Kerajaan Togean, berdiri 1762; terletak di pulau Togian, Kabupaten Tojo Una-una, prov. Sulawesi Tengah. Kerajaan ini berdiri hingga awal abad ke-20.
The kingdom of Togean, founded 1762; was located on Sulawesi, on the island of Togian, central Sulawesi.
For english, click here
Lokasi Kabupaten Tojo Una Una
Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto situs kuno di Sulawesi: link
Video sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi, 40.000 SM – 2018: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Selatan, 1M – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Tenggara, 50.000 SM – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Utara, 4000 SM – sekarang: link
KERAJAAN TOGEAN
Tentang raja sekarang
Tidak ada info tentang keturunan raja Togean sekarang (2022).
Sejarah kerajaan Togean
Kerajaan Togean adalah suatu kerajaan yang berdaulat dan otonom serta mempunyai kekuasaan yang besar dan kuat sebagai tanda kebesaran kerajaan. Adanya kedudukan raja dan kebendaan (benda pusaka kerajaan) menjadi sumber dari kerajaan ini, hal ini terlihat dari bendera kuning berukuran panjang 3 M dan lebar 1,5 M dan mempunyai lambang sebagai mahkota yaitu gunung sebagai simbol pertahanan kerajaan dan rumpun bambu kuning.
Raja pertama kerajaan Togean bernama Sari Buah yang memerintah sejak tahun 1762 – 1791. Kerajaan Togean berdiri tahun 1762 dengan ibukota di Benteng, raja di kerajaan Togean digelar dengan nama Kolongian. Pada masa raja ke-7 yang bernama Zakariah, 1896-1899 memerintah, datang para kompeni Belanda untuk melakukan persahabatan dan kerja sama, namun di balik itu raja Zakariah dipaksa untuk menandatangani pernyataan tunduk dan takluk terhadap kolonial dan bersedia pusat kerajaan Togean di pindahkan di wilayah Una-Una.
Dengan perpindahan pusat kerajaan tersebut maka raja Zakariah digantikan oleh Muhammad Marudjeng Dg. Materru sebagai raja pertama di kerajaan Una-Una (1899 – 1926), kemudian Muhammad Marudjeng Dg. Materru digantikan oleh Lapalege Laborahima dan akhirnya raja terakhir di kerajaan Una-Una adalah Sainudin Lasahido (1946-1950). Pada tahun 1951 kerajaan Una-Una di lebur menjadi kepala Swapraja dengan demikian maka sistim kerajaan berakhir diwilayah Una-Una.
Dengan berakhirnya masa raja-raja baik di kerajaan Tojo dan kerajaan Una-Una dibentuklah kewedanaan Tojo Una-Una yang merupakan bekas wilayah swapraja Tojo yang berkedudukan di Ampana dan swapraja Una-Una yang berkedudukan di Una-Una, dengan instruksi Bupati KDH Poso No. 1 tahun 1960 tanggal 9 Februari 1960 untuk mempersiapkan kewedanaan Tojo Una-Una.
– Sumber: http://wisataampana.blogspot.co.id/2015/03/kabupaten-tojo-una-una.html
Foto yang menggambarkan keterkaitan Antara Kerajaan Una-una, Todjo dan Banggai.
Dari kiri ke kanan: Lapalege Laborahima (Togean Una Una), Tandjumbulu (Tojo), Amir (Banggai Luwuk).
Sumber foto: Fachmee dan Isone Laborahima.
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber / Source
– Sejarah kerajaan Togean: https://blacktivy.wordpress.com/2010/06/06/kerajaan-togean/
– Sejarah kerajaan Togean: http://wisataampana.blogspot.co.id/2015/03/kabupaten-tojo-una-una.html
– Sejarah kerajaan Togean: http://moslemwiki.com/Kabupaten_Tojo_Una_Una#Kerajaan_Togean
Peta Sulawesi abad ke-19