Indragiri, kesultanan / Sumatera – Prov. Riau, kab. Indragiri Hulu

کراجاءن ايندراݢي


Kesultanan Indragiri,
1347–1945. Kerajaan ini terletak dengan wilayahnya sekarang pada Kab. Indragiri Hilir, dan Kab. Indragiri Hulu, propinsi Riau, Sumatera.
Sebelumnya kerajaan ini merupakan bawahan (vazal) dari Kerajaan Pagaruyung dan sekaligus merupakan kawasan pelabuhan.

The sultanate of Indragiri, 1347 – 1945. Located in the province of Riau. It was a vazal-state of the kingdom of Pagaruyung.
For english, click here

Kab. Indragiri Hilir, prov. Riau


Kesultanan Indragiri

* Foto kesultanan Indragiri: link
* Foto istana kesultanan Indragiri: link


Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link

* Foto Istana kerajaan di Sumatera: link


KESULTANAN INDRAGIRI

1 Tentang raja 
2 Sejarah kerajaan Indragiri
3 Daftar raja kerajaan Indragiri 
4 Istana
5 Sejarah dan daftar kerajaan2 di Riau
6 Peta-peta kuno Sumatera
7 Sumber / Source


Tentang sultan

* 25 februari 2017
Penambalan putra mahkota kerajaan Indragiri sebagai Sultan Indragiri ke-27, Tengku Parameswara Arif, SH.

* 15 juni 2016
Sultan Indragiri ke-26 yakni H Tengku Arif SH wafat di usia 87 tahun di Jakarta.
– Sumber: http://haluanpos.com/tokoh-riau-h-tengku-arif-sh-asal-rengat-meninggal-dunia/

* 1 Januari 1986
Tengku Arif, SH, Al-Haj bin Sultan Mahmud dinobatkan sebagai Sultan Indragiri ke 26 untuk melanjutkan kepemimpinan ayahandanya (secara adat) Sultan Mahmud Syah, Sultan Indragiri ke 25.

2021: Sultan Indragiri ke-27, Tengku Parameswara Arif, SH

——————————–

Sultan Indragiri ke-26: Alm. H. Tengku Ari, wafat 15 juni 2016

Kesultanan Indragiri  -  Alm. H. Tengku Arif


Sejarah kesultanan Indragiri, 1347–1945

– Sumber: https://www.kompas.com/stori/

Kerajaan Indragiri adalah satu dari beberapa kerajaan bercorak Islam di Riau. Pendiri dan raja pertama kerajaan Indragiri adalah Merlang I (memerintah 1298 – 1337), yang berkedudukan di Malaka. Tradisi seperti ini juga dijalankan oleh raja-raja berikutnya, sedangkan untuk urusan sehari-hari pemerintahannya dijalankan oleh seorang datuk patih atau perdana menteri.
Wilayah kerajaan Indragiri terletak di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau sekarang ini.

Sejarah awal

Kerajaan Indragiri didirikan pada akhir abad ke-13, tetapi baru tumbuh menjadi kerajaan bercorak Islam pada abad ke-15. Masuknya pengaruh Islam ke kerajaan diperkirakan berasal dari kesultanan Samudera Pasai dan Aceh Darussalam. Dari berita Tome Pires, yang menjadi sumber sejarah kerajaan Indragiri, kerajaan ini rutin memberikan upeti kepada kerajaan Malaka.
Istana kerajaannya baru dibangun (1473) oleh Nara Singa II atau Sultan Indragiri IV. Bersamaan dengan itu, didirikan pula Rumah Tinggi di Kampung Dagang. Pada periode inilah Raja Indragiri mulai menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.

