Padangguni, kerajaan / Prov. Sulawesi Tenggara – kab. Kolaka

Kerajaan Padangguni adalah kerajaan Suku Tolaki; terletak di kabupaten Kolaka, prov. Sulawesi Tenggara. Padangguni adalah kerajaan Prasejarah Tertua di Indonesia, lebih dahulu ada dibandingkan kerajaan Kutai yang muncul pada abad ke-4.
Raja bergelar Mokole.

The kingdom of Padangguni is a kingdom of the Tolaki People; located in the district of Kolaka. South east Sulawesi. Padangguni is the oldest prehistoric kingdom in Indonesia, earlier than the Kutai kingdom which emerged in the 4th century. 
The title of the king is Mokole.
For english, click here

Lokasi kabupaten Kolaka


* Foto kesultanan Padangguni: di bawah


Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link


KERAJAAN PADANGGUNI

Tentang Raja

20 Juni 2001
Penobatan Abdul Azis Riambo dengan gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso telah dilangsungkan di hadapan masyarakat adat Tolaki Kerajaan Padangguni.
Kepemimpinan terakhir kerajaan Padangguni, Raja Padangguni XI, Mokole Tariambo kemudian menitipkan Mahkota kerajaan Padangguni kepada keponakannya Bunduwula Yusuf dengan amanat agar kelak diserahkan kepada Putra Mahkota kerajaan Padangguni yaitu Abdul Aziz Riambo. Penobatan Abdul Azis Riambo dengan Gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso telah dilangsungkan di hadapan masyarakat adat Tolaki kerajaan Padangguni pada tanggal 20 Juni 2001. Raja Bunduwula XII, tugas sejarah telah diletakkan di pundak Paduka. Masyarakat adat di kerajaan Padangguni menanti sabda dan titah Baginda Raja.

Sultan Abdul Aziz Riambo Anakia Mokole Bunduwala XII.


Sejarah kerajaan Padangguni

Tentang kerajaan ini kurang info ada di internet

Kerajaan Padangguni merupakan kerajaan kecil di wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara. Rakyat kerajaan ini berasal dari suku Tolaki kuno yang hingga hari ini masih eksis dengan tetap mempertahankan tradisi kuno yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek-moyang mereka. Komunitas suku Tolaki kuno di jaman prasejarah masa lampau itu berkembang menjadi sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raja Larumbesi Tanggolowuta I pada abad ke-2 Masehi. Dalam kitab Bunduwula disebutkan bahwa kerajaan Padangguni dahulu disebut Owuta Puasa yang berarti Tanah Pusaka atau Tanah Leluhur. Berdasarkan tarikh masehi berdirinya kerjaaan ini, maka tidak heran jika banyak kalangan meyakini bahwa Padangguni adalah kerajaan Prasejarah Tertua di Indonesia, lebih dahulu dibandingkan kerajaan Kutai yang muncul pada abad ke-4.

Sumber informasi sejarah kerajaan Padangguni menurut catatan dalam kitab Ilagaligo, Kitab filsafat Taenago dan Kitab Bunduwula, ternyata tidak ada catatan peralihan Dinasti Raja Larumbesi Tanggolowuta I di abad ke-2 M ke Dinasti Mokole Bunduwula I abad ke-16.

Lokasi kerajaan Padangguni, 900 M

Padangguni

Pemegang tampuk kepemimpinan terakhir kerajaan Padangguni, Raja Padangguni XI, Mokole Tariambo kemudian menitipkan Mahkota kerajaan Padangguni kepada keponakannya Bunduwula Yusuf  dengan amanat agar kelak diserahkan kepada Putra Mahkota kerajaan Padangguni yaitu Abdul Aziz Riambo. Penobatan Abdul Azis Riambo dengan Gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso telah dilangsungkan di hadapan masyarakat adat Tolaki kerajaan Padangguni pada tanggal 20 Juni 2001.

Sultan Abdul Aziz Riambo Anakia Mokole Bunduwala XII.


Daftar raja

Sumber informasi sejarah kerajaan Padangguni menurut catatan dalam kitab Ilagaligo, Kitab filsafat Taenago dan Kitab Bunduwula, ternyata tidak ada catatan peralihan Dinasti Raja Larumbesi Tanggolowuta I di abad ke-2 Masehi ke Dinasti Mokole Bunduwula I abad ke-16, Sangia Wonua Sorume Mokole Padangguni Inea Sinumo Wuta Mbinosito (Daerah Istimewa) Totongano Wonua (Raja Pusat Negeri) Lembui Lenggobaho (Sulawesi Tenggara) tahun 1574-1649.

