Kerajaan Pekat terletak di pulau Sumbawa, kab. Dompu; dihancur letusan Tambora pada tahun 1815. Juga dihancur kerajaan Tambora dan kerajaan Sanggar. Sekitar tahun 1660 kerajaan Pekat didirikan.
The kingdom of Pekat was located on the island of Sumbawa in the district of Dompu; destroyed because of the eruption of the Tambora Vulcano in 1815; also destroyed were the kingdoms of Tamora and Sanggar. This kingdom was founded in 1660.
For english, click here
Lokasi pulau Sumbawa
———————–
Lokasi Pekat di lereng gunung Tambora, Sumbawa
Foto kerajaan-kerajaan di P. Sumbawa
* Foto raja-raja dulu di P. Sumbawa: link
* Foto raja-raja yang masih ada di P. Sumbawa: link
* Foto istana di P. Sumbawa: link
* Foto situs kuno di P. Sumbawa: link
* Video sejarah Sumbawa dan NTB, 40.000 SM – sekarang: link
* Garis kerajaan-kerajaan di Sumbawa: link
KERAJAAN PEKAT
Sejarah kerajaan Pekat, dibentuk 1660
Sekitar tahun 1660: Kerajaan Pekat didirikan
Pekat adalah satu dari tiga kerajaan yang berada di lereng Gunung Tambora. Dua kerajaan lainnya adalah Tambora dan Sanggar. Kerajaan Pekat, kerajaan Tambora dan kerajaan Sanggar musnah akibat letusan gunung Tambora tahun 1815.
Daftar raja
* c.1660: Kerajaan Papekat dibentuk
* 1794 – 10 Apr 1815: Abdul Muhammad (d. 1815)
* 10 Apr 1815: Ledakan Tambora hancur kerajaan Pekat.
– Sumber / Source: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
Letusan Gunung Tambora 1815
Letusan Tambora tahun 1815 adalah salah satu letusan gunung berapi yang paling kuat dalam sejarah tertulis dan diklasifikasikan sebagai peristiwa dengan VEI-7.
Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa di Indonesia. Letusan ini dimulai pada 10 April 1815, diikuti oleh antara enam bulan sampai tiga tahun meningkatnya kepulan dan letusan freatik kecil. Bumbungan letusannya menurunkan suhu global, dan beberapa ahli percaya hal ini menyebabkan pendinginan global dan kegagalan panen di seluruh dunia pada tahun berikutnya, kadang dikenal sebagai tahun tanpa musim panas.
– Untuk lengkap: https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Tambora_1815
Tim Balai Arkeologi Denpasar-Bali melakukan penelitian Situs Doro Bente di Savana Gunung Tambora. foto: yani
Semua tumbuh-tumbuhan di pulau hancur. Pohon yang tumbang bercampur dengan abu batu apung masuk ke laut dan membentuk rakit dengan jarak lintas melebihi 5 km. Rakit batu apung lainnya ditemukan di Samudra Hindia, di dekat Kolkata pada tanggal 1 dan 3 Oktober 1815. Awan dengan abu tebal masih menyelimuti puncak pada tanggal 23 April. Ledakan berhenti pada tanggal 15 Juli, walaupun emisi asap masih terlihat pada tanggal 23 Agustus. Api dan gempa susulan dilaporkan terjadi pada bulan Agustus tahun 1819, empat tahun setelah letusan.
Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April, dengan ketinggian di atas 4 m di Sanggar pada pukul 10:00 malam. Tsunami setinggi 1–2 m dilaporkan terjadi di Besuki, Jawa Timur sebelum tengah malam dan tsunami setinggi 2 m terjadi di Maluku.
Tinggi asap letusan mencapai stratosfer, dengan ketinggian lebih dari 43 km.
Letusan Gunung Tambora 1815
SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI P. SUMBAWA
Untuk sejarah kerajaan-kerajaan di P.Sumbawa, klik di sini
Kerajaan Pekat dan kerajaan-kerajaan lain di pulau Sumbawa, 1250 M
Peta kuno pulau Sumbawa (Cambaua)
Klik di sini untuk peta pulau Sumbawa tahun 1598, 1606 Sumbawa / Nusantara, 1614, 1615, 1697 Sumbawa / Nusantara 1800-an, 1856, 1856, 1910.
Pulau Sumbawa (Cambaua), 1615
Sumber kerajaan Pekat
– Sejarah kerajaan Pekat: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pekat
– Sejarah kerajaan Pekat: http://news.detik.com/berita/
– Daftar Raja Pekat: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
Sumber letusan Gunung Tambora
– Sejarah letusan Gunung Tambora: https://id.wikipedia.org/wiki/
– Sejarah letusan Gunung Tambora: https://www.kompas.com/tren
– Sejarah letusan Gunung Tambora: https://www.indonesia.travel/
– Sejarah letusan Gunung Tambora: https://www.bbc.com/indonesia/
Ekskavasi kerajaan Pekat
—————————-
Ekskavasi kerajaan Pekat
—————————–
Letusan Gunung Tambora 1815
——————————-
Letusan Gunung Tambora 1815