petuananh Bandan atau Kepulauan Kei. peristiwa ini berlangsung sebelum masehi dan dilakukan secara bergelombang.

Sebagai gelombang pertama yang masuk Nusa Hunelei adalah mata rumah Salamena dan kelompoknya, kemudian, Pesolima dan kelompoknya. kira-kira 100 tahun kemudian berlayarlah sebuah peta kora(kora-kora=soa) yang bernama Tomahala dipimpin oleh Upu Tita Manusouw tiba dipelabuhan yang kemudian diberi nama Tihulesi sesuai dengan nama labuangnya d Huamual.
Sewaktu ia tiba di Tihulesi Upu Tita mengangkat sebuah batu dan menaruhnya diatas labuang suatu peringatan akan kasih Tuhan yang sudah memimpin keluar dari Huamual dan tiba di Nusa Hunulei (Lei Timur bagian selatan) dangan damai sejahtera sehingga temapt itu disebut Supu Yehuang. Dari Tuhulesi mereka naik gunung sehinnga mereka tiba di suatu tempat dan mereka mendirikan negerinya bernama Aman Hena Huang yang merupakan Negeri yang kedua.


Ritual adat cuci negeri

Ritual cuci negeri dalam kebudayaan masyarakat Negeri Hukurila ini mengandung gagasan pelestarian nilai budaya yang direkam sebagai jejak kosmos yang menghubungkan negeri, leluhur dan masyarakat Hukurila yaitu konsep cuci negeri dalam budaya Maluku, peranan proses ritual cuci negeri Hukurila dan makna simbolisnya.

Cuci negeri dimaksudkan untuk membersikan segala sesuatu yang ada dalam masyarakat baik untuk bangunan yang harus dibersikan antara lain Bailehu, tempat pertemuan yang dianggap suci,atau keramat, rumah-rumah dan pekaraangan. Makna simbolik dari upacara ritual cuci negeri dilakukan agar tidak terjadi bencana pada kehidupan masyarakat, misalnya panen gagal dan wabah penyakit.

Ritual ini juga menghidupkan rasa hubungan dengan nenek moyang yang dianggap telah membangun baileu, sumber-sumber air, tempat-tempat suci lainnya, selain itu juga tetap terpelihara dan menghidupakan struktur social dan kepemimpinan adat yang merupakan dasar.


Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Hukurila

1) Fam
Angkotamony
Makatita
Muar
Puruila
Sakaresi
Salepati
Tahalele
Telussa
Tupan

2) SOA
Tidak ada info tentang SOA.

3) Pela dan Gandong
Negeri Hukurila pela dengan negeri Kaibobo, Kilang dan Tihulale.


Cari nama Fam SOA, pela, gandong, klik di sini


Subjek penting budaya Maluku

1) Penjelasan Baileo negeri Maluku: klik di sini
2) Foto foto Baileo di Maluku: klik di sini
3) Penjelasan Pela dan Gandong, klik di sini
4) Penjelasan Panas Pela, klik di sini
5) Struktur pemerintahan dan masyarakat negeri Maluku, klik di sini
6) Penjelasan Fam, marga dan SOA, klik di sini


Hukurila. Raja, Kepala soa dan Tim Asistensi. 2015. Sumber: https://yayasanwalangperempuan.wordpress.com/category/kabar/


Peta Maluku kuno

Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini

Peta Maluku 1640 (Gilolo = Halmahera)


Sumber Negeri Hukurila

– Sejarah negeri Hukurila: http://hukurila-pantai-sejarah.blogspot.co.id/
– Pelantikan raja Hukurila (2014): http://www.beritamalukuonline.com/
Negeri Hukurila: https://hukurila.id/


Raja raja Ambon, tahun 1920

All the 34 raja’s, patihs and orang kaya’s of Ambon together with their staff and their banners with the symbols of the three kingdoms. About 1920. In the middle with crown: raja Leonard L. Rehatta van Soya. Photographer unknown. Picture from Pusaka (Indonesian Kingdoms Documentation Centre) in Vlaardingen (the Netherlands), used with permission of secretary Donald P. Tick.


 Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong

Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong


Leave a comment

Leave a comment

Blog at WordPress.com.