* 1649-1715: Raja Bunduwula II yang bernama Welimondi dengan gelar Anawai Ndo Padangguni II (ratu).
* 1715-1745: Raja Padangguni III bernama Maranai dengan gelar Mokole Bunduwula III Inea Sinumo Wutoa Mbinotiso.
* 1745-1775: Raja Padangguni IV bernama Wesande dengan gelar Anawai Ndo Padangguni IV Inea Sinumo Wuta Mbinotiso Bunduwula IV
* 1775-1815: Raja Padangguni V bernama Dahoro dengan gelar Bunduwula V Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1815-1845: Raja Padangguni VI bernama LAO dengan gelar Mokole Bunduwula VI Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1845-1875: Raja Padangguni VII bernama Danda yang diberi gelar Mokole Bunduwula VII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1845-1905: Raja Padangguni VIII bernama Labandonga dengan gelar Mokole Bunduwula VIII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1905-1935: Raja Padangguni IX bernama Sandima dengan gelar Mokole Bunduwula IX Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1935-1959: Raja Padangguni X bernama Beangga dengan gelar Mokole Bunduwula X Inea Sinumo Wuta Mbinotiso
* 1959-1978: Raja Padangguni XI bernama Tariambo anak dari Raja Sandima dengan gelar Mokole
Bunduwula XI Inea Sinumo Wuta Mbinotiso.
* 20 Juni 2001: Penobatan Abdul Azis Riambo dengan gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso

Kekacauan yang terjadi akibat pemberotakan DI/Permesta beberapa dekade silam telah mempengaruhi proses peralihan kepemimpinan di kerajaan Padangguni. Bahkan, istana kerajaan telah musnah dibakar oleh gerombolan pengacau keamanan karena pihak kerajaan teguh berpihak kepada pemerintahan RI. Namun, sejarah belum usai.
Pemegang tampuk kepemimpinan terakhir kerajaan Padangguni, Raja Padangguni XI, Mokole Tariambo kemudian menitipkan Mahkota kerajaan Padangguni kepada keponakannya Bunduwula Yusuf dengan amanat agar kelak diserahkan kepada Putra Mahkota kerajaan Padangguni yaitu Abdul Aziz Riambo. Penobatan Abdul Azis Riambo dengan gelar Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII Inea Sinumo Wuta Mbinotiso telah dilangsungkan di hadapan masyarakat adat Tolaki kerajaan Padangguni pada tanggal 20 Juni 2001. Raja Bunduwula XII, tugas sejarah telah diletakkan di pundak Paduka. Masyarakat adat di kerajaan Padangguni menanti sabda dan titah Baginda Raja.

– Sumber: link


Peta-peta Sulawesi masa dulu

Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini

Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683


Sumber kerajaan Padangguni

– Website kesultanan Padangguni: https://royalpadangguni.wordpress.com/2013/04/05/kata-pengantar-2/
– Sejarah kesultanan Padangguni: http://kotakolaka.blogspot.com/
Sejarah kesultanan Padangguni: https://osingkertarajasa.wordpress.com/
Runtuhnya kesultanan Padangguni: https://royalpadangguni.wordpress.com/
Daftar raja: https://royalpadangguni.wordpress.com/silsilah-raja-raja/

– Suku Tolaki: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tolaki

– Tentang raja (Mokole) sekarang, Abdul Aziz Riambo: https://wa-iki.blogspot.com/


Foto foto kesultanan Padangguni

Sultan Abdul Aziz Riambo Anakia Mokole Bunduwala XII

Sultan Abdul Aziz Riambo Anakia Mokole Bunduwala XII———————-

Sultan Padangguni, duduk kiri (pakaian merah)

———————-

Anakia Mokole Bunduwula XII, Raja Kerajaan Padangguni Inea Sinumo Wuta Mbinotiso (Daerah Istimewa) Kendari, Sulawesi Tenggara, bersama adik kandung Baginda satu-satunya. 2010.

———————-

(ketiga dari kiri) Prof. DR. Abdul Azis Riambo, Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, Kepala Pemerintahan Kerajaan Kesultanan Padangguni. 2013

———————-

———————-

Istana kerajaan Padangguni.


1 Comment

One thought on “Padangguni, kerajaan / Prov. Sulawesi Tenggara – kab. Kolaka

  1. He is only claimant in Laiwui area.There is still a feeling for an united area under the mokole.This man is only local ruler,not paramount independent raja.There are many rajas on Sulawesi.In Mandar area mostly called maradia,in Middle Sulawesi there are the bigger one; s with title magau.In the SW arung,or raja.Bone is arumpone,Gowa sultan/somba,or in the Goa cultural area in extreme SW some rajas have title karaeng.Ys,you can erad it all in the Almanach de Bruxelles site,royal ark site, and and also Melayu online.com organisation special website about the kerajaan2 and also in the book by Tanih Putera.I put many info on my fb.When you can look all these pages,then you have anough info to make complete nearly your site,orpublish a book.Do you have more people, in your network,who are interested in it.There are several raja festivals,which give local royal culture.Nowmthere is Legu Gam royal festival in Ternate.I know the son and daughter of the sultan.In my fb list you can find them with Mudafar word.And in Bulungan,Pasir,Kutai you also have royal festivals once every 2 years.Birau/Bulungan,Erau/Kutai,etc.Unfortunately there are several royal yayasan,who not all woirk closely together.Big part of them.There are several royal meetings regularly.Okay,do not feel malu to ask me matters of interesty to you.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.