Partoeanon Sipolha adalah partoeanon Suku Simalungun, marga Damanik. Terletak di Sumatera, Kab. Simalungun, prov. Sumatera Utara.
Partoeanon Sipolha was a partoeanon (principality) of the Simalungun People, Damanik clan. Located on Sumatera, in the district Simalungun, prov. North Sumatera.
For english, click here
Kab. Simalungun
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link
* Foto raja-raja di Simalungun dulu: link
* Foto raja-raja kerajaan kecil di Aceh dulu: link
* Foto suku Minangkabau: link
* Foto suku Batak: link
* Foto situs kuno di Sumatera: link
Tentang partuanon Sipolha
Semua Keturunan Raja Naposo Damanik:
1. Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha / Toean Laen / Nai Tukkup
o Salah satu keturunannya adalah Tuan Jahutar Damanik dan Tuan Humala Sahkuda Damanik (Hutabolon Sipolha) orang tua dari: Tuan Djapurba Damanik, Tuan Djabagus Damanik, Tuan Djabanten Damanik, mantan Bupati Kabupaten Simalungun, Tuan Djahormat Damanik, Mora br.Damanik, Mayun br. Damanik.
2. Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha
3. Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha
4. Toean Intan Pulo Bosar Sipolha
5. Tuan Kalabosar (Dolok Maraja Sipolha)
6. Tuan Paraloangin (Jambur Na Bolag Sipolha)
7. Tuan Parangsangbosi (Paribuan Sipolha)
8. Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha / Toean Markadim / Nai Simin
o Keturunannya: Tuan Paraloangin Damanik, Tuan Parangsangbosi Damanik, Tuan Kalabosar Damanik
9. Tuan Paraloangin Damanik (Tuan Jambur Na Bolag Sipolha)
– Sumber: http://www.simalungunonline.com/partoeanon-sipolha.html
Penjelasan foto di bawah:
Partuanon di Sipolha Tahun 1934 dari Collectie: KITLV di Belanda
Tampak Photo Tuan Raja Pinta Panaluan Jati Hamonangan Damanik / Gelar Tuan Paraloangin Damanik Tuan Jambur Na Bolag Sipolha ( anak kedua Si Ria Kadi /Toean Van Manik Sipolha / Opung Nai Simin , alinea ke 26 Korte Verklaring Kerajaan Siantar ) , berdiri ditengah memakai baju putih, celana putih dan berkopiah hitam dihapit oleh Tuan Jukkar Damanik ( Tuan Huta Bolon Pamatang Sipolha Anak pertama Si Tahan Batoe / Toean Van Sipolha / Opung Nai Tukkup , alinea ke 25 Korte Verklaring Kerajaan Siantar ) dan Tuan Kalabosar Damanik ( Tuan Dolok Maraja Sipolha anak pertama Si Ria Kadi / Toean Van Manik Sipolha)
Dan Tampak Puang Bolon R. Mesta Huria br Sinaga berkebaya & memakai bulang di sebelah kiri di hapit oleh 2 orang Belanda / menjauhi Kaha Kahanya / Adat di Sipolha (Para Staf ADM Afdeling Simeloengoen en de Karolanden saat berkunjung ke Sipolha (Salah satu wilayah sentrum kebangsawanan Simalungun di Tepi Danau Toba).
Kerajaan-kerajaan di Sumatera utara, abad ke-19
Sejarah kerajaan kerajaan Simalungun
Kemunculan, kerajaan-kerajaan di Simalungun diperkirakan sudah ada setidaknya sejak abad ke-14.
Kerajaan tertua Nagur diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5 berdasar sumber Cina (Dinasti Swi).
Nagur kemudian pecah menjadi dua: Kerajaan Si Tonggang dan Batangio. Batangio menjadi Tanah Jawa. Si Tonggang beralih menjadi Siantar. Belakangan Nagur pecah lagi menjadi Silau.
Adapun Silau pecah lagi menjadi Panei dan Dolok Silau. Belakangan setelah masuknya Belanda vasal Silau yakni Purba, Raya dan Silimakuta diakui swapraja oleh Belanda.
Dalam sejarahnya ada 3 (tiga) fase kerajaan yang pernah berkuasa dan memerintah di Simalungun. Adapun pada fase pertama adalah fase kerajaan yang dua (harajaon na dua), yaitu:
* kerajaan Nagur (marga Damanik) dan
* Batanghio (marga Saragih).
Sedang fase kedua adalah kerajaan berempat (harajaon na opat), yaitu:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Silau (marga Purba Tambak), dan
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga).
Fase ketiga adalah kerajaan yang tujuh (harajaon na pitu), yaitu:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Silau (marga Purba Tambak),
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga),
* kerajaan Raya (marga Saragih Garingging),
* kerajaan Purba (marga Purba Pakpak) dan
* kerajaan Silimakuta (marga Purba Girsang) (Damanik, 2010:1-2).
Fase ketiga ini dimulai dari tindakan pemerintah Belanda menyusun pemerintahan di wilayah Simalungun dengan memperlakukan Belsuit Gubernur General Hindia Belanda Stbl. No 531 tahun 1906 dengan susunan pemerintah Swapraja, terdiri dari tujuh wilayah Kerajaan yang disebut dengan “Raja Napitu” (Raja yang Tujuh) (awisaragih.blogspot.com).
Peta Kabupaten Simalungun (wilayah kerajaan2 Simalungun)
Peta-peta kuno Sumatera
Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini
Sumatera, tahun 1707
Sumber
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://uun-halimah.blogspot.co.id/2007/12/raja-dan-kerajaan-di-simalungun.html
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://awisaragih.blogspot.co.id/2011/03/kerajaan-simalungun-dan-siantar.html
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://tondangmargana.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-singkat-kerajaan-kerajaan.html
——————
– Sejarah Suku Simalungun di Wiki: Wiki
– Marga marga Simalungun: link
– Sejarah marga Purba di Wiki: Wiki
– Sejarah marga Saragih di Wiki: link
– Sejarah marga Sinaga di Wiki: link
– Sejarah marga Damanik di Wiki: link
– Asal usul bangsa Simalungun: link