Inderapura, kesultanan / Prov. Sumatera Barat – kab. Pesisir Selatan

Inderapura

.
Kesultanan Indrapura: 1500 – 1792.
Adalah kerajaan Suku Minangkabau. Berada di wilayah Kab. Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Secara resmi kerajaan ini pernah menjadi bawahan (vazal) Kerajaan Pagaruyung. Walau pada praktiknya kerajaan ini berdiri sendiri serta bebas mengatur urusan dalam dan luar negerinya.
Hidup kembali kesultanan Inderapura: 1 des. 2012.

Sultanate of Indrapura: 1500 – 1792. A kingdom of the Minangkabau People. Located in the district of Pesisir Selatan, Prov. West Sumatera. It was a vazal-state under the kingdom of Pagaruyung, but in fact independent.
Revival of the sultanate: 1 dec. 2012.
For english, click here

Kab. Pesisir Selatan, prov. Sumatera Barat


Kesultanan Inderapura

* Foto kesultanan Inderapura: link
* Foto bekas istana Inderapura:link


Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link

* Foto Istana kerajaan di Sumatera: link


KERAJAAN INDERAPURA

1) Kebangkitan Kesultanan
2) Sejarah kerajaan Inderapura
3) Makam raja raja Inderapura
4) Daftar raja
5) Skema pemerintahan kerajaan
6) Bekas istana kesultanan Inderapura
7) Peta-peta kuno Sumatera
8) Sumber / Source


1) Sultan sekarang dan kebangkitan kesultanan Inderapura

1 des. 2012
Pengobatan sultan baru: Youdi Prayogo sebagai Sultan ke-35, Yang Dipertuan Inderapura Sultan Indera Rahim Syah Daulat Sultan Muhammad Syah.

 Tentang kebangkitan (hidup kembali) Kesultanan Inderapura, 2012

Setelah seabad lebih kesultanan Inderapura bagai tinggal nama, tak ada seorang sultan atau raja pun yang dinobatkan untuk menduduki singgasana. Kerajaan yang berjaya di alam Minangkabau ini pernah menguasai daerah sepanjang pantai Barat Sumatera di masa lampau.
1 Desember 2012, tepat 101 tahun tiarapnya kesultanan tersebut seiring Istana Inderapura dibakar penjajah masa itu. Pada tahun ke-101 kesultanan tertua di Nusantara menurut DYMM Tuanku Ratu Saripah Murliani Cahaya Kuasa Alam Nan Sakti Bahtuah Ibn Syed Al Atif Al Qadiri Ibn DYMM Raja M Jamil ibn DYMM Rajo Saudagar Nan sakti Bahtuah Ibn DYMM Rajo Tiang Bongkok, Sultan Alam Kerinci Nan Sakti atau lebih dikenali sebgai Bund Ratu, geliatnya harus dibangkitkan lagi.
Tampuk kesultanan harus di pegang oleh waris yang tertera pada ranji silsilah kesultanan Inderapura. Pemashuran sang Sultan pun dihelat dengan kemegahan selayaknya sebuah kerajaan bermarwah, Minggu (1/12), bertempat di Hotel Grand Ina Muara Padang. Tidak kurang dari 20 raja dan sultan se-Nusantara menghadiri penobatan Youdi Prayogo,SE, ME bergelar Sultan Indera Rahimsyah Daulat Sultan Muhammad Syah sebagai Sultan ke-35 setelah pemegang waris ke-34 memasuki uzur, berumur kurang lebih 99 tahun.
– Sumber / Source: Link


2) Sejarah kesultanan Inderapura, abad ke-15

Lihat pula: kerajaan Padang dalam kesultanan Indrapura

Dalam sejarah kesultanan Inderapura ada 4 episode:
Kerajaan Air Pura, abad ke 9 – abad ke 12,
Kerajaan Indrajati, 1100 – 1500,
– Kesultanan Indrapura, 1500 – 1824,
– Era Regen, 1824 – 1911,
– Kebangkitan kembali kesultanan Inderapura: 1 des. 2012

Kerajaan Inderapura awalnya adalah bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Pagaruyung. Namun, kerajaan ini mulai memisahkan diri setelah melemahnya kekuasaan kerajaan Pagaruyung selama abad ke-15.
Bersama dengan beberapa penguasa di wilayah pesisir Minangkabau, seperti Inderagiri dan Jambi, Inderapura mulai membentuk pemerintahan baru yang terpisah dari pemerintah induknya. Lokasi kerajaan Inderapura berada di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Jambi.

