Kerajaan Fialarang, dikenal juga dengan sebutan Tasifeto atau Fehalaran, terletak di pulau Timor Barat, kab. Belu.
Nama resmi yang dikultuskan untuk kerajaan Fialaran adalah: Dasi Sanulu – Aluk Sanulu.
Kabupaten Belu
* Foto raja-raja sekarang di Timor: link
* Foto raja-raja dulu di Timor: link
* Foto situs kuno pulau Timor: link
* Foto suku Timor: link
Tentang raja (Loro) sekarang (2014)
Raja sekarang: Frid da Costa is present Loro.
From mr. Tick (2014): Frid da Costa is present loro. Officially not installed as loro of total Fialarang.
This Raja (Raja Vincentius R. Manek of Naitimu) also comes from a long line of very important rajas from the principality of Fialarang. The first ruler of his dynastic clan:his greatgrandfather Raja Fahi Mauk (ruled 1878-1890) was the dasi ran son of the 11th loro of Fialarang: Loro Don Anthony Atok Lulin.
Loro (raja) Fialarang, Frid da Costa. 2016
Sejarah kerajaan Fialaran
Sejarah kerajaan Fehalaran dituturkan dalam dua versi yang berbeda.
Versi 1
– Sumber: http://repository.unwira.ac.id/1212/3/BAB%20II.pdf
Asal mulakerajaan Fehalaran di ceriterakan sebagai berikut :Seorang putri dewata di Puncak Lakaan bernama Laka Lorok Mesak atau Fatuk Funan Mesak mempunyai empat orang anak putra dan putri. Dari keempat orang itu, dua pasang yang saling kawin yakni Taek Lakaan mengawini Balok Loa Lorok dan mempunyai sepuluh orang putra. Kesepuluh anak itu di kenal dengan nama Lakaan Sanulu (Sepuluh Laka’an), Roman Sanulu (Sepuluh Terang). Putra-putra telah pergi keluar daerah, yang tua pergi ke luar daerah antara lain Dasi Boko pergi ke Selatan dan mendirikan kerajaan Bibok. Dasi Sana Mauk menuju Selatan mendirikan Kerajaan Insan. Lida Mauk ke arah Utara dan mendirikan Kerajaan Lidak. Dasi Leku Mauk ke arah Selatan dan mendirikan Kerajaan Lakekun. Sedangkan empat putra yang lain pergi ke arah Timur dan mendirikan Kerajaan Maukatar. Hanya Putra bungsu yang tetap tinggal di atas puncak Lakaan dan kemudian menempati Halileon Lumamar dan terus turun ke Natarmeli Bauho mendirikan Kerajaan Fehalaran.
Pada saat keraajaan Fehalaran berdiri sudah ada sepuluh bukit yangberpenghuni. Kesepuluh bukit tersebut disebut “Kaletek Sanulu, Taruik Sanulu” (‘sepuluh bukit, sepuluh gunung’) dan penghuninya disebut “Usi Sanulu, Bei Sanulu” (‘sepuluh Tuhan, sepuluh nenek moyang’). Setelah kerajaan Fehalaran berdiri, mulai berdatangan para pendatang secara bergelombang dengan menggunakan perahu kecil yang disebut“ro onu oan, ro bidukoan” (‘perahu kecil, sampan kecil’). Mereka mendiami bukit-bukit sekitar Laka’an dan bercampur baur dengan keturunan Manu Aman Lakaan(‘ayam jantan Laka’an’).
Versi 2
Untuk versi 2, lihat: http://repository.unwira.ac.id/1212/3/BAB%20II.pdf
Kedua dari kiri: Loro dari Fialarang.
Tentang kerjaan Fialarang
Tasifeto adalah nama kerajaan tertua dan terpenting di Kabupaten Belu bagian utara. Dikenal juga dengan sebutan Kerajaan Fialaran atau Kerajaan Fehalaran.
Nama resmi yang dikultuskan untuk kerajaan Fialaran adalah Dasi Sanulu – Aluk Sanulu.
