Lamajang, kerajaan / Prov. Jawa Timur – kab. Lumajang

Kerajaan Lamajang terletak di Jawa, wilayah kota Lumajang, kabupaten Lumajang, provinsi Jawa Timur.
Pada 1295 M Lamajang menjadi kerajaan yang berdaulat.

The kingdom of Lamajang is located on Jawa, in the city of Lumajang, kabupaten Lumajang, provinsi Jawa Timur.
In 1295 Lamajang became an independent kingdom.
For english, click here

Lokasi Kabupaten Lumajang, Jawa Timur


Kerajaan Lamajang

* Foto Situs Biting dan makam Arya Wiraraja: link


Garis kerajaan-kerajaan di Jawa: link


Foto sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa

* Foto sultan dan raja, yang masih ada di Jawa: link
* Foto keraton di Jawa, yang masih ada: link
* Foto Batavia (Jakarta) masa dulu: link
* Foto Jawa masa dulu: link
* Penyerbuan Batavia oleh Sultan Agung, 1628/1628: link
* Foto perang Diponegoro, 1825: link
* Foto situs kuno di Jawa: link


Video sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa

* Untuk video-video sejarah Jawa, klik di sini


KERAJAAN LAMAJANG

Sejarah kerajaan Lamajang, abad ke-13

Pada masa Sejarah Kelasik, sebenarnya daerah Lumajang sudah dikenal keberadaannya dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dari luar daerah sejak masa kerajaan Kediri (masa pemerintahan Raja Kameswara pada tahun 1182 M), dimana daerah Lumajang sudah berkembang menjadi sentra-sentra keagamaan karena kepentingan ritual para pejabat kerajaan Kediri dalam rangka melakukan ritual agama Hindu di gunung Semeru (berkaitan dengan hal tersebut banyak ditemukan peninggalan sejarah seperti Arca Pada, Prasasti Ranu Kumbolo, Prasasti Tesirejo serta beberapa peninggalan bekas tempat ritual agama Hindu di daerah lereng Semeru).
Hal ini yang kemudian menjadi ea lam mengapa Pura Mandhara Giri Semeru Agung sebagai Pura yang diyakini sebagai Pura tertua se Asia Tenggara oleh umat Hindu berada di Kabupaten Lumajang serta pengambilan air suci untuk ritual agama Hindu berada di daerah Watu Klosot (lereng semeru).

Setelah kerajaan Kediri runtuh dan digantikan oleh kerajaan Singasari, dimana pada masa kerajaan Singasari inilah awal dari adanya suatu pemerintahan di daerah Lumajang yaitu pada masa pemerintahan raja Singasari yang ke empat (Raja Nararya Sminingrat/Wisnuwardhana/Ranggawuni). Hal ini disebutkan didalam Prasasti Mulamalurung pada lempengan VII halaman a baris 1 – 3 pada tahun 1255 M, dimana Nararya Kirana dinobatkan sebagai penguasa Lamajang pada tahun 1255 M oleh ayahnya Raja Nararya Sminingrat dan sejak saat itulah Nararya Kirana sebagai penguasa Lumajang yang pertama kali.

Pada saat berdirinya kerajaan Majapahit pada tahun 1293 M dengan rajanya yang pertama Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dimana pada saat itu karena jasanya Arya Wiraraja kepada Raden Wijaya maka Arya Wiraraja kemudian dianugerahi wilayah kerajaan Majapahit sebelah timur yang meliputi Bali, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Probolinggo dan Madura yang dikenal dengan sebutan kerajaan Lamajang Tigang Juru (Lumajang tiga wilayah yang meliputi wilayah Blambangan, Besuki dan Lumajang).
Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan bekas pusat kerajaan berikut benteng pertahanannya seluas 135 Ha yang merupakan kawasan dari Situs Biting pada saat ini. Arya Wiraraja sebagai penguasa kerajaan Lamajang Tigang Juru pada saat itu merupakan suatu kerjaan yang otonom dan tidak berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit hingga pada tahun 1316 M.

Pada masa kerajaan Mataram Islam (Raja Panembahan Senopati pada tahun 1588-1601 M), daerah Lumajang dan sekitarnya berhasil direbut kembali dibawah kekuasaan kerajaan Mataram Islam. Kebesaran dan kekuatan ideologi kerajaan Lamajang ini bertahan sampai tahun 1620-an dimana Lamajang sebagai pusat pusat pertahan terakhir kerajaan Hindu di Jawa bagian timur.
Kerajaan Mataram yang jaya dan menyebarkan ideologi keyakinin, Lamajang di hancurkan oleh Sultan Agung dan Ibu kota Lamajang di daerah Biting dibakar, munculnya Kutorenon (Ketonon alias terbakar atau dibakar).