Ketika masa kejayaannya, kerajaan Inderapura menguasai kawasan pesisir barat Sumatera, mulai dari Padang sampai Sungai Hurai. Produk-produk perdagangan yang dapat dihasilkan dari wilayah Inderapura adalah lada dan emas.

Belum diketahui secara pasti kapan Inderapura benar-benar merdeka dan membentuk pemerintahan baru. Perkembangan yang terlihat dari kerjaan itu dimulai ketika kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511.

Arus perdagangan yang sebelumnya berpusat di wilayah Selat Malaka beralih ke pantai barat Sumatera dan Selat Sunda. Hal itu tentu saja menguntungkan kerajaan-kerajaan yang berada di sepanjang pantai barat Sumatera, termasuk kerajaan Inderapura yang menghasilkan produk lada terbaik di wilayah Sumatera ketika itu.

Memasuki pertengahan abad ke-16, kerajaan Inderapura menjalin hubungan diplomasi dengan Banten dan Aceh. Pada masa itu, Kesultanan Aceh sedang gencar melakukan ekspansi memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga Inderapura yang memiliki kekuatan militer jauh di bawah Aceh memilih untuk menjalin kekerabatan dengan Aceh.

Akhirnya jalan pernikahanlah yang dipilih oleh kerajaan Inderapura, yaitu antara Raja Dewi (Putri Sultan Munawar Syah) dengan Sultan Firman Syah (saudara raja Sultan Ali Ri’ayat Syah). Hubungan perkawinan ini sangat menguntungkan kerajaan Inderapura baik secara ekonomi ataupun politik.

Kerajaan Inderapura memiliki pengaruh yang cukup besar di kesultanan Aceh, salah satunya terlihat dari keturunan Inderapura, yakni Sultan Buyong yang berhasil memerintah Aceh dari 1586 sampai 1588.

Kerajaan Inderapura, 1775 M

Kerajaan Inderapura, 1775 M

Berdasarkan laporan dari pemerintah Belanda, pada 1616 Inderapura berkembang menjadi sebuah kerajaan yang sangat makmur di bawah pemerintahan Raja Itam. Ada sekitar 30.000 rakyat Inderapura yang berhasil mengembangkan hasil pertanian penting, seperti beras dan lada.

Pada 1624, ketika dipimpin oleh Raja Besar, VOC berhasil membuat perjanjian dengan pemerintah Inderapura dalam melakukan hubungan dagang agar terbebas dari pajak perdagangan.

Keregangan hubungan antara Aceh dan Inderapura terjadi ketika Sultan Iskandar Muda naik tahta. Kerajaan Inderapura menolak kebijakan kesultanan Aceh yang memasang pajak perdagangan yang sangat tinggi.

Hal itu lantas memancing kemarahan pemerintah Aceh, yang kemudian mengirimkan pasukannya ke wilayah Inderapura pada 1633. Raja Puti yang memerintah Inderapura ketika itu dihukum mati, berserta beberapa pejabat pemerintah lainnya. Setelah itu Aceh menempatkan panglima perangnya di Inderapura.

Namun, ketika Sultan Iskandar Muda wafat, kendali Aceh terhadap wilayah kekuasaannya mulai melemah, termasuk di wilayah Inderapura. VOC pun akhirnya semakin leluasa menancapkan pengaruhnya di Inderapura.

Penguasa Inderapura lantas menolak pengaruh VOC sehingga pada 6 Juni 1701, VOC mengirimkan pasukannya dan berhasil mengendalikan Inderapura. Pada 1792, VOC benar-benar menguasai wilayah Inderapura.