Kerajaan Fialaran berkembang pesat di Tasifeto Belu. Kerajaan ini memiliki kesatuan dan keterikatan yang sangat kuat dengan pendirinya, yaitu Na’i Dasi Feha Mauk.
Secara struktur, Fialaran memiliki 2 (dua) kenaian besar Ina Ama sebagai Pembantu Utama sistem pemerintahannya, yaitu:
– Ina Ama Halimodok – Takirin dan
– Ina Ama Dualasi – Lasiolat.
Kedua Ina Ama ini memiliki status otonomi (kerajaan) yang saling mengakui.
Ina Ama Halimodok Takirin dan Ina Ama Lasiolat dipimpin oleh seorang raja yang dikenal sebagai Astanara Loro Bauho.
Bergelar Astanara, Loro Bauho menjadi simbol pemersatu kerajaan yang di dalamnya terdapat Dasi Sanulu – Aluk Sanulu.
Fialaran merupakan nama wilayah kesatuan kerajaan yang di dalamnya terdiri dari Dasi Sanulu – Aluk Sanulu dan Taka Ulu Hat – Sabeo Hat.
Pusat pemerintahan Kerajaan Fialaran ini berkedudukan di Natarmeli – Bauho. Natarmeli adalah Nama Suku atau Uma Metan Loro, sedangkan Bauho adalah ibukota Kerajaannya.
Ina Ama Dualasi – Lasiolat dikaitkan dengan pertalian Oan Rai Hat – Alin Rai Hat, Kabu Isin Hat – Kabu Fuan Hat, yang meliputi:
1) Tohe – Likubauk,
2) Asumanu – Dua Manu,
3) Siarai – Maumutin, dan
4) Aitoun – Dua Mone (Oan Raihat – Alin Raihat; sekarang Kecamatan Raihat).
Keempat kenaian kecil ini berstatus sebagai anak dari Ina Ama Lasiolat. Ina Ama Lasiolat berasal dari suku Leowes (sebagai Uma Metan) yang memiliki wilayah kerajaan sendiri.
Kerajaan-kerajaan Timor tahun 1900
Daftar Raja Fialarang
- Dom António Hornay (fl. 1726-1731)
- Dom Joaquim Hornay de Matos (fl. 1764-1786)
- Dom Manuel Ignacio Boquete (fl. 1815)
- Don Carel Taek (c. 1815-1858)
- Atok Mauk (1858-1903) [nephew]
- Atok Samara Loro (1904-1916) [grandnephew]
- Incorporated in Belu Tasi Feto 1916
– Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_rulers_of_Timor#Kings_of_Fialaran.5B41.5D
Rumah Adat Uma Metan Kukun
Salah satu rumah adat itu yang masih dijaga keasliannya adalah Uma Metan Kukun Fatubesi Astalin di Kecamatan Lasiolat, Desa Lakanmau, Belu (27 Km dari Atambua). Uma Metan Kukun berada di bawah koordinasi adat kerajaan besar, Ina Ama Lasiolat. Uma Metan Kukun ini merupakan rumah suku para Meo (panglima) perang Kerajaan Fialaran (Kerajaan Besar). Fialaran terdiri dari 2 kerajaan induk. Kerajaan Halimodok Takirin dan Kerajaan Dualasi Lasiolat. Raja Dualasi Lasiolat bernama Nai Wilem Ato Mauk dan raja Halimodok Takirin adalah Nai Frid Dacosta.
Rumah Uma Metan Kukun ini mengambil tugas dan peran sebagai penjaga dan penjamin pertahanan dan keamanan kerajaan. “Dalam Uma Metan ini biasanya dilakukan ritual adat mohon kekebalan dan kekuatan untuk berperang, sering disebut “hasa’e kakaluk fo hatuda malu”.