Lokasi kerajaan Lamajang, 1100 M

Kerajaan Janggala, 1100


Raja Arya Wiraraja

Pada 1295 masehi Lamajang menjadi kerajaan yang berdaulat (tanah pardikan) dengan Prabu Arya Wiraraja sebagai rajanya. Arya Wiraraja menjadi raja Mojopahit Timur dengan ibu kota di Lamajang dikarenakan sesuai perjanjian dengan raden Wijaya, Raja Wilwatikta (Majapahit Barat) akan membagi wilayah Majapahit menjadi dua.

Wiraraja menjadi Raja di Lamajang setelah anaknya Ranggalawe tewas dibunuh oleh pungawa majapahit yang dipimpin Adipati Nambi, dikarenakan melawan Wilwatikta.

Arya Wiraraja meninggal pada tahun 1316 masehi dalam usia 87 tahun. Patih Nambi sebagai salah satu putra beliau pulang ke Lamajang untuk mengadakan upacara dukacita ayahnya dan diserang majapahit dengan mendadak oleh Jayanegara (Raja Majapahit setelah Raden Wijaya) atas hasutan dari Mahapatih(dalam kitab Pararton). Lamajang jatuh karena tidak ada persiapan perang. Fitnah ini membawa bencana. Tujuh menteri utama Majapahit yang juga teman-temn seperjuangan Raden Wijaya yang tidak puas pada keputusan memalukan ini ikut gugur di Lamajang membela patih Nambi.


Makam Arya Wiraraja


Situs Biting

Situs Biting terletak di desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, Lumajang.
Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja.

Situs Biting adalah sebuah situs arkeologis. Situs ini diperkirakan merupakan peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan seluas sekitar 135 hektaree. Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter.
Kawasan Situs Biting ini memang baru berkembang menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Kabupaten lumajang. Namun masyarakat disekitar situs dan beberapa komunitas yang peduli akan kelestarian Situs Biting ini telah lama mempromosikan event-event ataupun kegiatan yang berhubungan dengan situs.
Situs Biting: https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Biting
Foto Situs Biting dan makam Arya Wiraraja: link
.
Situs Biting

Kerajaan Lumajang kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa

Di Nusantara kita mengenal kerajaan Islam tertua adalah kerajaan Samudra Pasai atau Kerajaan Samudera Darussalam atau Kesultanan Pasai yang terletak di pesisir utara pulau Sumatera atau persisnya di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara Provinsi Aceh.

Bukan Demak, tapi Kerajaan Lumajang lah Kerajaan Islam Tertua di Pulau Jawa.

Pada sekitar tahun 1250 seorang seorang ulama Persia bernama M Syekh Abdurrahman Assyaibani sampai di Kerajaan Lumajang. M Syekh Abdurrahman Assyaibani diperintahkan oleh raja pertama dari Kesultanan Turki Usmani, Amir Ghazi menyebarkan ajaran Islam ke wilayah timur atau Nusantara pada tahun 1230-1281.

Di daerah Lumajang lah M Syekh Abdurrahman Assyaibani pertama kali menyebarkan agama islam. Di Lumajang inilah dia banyak berinteraksi sehingga banyak masyarakat disana memeluk agama Islam. Kekuasaan kerajaan Lumajang sendiri mencakup Probolinggo hingga ke timur sampai Banyuwangi dan nama kerajaan ini sering disebut dengan kerajaan Lamajang Tigang Juru.

Kedekatan Syekh Abdurrahman Assyaibani dengan Raden Arya Wiraraja membuatnya menjadi penasihat penguasa Lumajang. Bahkan makam Arya Wiraraja dan sejumlah senopati Kerajaan Lumajang berdekatan dengan makam Syekh Abdurrahman Assyaibani. Sehingga konon sebagian warga di sekitar makam Arya Wiraraja menyakini jika mantan Adipati Sumenep ini telah memeluk Agama Islam di akhir hayatnya dengan bimbingan langsung dari Syekh Abdurrahman Assyaibani.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengungkapkan Nama Syekh Abdurrahman Assyaibani memang kurang dikenal oleh masyarakat awam, namun ulama besar ini ternyata merupakan salah satu penyebar agama Islam pertama di tanah Jawa, khususnya di Lumajang, Jawa Timur.

“Dan ternyata, kerajaan Lamajang tigang juru yang merupakan kerajaan Islam pertama di pulau jawa. Islam masuk ke kerajaan Lamajang pada tahun 1250 sedangkan kerajaan Demak yang berbasis Kerajaan Islam berdiri pada tahun 1475,” katanya.


Peta kuno Jawa

Klik di sini untuk peta kuno Jawa tahun 1598, 1612, 1614, 1659, 1660, 1706, 1800-an, awal abad ke-18, 1840.

Jawa, awal abad ke-18

1234


Sumber
.
Sejarah Lumajang: http://www.kompasiana.com/
Sejarah Lumajang: http://ajiraksa.blogspot.co.id/

Create a free website or blog at WordPress.com.