Kesultanan Banua (Benua) Tamiang: 1330 – 1558. Terletak di Sumatera, wilayah Kab. Aceh Tamiang, prov. Aceh.
Tahun 1558 kerajaan Tamiang di pecah menjadi 2 kerajaan kecil:
– Kerajaan Karang,
– Kerajaan Benua Tunu.
The Sultanate of Banua (Benua) Tamiang: 1330 – 1558. Located on Sumatera, Prov. of Aceh.
In 1558 the kingdom of Tamiang was split into 2 small kingdoms:
– kingdom of Karang,
– kingdom of Benua Tunu.
For english, click here
Lokasi Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh
Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link
Foto kesultanan Aceh
* Foto kesultanan Aceh Darussalem: link
* Foto raja-raja kerajaan kecil di Aceh: link
* Foto Aceh dulu: link
* Foto perang Aceh-belanda (1873-1903): link
Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link
* Foto Istana kerajaan di Sumatera: link
KESULTANAN TAMIANG (BANUA / BENUA TAMIANG)
Kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Tamiang / Aceh
* Kerajaan Bukit Karang, abad ke-10 – 1330
* Kesultanan Tamiang (Benua / Banua), 1330 – 1558
* Kerajaan Karang, 1558 – 1945
* Kerajaan Benua Tunu, 1558 – 1945
* Kerajaan Seruway, abad ke-19 – 1945
* Kerajaan Bendahara, abad ke-19 – 1945.
Sejarah kesultanan Tamiang, 1330 – 1558
Sebelum kesultanan Tamiang ada kerajaan Bukit Karang, dengan raja terakhir Raja Po Dinok (1300-1330). Pada akhir pemerintahan Raja Po Dinok (1330), sebuah rombongan para da‘i yang dikirim oleh Sultan Ahmad Bahian Syah bin Muhammad Malikul Thahir (1326-1349) dari Samudera Pasai tiba di Tamiang. Kedatangan para da‘i itu tidak mendapat respon positif oleh Raja Po Dinok. Ia menyerang rombongan tersebut yang menyebabkan dirinya tewas di medan perang. Setelah masuknya rombongan da‘i ke Tamiang dan melakukan dakwah keagamaan, banyak rakyat Tamiang yang kemudian memeluk Islam. Berdasarkan kesepakatan antara Sultan Ahmad Bahian Syah dengan para bangsawan dan rakyat Tamiang yang telah memeluk Islam, maka ditunjuklah Sultan Muda Setia sebagai Sultan I di Kesultanan Benua Tamiang (1330-1352) untuk memimpin negeri itu. Dengan demikian dialah yang merupakan raja pertama yang menjadi peletak dasar Kesultanan Tamiang.
Pada masa pemerintahan Pendekar Sri Mengkuta, kesultanan Tamiang di pecah menjadi (1558) dua kerajaan kecil yaitu:
– Kerajaan Karang,
– Kerajaan Benua Tunu.
Daftar raja kesultanan Tamiang
Sultan Muda Setia: 1330-1352,
Raja Muda Sedinu: 1352–1369,
Raja Po Malad: 1369–1412,
Raja Po Kelabu: 1412-1454,
Raja Po Kandis: 1454-1483,
Raja Po Garang: 1483-1528,
Raja Pendekar Sri Mengkuta: 1528-1558.
Sultan Po Garang digantikan oleh menantunya, ipar Po Garang, yang bernama Pendekar Sri Mengkuta (1528-1558).
Pada masa pemerintahan Pendekar Sri Mengkuta, Kerajaan Tamiang di pecah menjadi (1558) dua kerajaan kecil yaitu:
– Kerajaan Karang,
– Kerajaan Benua Tunu.
SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI WILAYAH TAMIANG
Untuk sejarah kerajaan-kerajaan di wilayah Tamiang, klik di sini
Lokasi Aceh Tamiang, 1873 M
Peta-peta kuno Sumatera
Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini
Sumatera, tahun 1707
Sumber kerajaan-kerajaan di Tamiang
– Kerajaan di Aceh Tamiang: https://kabartamiang.com/
– Kerajaan di Aceh Tamiang: http://visitacehdarussalam.blogspot.com
Sumber kesultanan Tamiang, 1330-1558
– http://acehdalamsejarah.blogspot.com/
– https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tamiang
– https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kerajaan_Tamiang