– Sumber: https://pesona.travel/keajaiban/660/uma-metan-kukun-rumah-adat-tempat-mengatur-strategi-perang
Loro dari Fialaran Tasifeto, As Tanara Don Henderikus Besin Sirimain Da Costa De Ornai
Sejarah pulau Timor
Pulau Timor dihuni sebagai bagian dari migrasi manusia yang telah membentuk Australasia secara lebih umum. Pada tahun 2011, bukti ditemukan pada manusia di Timor Timur pada 42.000 tahun yang lalu, di lokasi gua Jerimalai.
Sekitar 3000 SM, migrasi kedua membawa orang Melanesia. Orang-orang Veddo-Australoid sebelumnya mengundurkan diri saat ini ke pedalaman pegunungan. Akhirnya, proto-Melayu tiba dari Cina selatan dan Indocina utara.
Catatan sejarah paling awal tentang pulau Timor adalah Nagarakretagama abad ke-14, Canto 14, yang mengidentifikasi Timur sebagai pulau di dalam wilayah Majapahit. Timor dimasukkan ke dalam jaringan perdagangan Jawa, Cina, dan India kuno pada abad ke-14 sebagai pengekspor cendana aromatik, budak, madu dan lilin, dan diselesaikan oleh Portugis, pada akhir abad ke-16, dan Belanda, yang berbasis di Kupang, pada pertengahan abad ke-17.
Pulau Timor dijajah oleh Portugis pada abad ke-16; mengklaim pada tahun 1520. Para pelaut Portugis mungkin pertama kali tiba di Timor Timur sekitar tahun 1514. Penjelajah Eropa menemui beberapa kerajaan kecil di awal abad ke-16. Yang paling penting adalah Wehale di Timor Tengah. Pada waktu itu, lereng-lereng bukit diliputi hutan kayu cendana. Perdagangan kayu cendana sangat menguntungkan, dan pohon-pohon ini saja sudah cukup menjadi alasan bagi orang Portugis untuk mendirikan pos perdagangan. Gereja Katolik juga berminat pada daerah itu dan ingin mengirim para misionaris untuk menobatkan penduduk pribumi. Kedua faktor ini menggerakkan orang Portugis untuk mulai menjadikan pulau ini jajahan mereka pada tahun 1556.
VOC Belanda tiba pada tahun 1640, mendesak Portugis ke Timor Lorosa’e dan bentuk koloni Belanda-Timor.
Pertengkaran antara Belanda dan Portugal akhirnya menghasilkan sebuah perjanjian tahun 1859 dimana Portugal menyerahkan bagian barat pulau tersebut ke Belanda.
Peta-peta kuno P. Timor
Klik di sini untuk peta kuno P. Timor tahun 1521, 1550, 1600, 1650, 1700-an, 1733, 1762, 1900, 1902.
Timor tahun 1521
Sumber
Fialaran
– Sejarah kerajaan Fialaran: http://repository.unwira.ac.id/1212/3/BAB%20II.pdf
– Tentang Fialarang: https://id.wikipedia.org/wiki/Tasifeto
– Sejarah kerajaan kerajaan di NTT: http://sajjacob.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-ntt-oleh.html
– Fialaran: hubungan antara Loro Bauho dan Lasiolat: http://manuamanlakaan.over-blog.com/article-28005976.html
Dualasi / Halimodok
– Tentang kerajaan Halimodok Takirin: https://pesona.travel/keajaiban/660/uma-metan-kukun-rumah-adat-tempat-mengatur-strategi-perang
– Tentang kerajaan Dualasi Lasiolat: https://pesona.travel/keajaiban/660/uma-metan-kukun-rumah-adat-tempat-mengatur-strategi-perang
Fatulotu
– Tentang desa Fatulotu: https://www.facebook.com/pg/Protokol-Komunikasi-Publik-Setda-Belu-514858125513123/photos/?tab=album&album_id=747829978882602
Foto kerajaan Fialarang
Middle: the loro of Fialarang federation, 2019
———————————
Nai Arnoldus Manek Siku; king of Umaklaran; died 1964. Fialarang area; Belu.
Frid da Costa is present loro.He is on my fb.Officially not installed as loro of total Fialarang.Hope to meet him.