Lokasi kesultanan Indragiri (biru), abad ke-19 M

Hubungan dengan Portugis dan Belanda

Sebelum 1641, kerajaan Indragiri berhubungan erat dengan Portugis. Kerajaan ini memang banyak menghasilkan barang komoditas, seperti lilin, emas, dan kayu gaharu. Pada 1765, Sultan Hasan Salahuddin Kramat Syah memindahkan ibu kota kerajaan ke Japura. Setelah Malaka dikuasai oleh Belanda, kerajaan ini mulai mejalin hubungan dengan VOC. Bahkan VOC juga mendirikan kantor dagangnya di Indragiri, berdasarkan perjanjian pada 28 oktober 1664. Pada periode ini pula, Belanda mulai ikut campur dengan urusan internal kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap, dengan batas wilayah ke Hilir sampai batas Japura.
Jatuh ke tangan Belanda pada 5 Januari 1815, ibu kota kerajaan Indragiri kembali dipindahkan oleh Sultan Indragiri XVII atau Sultan Ibrahim ke Rengat. Pada masa pemerintahan Sultan Indragiri XVII inilah undang-undang kerajaan mulai disusun. Selain itu, Sultan Ibrahim diketahui pernah ikut dalam Perang Teluk Ketapang untuk merebut Malaka dari Belanda pada 18 Juni 1784.
Kekuasaan politik Indragiri berhasil dihilangkan berdasarkan Tractat van Vrede en Vriendschap (Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan) pada 27 September 1838. Perjanjian ini sebenarnya menandai bahwa pemerintahan dan kekuatan politik Indragiri telah dikuasai oleh Hindia-Belanda. Pasalnya, Belanda menempatkan seorang Controller yang memegang wewenang semua jawatan di wilayah Indragiri.

Istana Indragiri belum hancur; foto dari sebelum perang dunia II.

——————–
Sultan dan para pembesar kerajaan Indragiri di abadikan bersama calon panglima kerajaan dari chinna go hoeng soen dengan latar belakang istana kesultanan Indragiri


Daftar Raja

1) 1298-1337:  Raja Kecik Mambang alias Raja Merlang I.
2) 1337-1400:  Raja Iskandar alias Nara Singa I.
3) 1400-1473:  Raja Merlang II bergelar Sultan Jamalluddin Inayatsya.
4) 1473-1532:  Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II bergelar Zirullah Fil Alam.
5) 1532-1557:  Sultan Usulluddin Hasansyah.

6) 1557-1599:  Raja Ahmad bergelar Sultan Mohamadsyah.
7) 1559-1658:  Raja Jamalluddin bergelar Sultan Jammalludin Keramatsyah.
8) 1658-1669:  Sultan Jamalluddin Suleimansyah.
9) 1669-1676:  Sultan Jamalluddin Mudoyatsyah.
10) 1676-1687:  Sultan Usulluddin Ahmadsyah.

11) 1687-1700:  Sultan Abdul Jalilsyah.
12) 1700-1704:  Sultan Mansyursyah.
13) 1704-1707:  Sultan Modamadsyah.
14) 1707-1715:  Sultan Musafarsyah.
15) 1715-1735:  Raja Ali bergelar Sultan Zainal Abidin Indragiri. Pada awalnya beliau merupakan Mangkubumi Indragiri kemudian menjadi Sultan Indragiri ke lima belas. Dimakamkan di Kota Lama.

16) 1735-1765:  Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah.
17) 1765-1784:  Raja Kecik Besar bergelar Sultan Sunan.
18) 1784-1815:  Sultan Ibrahim. Merupakan Sultan Indragiri ke-18. Ia adalah yang mendirikan kota Rengat dan pernah ikut dalam perang Teluk Ketapang untuk merebut kota melaka dari tangan Belanda pada tanggal 18 Juni 1784.
19) 1815-1827:  Raja Mun bergelar Sultan Mun Bungsu. Beliau pernah bertapa di puncak Gunung Daik.
20) 1827-1838:  Raja Umar bergelar Sultan Berjanggut Keramat Gangsal.