Kebangkitan kesultanan: 1 des. 2012, pengobatan sultan baru.
Pada tanggal 1 Desember 2012 dinobatkan kembali Youdhi Prayogo sebagai Sultan Inderapura yang ke-35.

– Sumber:  https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Inderapura

Di tengah sultan Indrapura, 2021

Sultan kesultanan Indrapura, 2021


3) Makam raja raja Inderapura

Pemakaman Raja-Raja Indrapura ini terkait dengan perkembangan kerajaan Indrapura pada dahulunya yang berkembang sekitar abad 15 M. Salah satu tokoh yang dimakamkan disini adalah Sultan Firmansyah, dengan nisan makam terbuat dari susunan bata yang diberi lepa.

Kompleks makam ini telah bercungkup berukuran panjang 2,82 meter dan lebar 1,88 meter. Dalam cungkup terdapat 3 buah makam, makam Sultan Firmansyah berada di tengah, disisi kiri-kanannya merupakan istri-istri beliau. Makam Sultan Firmansyah sekelilingnya diberi pagar besi setinggi ± 70 cm. Nisan makam terbuat dari batu dengan pengerjaan sederhana, yang menarik masing-masing sisi terdapat 2 buah nisan, Nisan kecil dibagian dalam dan nisan besar dibagian luar. Lingkungannya berupa pemakaman umum, jumlah makam yang terdapat di kompleks makam ini ± 30 buah makam. Pagar untuk memasuki situs dari pagar yang hanya menggunakan kayu sudah diganti dengan pagar besi.


4) Daftar raja kesultanan Inderapura

Silsilah kesultanan Inderapura, diambil dari kesultanan Inderapura Facebook: klik di sini

I Periode Inderapura, 1500 – 1824:

* Sultan Iskandar Johan Berdaulatsyah,
* 1534-1556: Sultan Usmansyah Sultan Firmansyah,
* 1560: Sultan Jamalul Alam YDD Sultan Sri Gegar Alamsyah Sultan Muhammadsyah,
* 1600-1635: Sultan Zamzamsyah Sultan Muhammadsyah,
* 1635-1660: Sultan Khairullahsyah Sultan Muhammadsyah,
* Sultan Bangun Sri Sultan Gandamsyah,
* Sri Sultan Daulat Pesisir Barat,
* 1640: Sultan Inayatsyah,
* 1660-1687: Sultan Mazafarsyah,
* Marah Amirullah Sultan Firmansyah,
* 1680: Sultan Muhammad Ali Akbar gelar Raja Adil,
Marah Akhirullah Sultan Muhammadsyah (w.1838). Sesudah ini 2 kali Inderapura dipimpin seorang Ratu
Puti Rekna Candra Dewi,
Puti Rekna Alun (Tuanku Padusi Nan Gepuk),
* 1688-1707: Sultan Syahirullahsyah Sultan Firmansyah,
* 1707-1737: Sultan Zamzamsyah Sultan Firmansyah Tuanku Pulang Dari Jawa berhubungan dengan Kesultanan Jogyakarta,
* 1774-1804: Sultan Indra Rahimsyah Sultan Muhammadsyah Tuanku Pulang Dari Jawa II,
* 1804-1840: Sultan Inayatsyah Sultan Firmansyah,
* 1818-1824: Sultan Muhammad Jayakarma,
* Sultan Takdir Khalifatullah Inayatsyah.

Kedua dari kiri: Sultan Inderapura, 2016

Afbeeldingsresultaat voor kerajaan inderapura

II Periode Regen, 1824 – 1911 (zaman Hindia Belanda):

Sampai 1870: Abdul Muthalib Sultan Takdir Khalifatullahsyah (kemudian menajdi regen di Mukomuko, pensiun 1870).
1825-1857: Regen Marah Yahya Ahmadsyah,
1857-1858: Regen Marah Muhammad Arifin,
1858-1891: Regen Marah Muhammad Baki Sultan Firman Syah,
1891-1911: Regen Marah Muhammad Rusli Sultan Abdullah.

