Kerajaan Kui terletak di pulau Alor. Kab. Alor, Prov. Nusa Tenggara Timur. Kerajaan ini sudah berdiri abad ke-14. Kerajaan ini dengan rajanya masih ada (2022).
Kerajaan Kui termasuk aliansi Galiau.
The Kingdom of Kui is located on the island of Alor. District of Alor, province of Nusa Tenggara Timor. This kingdom still exists (2022).
For english, click here
Lokasi pulau Alor
Kerajaan Kui
* Foto kerajaan Kui: link
Foto P. Alor
* Foto raja raja di pulau Alor: link
* Foto suku suku di pulau Alor: link
KERAJAAN KUI
Tentang Raja kerajaan Kui
Raja ke-9 kerajaan Kui: Banla Yuan Permata Kinanggi. 2019.
Sumber foto: Banla Yuan Permata Kinanggi, Facebook
Sejarah kerajaan Kui
Kerajaan Kui termasuk aliansi Galiau yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu:
* Kui dan Bunga Bali dari P. Alor serta
* Blagar, Pandai dan Baranua (Barnusa) dari P. Pantar.
Sumber: https://www.facebook.com/dematrius.mautuka
Nenek moyang keluarga raja Kui berasal dari Endeh, dan akhirnya, setelah banyak mengembara atas Alor, menetap di Lerabaing dan diakui oleh penduduk di sana sebagai kepala = raja. Lerabaing pada mulanya berada di bawah pengaruh Portugis.
Pada kedatangan Belanda sekitar tahun 1850 atau 1860, penembakan oleh kapal perang diperlukan dulu, sebelum mereka [penduduk setempat] mengakui pemerintahan Belanda. Salah satu yang bisa non bola masih ada.
Raja pertama yang menandatangani deklarasi Timor adalah Goamalei pada tanggal 23 November 1897 (perkiraan ved pada tanggal 31 Januari 1898). Dia menandatangani kontrak tentang hak penambangan pada tanggal 22 Juli 1898 dan pernyataan tentang pengenaan pajak pada tanggal 22 Agustus 1901.
Raja Kaharuddin Kinanggi of Kui.
Dia digantikan oleh Raja Taru Soma. Raja yang ini digantikan oleh saudaranya DaEng Soma, yang menandatangani Deklarasi Pendek pada 4 Juni 1918 (disetujui pada 13 September 1918). Setelah dia meninggal (ia bunuh diri), Katang Koli dipercayakan untuk mengurus pemerintahan di tanah Kui. Dia menandatangani Deklarasi Pendek pada tanggal 12 April 1922 (disetujui 13 Maret 1923).
Dengan keputusan Gubernur Jenderal pada tanggal 7 Maret 1939 No. 29, Katang Koli dengan hormat diberhentikan berdasarkan permintaan. (Dia meninggal pada 14 November 1942.) Dengan keputusan Residen Timor en Onderhoorigheden tanggal 24 Maret 1939, No. 1/XII/Z.B.Z., anaknya Banla Kinanggi dipercayakan untuk sementara waktu mengurus pemerintahan atas tanah Kui, dengan tujuan agar dia akan secara definitif ditunjuk sebagai penguasa sendiri setelah kebugarannya telah dikonfirmasi. Sebuah permintaan mengenai hal itu disampaikan dengan surat pada tanggal 15 Desember 1946 No. … [tidak terbaca].
– Sejarah lengkap kerajaan Kui: klik di sini
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengunjungi pulau Alor dan berkunjung ke Moru, ibu kota bekas kerajaan Kui, untuk meresmikan Istana Kerajaan Kui, yaitu Kompleks Istana II.