21) 1838-1876:  Raja Said bergelar Sultan Said Modoyatsyah.
22) 1876:  Raja Ismail bergelar Sultan Ismailsyah. Memerintah hanya seminggu naik tahta kerajaan kemudian meninggal dunia karena sakit.
23) 1877-1883:  Tengku Husin alias Tengku Bujang bergelar Sultan Husinsyah.
24) 1887-1902:  Tengku Isa bergelar Sultan Isa Mudoyatsyah.
25) 1902-1912:  Raja Uwok. Sebagai Raja Muda Indragiri.
26) 1912-1963:   Tengku Mahmud bergelar Sultan Mahmudsyah. Oleh T.N.I diberikan pangkat Mayor Honorair TNI dengan surat penetapan Panglima T.N.I No. 228/PLM/Pers/1947 tanggal 11 Desember 1947.

27) Sejak 2017: Sultan Indragiri ke-27, Tengku Parameswara Arif, SH.

Sultan Mahmud Syah, Sultan Inderagiri terakhir 1912-1963


Istana

Di istana Indragiri akan disimpan berbagai benda yang berkaitan dengan budaya Melayu serta pusaka peninggalan Kerajaan Indragiri. Istana Indragiri yang asli sebelumnya telah roboh pada 1964 karena terkena abrasi Sungai Indragiri. Sementara lokasi replika terletak sekitar 100 meter dari lokasi istana yang asli.

Gagasannya membangun kembali Istana Indragiri dicetuskan oleh Thamsir Rachman ketika ia dinobatkan menjadi Raja Muda Indragiri pada 31 September 2001 dan sejak itu ia telah bertekad membangun istana yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Indragiri.
Pembangunan replika istana yang terletak di kota Rengat itu dikerjakan sejak 2004 dan peresmian dilakukan pada 10 Februari 2008 lalu.

* Foto istana kesultanan Indragiri: link

———————

Istana Indragiri yang asli sebelumnya telah roboh pada 1964 karena terkena abrasi Sungai Indragiri. Sementara lokasi replika terletak sekitar 100 meter dari lokasi istana yang asli.


KERAJAAN-KERAJAAN DI RIAU

Untuk sejarah dan daftar kerajaan2 di Riau, klik di sini.


Peta-peta kuno Sumatera

Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini

Sumatera, tahun 1707


Sumber kesultanan Indragiri

– Sejarah kesultanan Indragiri di Wiki: link
– Sejarah kesultanan Indragiri: http://esempen2palki.blogspot.co.id
– Sejarah kesultanan Indragiri: https://www.kompas.com/
Sejarah kesultanan Indragiri: https://www.academia.edu/
Sultan Indragiri dan pangeran Mahkota tampil di festival keraton sedunia in 5-8 december 2013: link


Lokasi kesultanan Indragiri, abad ke-19 M

Kerajaan2 di Riau abad ke-19

—————————————
Kerajaan-kerajaan wilayah prov. Sumatera Utara sekarang. Abad ke-19

Kerajaan-kerajaan wilayah prov. Sumatera Utara sekarang. Abad ke-19


2 Comments

2 thoughts on “Indragiri, kesultanan / Sumatera – Prov. Riau, kab. Indragiri Hulu

  1. rahman uriansyach manaba

    assalaamu alaikum wrwb, salam untuk yang terhormat para raja dan tengku di indragiri. Saya mau menanyakan dimana atau dengan siapa saya bisa mendapatkan informasi dan silsilah yang lengkap para raja indragiri berikut permaisuri dan anak keturunanx., khususnya Raja Inderagiri ke 7-9 yang berhubungan dengan Ulama dari makassar saat itu bernama Tuanta Syech Yusuf Taajul Khalwaty

    • Sultans in Indonesia

      KYT,

      Kami tidak punya alamat e-mail kesultanan Indragiri.

      Tetapi ada group “Kesultanan Indragiri” di Facebook.

      Mungkin anda bisa tanya di sana tentang keturunan raja Indragiri ke 7-9.

      Dengan hormat,
      Paul, penerbit website

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.