1 des. 2012: Pengobatan sultan baru: Youdi Prayogo sebagai Sultan ke-35, Yang Dipertuan Inderapura Sultan Indera Rahim Syah Daulat Sultan Muhammad Syah.

III Sekarang

1 des. 2012: Pengobatan sultan baru: Youdi Prayogo sebagai Sultan ke-35, Yang Dipertuan Inderapura Sultan Indera Rahim Syah Daulat Sultan Muhammad Syah.

Salah satu makam raja Inderapura


5) Skema pemerintahan kerajaan Indrapura

Raja adalah kepala pemerintahan tertinggi, Mangku Raja adalah wakil raja. Keduanya menjalankan pemerintahan tertinggi dalam kerajaan. Mangku Bumi adalah Ketua Lembanga Staf Penghulu adalah Perdana Menteri dan kabinetnya Para Penghulu yang Dua Puluh adalah staf Lembaga Penghulu yang membawahi pula Staf Pembandu Penghulu yang terbagi atas tugas masing-masing.
Rangkayo dan datuk adalah anggota staf Lembaga Penghulu yang kedudukannya sama dengan penghulu yang dua puluh.
Staf Pembantu Penghulu merupakan sebuah Badan Perlengkapan Pemerintahan yang bertugas:
1. Langsung mengurus anak kemenakan
2. Memberi pertanggungjawaban kepada masing-masing anggota Staf Lembaga Penghulu.
(Sumber: Tambo Alam Minang Kabau – Datuk Toeah, 1926).
– Sumber / Source: http://tasman1959.blogspot.nl/2014/10/membongkar-adat-lamo-pusako-usang-70.html


6) Bekas istana kesultanan Inderapura

Bangunan istana kerajaan Indrapura tersebut sekarang sudah tidak ada lagi, kerajaan ini dirobohkan karena tidak layak lagi untuk dipakai.
Sisa-sisa bangunan yang masih ada tinggal berupa satu buah meriam, fondasi, bekas tangga. Dan dapur Sisa-sisa fondasi istana membentuk denah empat persegi panjang berukuran 28 x 18 meter.

Bekas tangga pintu masuk berada dibagian muka sebanyak dua buah (sepasang).
Tangga ini terbuat dari dari batu berlepa semen, berukuran lebar 1,6 meter, tinggi 95 cm, tebal dinding 15 cm.
Pada bagian atas terdapat 5 dan pada bagian bawah terdapat dua undak, kerajaan ini memiliki delapan kamar, empat kiri dan empat kanan.
Pada sebelah barat bekas tangga pintu masuk sebelah barat terdapat sebuah meriam yang dahulu milik kerajaan.
Meriam tersebut berada dalam cungkup perlindungan.


Kerajaan Inderapura - bangunan bekas istana


7) Peta-peta kuno Sumatera

Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini

Sumatera, tahun 1707


8) Sumber kerajaan Inderapura

Sejarah kerajaan Inderapura di Wiki: Wiki
Sejarah kerajaan Inderapura:  https://wawasanislam.wordpress.com
Sejarah kerajaan Inderapura: https://p2k.unkris.ac.id/

– Daftar raja:  http://kesultananinderapura.blogspot.co.id/
Daftar raja:  https://id.wikipedia.org/
– Kebangkitan kesultanan, pengobatan sultan baru (1-12-2012): Wiki
Penobatan sultan baru: link



2 Comments

2 thoughts on “Inderapura, kesultanan / Prov. Sumatera Barat – kab. Pesisir Selatan

  1. Herzi marta gustan

    Saya sebagai putra daerah inderapura saya memintak sedikit keadilan dari raja, ataupun yg memengang tapuk inderapura agar kami putra inderapura bisa bersatu, dan kami juga mimintak jati diri kerajaan inderapura yg ada di wilayah inderapura, smpai sekarang simbol krjaan inderapura sudah mulai hilang di daerah inderapura itu sendiri.

    • Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia / Sultanates and Kingdoms in Indonesia

      Terima kasih atas kommen anda. Paul, penerbit website

Leave a comment

Blog at WordPress.com.