Di sini dia berfoto di depan istana dengan mengenakan kostum upacara Kui dan diapit oleh Raja Muda Nasruddin Kinanggi dan istrinya Asih Prastiwi. 2020
Daftar raja kerajaan Kui
(Sumber: De Indische Gids 1925, vol. 47, 534; van Galen 1946; Donald Tick 2020; Banla Yuan Permata Kinanggi 2020)
# | Name | Notes |
1 | Maleikili or Malikili | The founder of the ruling dynasty of Kui who is thought to have sailed from Ende to Lerabaing |
2 | Maleilok | |
3 | Gaw Amalei | Possibly aka Tar Soma? |
4 | Atamalei | Converted to Islam by Kimales Gogo in the late 1500s or early 1600s. One oral narrative claims that he ruled from 1619 to 1638 and founded the Al-Taqwa mosque in 1633. There is no evidence for these dates. |
5 | Maleilok | |
6 | Banla | |
7 | Pa Soma | |
8 | Maleikili | |
9 | Kinanggi | |
10 | Maleilok | |
11 | Pa Soma | |
12 | Gaw Amale | |
13 | Banla | |
14 | Atamalei | |
15 | Gaw Amalei | |
16 | Maleilok | |
17 | Banla | |
18 | Kinanggi | |
19 | Banla | |
20 | Pasoma | |
21 | Atamalei | |
22 | Maleikili | |
23 | Atamalei | |
24 | Pasoma | |
25 | Kinanggi | |
26 | Atsom | |
27 | Pasoma | |
28 | Kinanggi | |
29 | Banla | |
30 | Gaw Amalei | |
31 | 1851-1855: Banla | Also known as Raja Gesi or Gessie, he opposed the transfer of Alor from Portuguese to Dutch control and was deposed in 1855 |
32 | 1855-1891: Pui Soma or Pasoma | The first Raja of Kui. The son of Banla. His elder brother was Atamalei, whose son Kinanggi was the father of three subsequent Rajas: Taru Soma I, Go Amalei and Katang Koli. Referred to as Pui Soma Ata Meley of Kui by Gomang (1993, 78) |
33 | 1892-1897: Taru Soma I | The second Raja of Kui. The grandson of Atamalei, Pasoma’s elder brother. Sometimes written Tara Soma |
34 | 1897-1914: Gaw Amalei | The third Raja of Kui. He was one of the younger brothers of Taru Soma I |
35 | 1914-1917: Taru Soma II | The fourth Raja of Kui. He was the second son of Taru Soma I |
36 | 1917-1920: Daeng or Dain Soma | The fifth Raja of Kui. The third son of Taru Soma I who ruled from 1917 until he committed suicide in 1920. Stokhof (1984) refers to him as TaEng Soma and states his term of reign as from 1918 to 1922. |
37 | 1921-1939: Katang Koli | The sixth Raja of Kui. The youngest brother of Taru Soma I and Go Amalei. He was removed in 1939. He was too young to be Raja during the reign of Taru Soma II. He died in 1942 |
1939-1945: Banla Kinanggi | Appointed caretaker Raja Muda, serving under the Japanese from 1942 to 1945 | |
38 | 1946-1959: Banla Kinanggi | Appointed the seventh Raja of Kui from 1946 until his death on 20 December 1959. He was poisoned because he was too closely linked to the Dutch. He was the last official Raja of Kui |
39 | 1959-2018: Mochammad Kinanggi | The eighth Raja of Kui. The first son of Banla Kinanngi, he was only 10-years-old when his father died. He was already the head of parliament for the Province of NTT in Kupang in 2003. He died in Kupang in 2018 |
40 | 1985-…….Banla Yuan Permata Kinanggi | The ninth Raja of Kui and the eldest son of Mochammad Kinanggi, born in 1985. He became the Raja of Kui in 2018 following the death of Raja Mochammad |
Raja Banla Yuan Permata Kinanggi. Raja ke-9 kerajaan Kui. Sumber foto: Banla Yuan Permata Kinanggi, Facebook
Istana kerajaan Kui
Kelurahan Moru merupakan pangkalan Raja Muda kerajaan Kui saat ini, Nasarudin Kinanggi, dan lokasi kediaman resmi keraton dan ruang resepsinya. Raja Muda menikah dengan seorang wanita bangsawan dari Jogjakarta.
Aliansi Galiau
Kerajaan Kui termasuk aliansi Galiau yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu:
* Kui dan Bunga Bali dari P. Alor serta
* Blagar, Pandai dan Baranua (Barnusa) dari P. Pantar.
Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama.
– Untuk lengkap, klik di sini
DAFTAR DAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI P. ALOR
Untuk daftar dan sejarah kerajaan-kerajaan di P. Alor, klik di sini
Lokasi “The landschappen” di pulau Alor tahun 1918. Sumber: Stokhof 1984. Landschap adalah distrik saat pemerintahan colonial belanda. Distrik ini sering ikut perbatasan kerajaan sebelumnya
Foto bersama tuan Rumah Istana Raja Kui,Mohtar Kinanggi,adik bungsu dari Raja Kui Generasi ke delapan Nasaruddin Kinanggi.Foto.cakradunia.co/MEP
Sumber kerajaan Kui
– Sejarah kerajaan Kui: https://cakradunia.co/
– Sejarah kerajaan Kui: http://www.asiantextilestudies.com/
Sumber sejarah kerajaan-kerajaan di P. Alor
– Sejarah kerajaan-kerajaan di P. Alor: http://inihari.co/blog/
– Sejarah kerajaan-kerajaan di P. Alor: https://id.wikipedia.org/
– Sejarah kerajaan-kerajaan di P. Alor: http://alorkab.go.id/
– Suku Abui: http://suku-dunia.blogspot.com/
– Suku Abui: https://phinemo.com/
– Aliansi Galiau: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/pantar-island/galiau-5-lima-kerajaan-pantar-dan-alor-p-pantar-dan-p-alor-nusa-tenggara-timur/
Peta kuno Kepulauan Sunda kecil
———————————
Kepaulauan Sunda Kecil 1748 (Alor = I. Omba)