Diambil dari: https://voxntt.com/2019/09/24/sejarah-liurai-wehali-malaka/51818/
——————————————–
Liurai I : DIAK MALAKA
Dikisahkan, pada zaman dulu, liurai pertama adalah seorang wanita yang sangat cantik menawan, disanjung, diberi gelar Diak Malaka.
Ia adalah Liurai feto (Perempuan) dan kawin dengan Seran Taen Boboto Rui Makerek yang diberi gelar ”sui Likusaen, sui wehali” (sui dalam bahasa Tetun artinya : menanduk).
Liurai II : DON PEUR
Dari perkawinan Hoa Diak Malaka dengan Seran Taen Baboto Ruin Makerek ini, lahirlah dua orang anak, salah seorang anak bernama Don Peur yang menggantikan ibunya sebagai Liurai kedua.
Sedangkan anaknya yang lain, seorang putri raja bernama Dona Hodak, kawin dengan raja Loosina bernama Hoa Sina Malaka Liurai.
Turunan dari perkawinan mereka hingga Liurai Liurai VII tidak diberi kehormatan untuk menjabat sebagai Liurai karena saat itu garis hukum keturunan masih diakui dari garis bapak (patriarchat)
Liurai III : DASIN DINIK LIURAI
Lalu Dasi Don Peur sebagai Liurai II menikahi anak raja Dirma bernama Dasin Masaurain. Dari perkawinan mereka lahirlah dua bersaudara yakni Dasin Dinik Liurai sebagai Liurai yang ketiga sedangkan adiknya Dasin Eno Tinik Liurai meninggal sehingga tidak punya keturunan.
Liurai IV : DASIN NEKEN LIURAI
Dasin Dinik Liurai (Liurai III) kawin dengan Dasin Telek Masan Rain II, anak raja Melus Maketan.
Dari perkawinan ini, lahirlah Dasin Neken Liurai sebagai Liurai IV. Dasin Neken Liurai kawin dengan dua orang istri, yakni Dasin Abulorok, anak raja Jenilu dan Dasin Lese Bauk, anak raja Bakiduk.
Masa pemerintahan Liurai IV ini dikenal orang sebagai raja yang piawai dalam membagi tanah Timor. Zaman itulah banyak Raja-raja Wehali keluar dan menguasai tanah Timor.
Liurai V : BADA MATAUS
Keempat anak hasil perkawinan Liurai IV dengan anak raja Jenilu diberi kuasa kuasai memerintah tanah Timor yang sudah dibaginya. Yakni Dasin Bada Mataus dijadikan Liurai V, tinggal di Wehali.
Dasin Ura Mataus Liurai Likusaen berkuasa di Dili. Dasin Soko Mataus Liurai di Kupang Sonbay dan Dasin Neken Mataus Liurai merantau ke Larantuka.
Liurai VI : DASIN DON ALESU FERNANDES
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Liurai keempat (Dasin Neken Liurai) mempunyai dua orang istri. Hasil perkawinan dengan istri anak raja Bakiduk, yakni Dasin Don Alesu Fernandes diangkat sebagai Liurai VI.
Liurai ini dikenal sebagai raja yang menerima tongkat mas dan perak zaman Portugis. Juga sejarah mencatat, Liurai VI ini kawin dengan Dasin Hoa Tuka, anak raja Larantuka.
Liurai VII : DASIN LIURAI MUSTIKA
Perkawinan Liurai VI dengan anak raja Larantuka ini melahirkan Dasin Liurai Muskita sebagai Liurai VII. Sampai di sini selesailah garis hukum keturunan Liurai yang biasa diambil dari garis patrilineal, maka sejarah mencatat bahwa untuk selanjutnya Liurai diambil dari garis matrilineal hingga sekarang sesuai hukum adat warga Wesei Wehali.
Liurai VIII : SERAN TAE BOBOTO RUI MAKEREK II
Muskita memperistri Dasin Bano Tae Liurai dari garis keturunan matrilineal anak raja Babotin, lahirlah Seran Tae Boboto Rui Makerek II, yang diangkat sebagai Liurai VIII dan memerintah di Sasitamean.
Liurai VIII ini turunan langsung dari garis ketururan raja Bobotin bernama Dasin Tere Tae.
Liurai IX : DASIN TEI SERAN LIURAI
Liurai VIII (Liurai Sasitamean) ini kawin dengan Telek Masan Rai III melahirkan Dasin Tei Seran Liurai yang kelak diangkat sebagai Liurai IX dan Nai Kmesak Maunbon.
Liurai X : DASIN TERE ATOK LIURAI
Kelak Liurai IX ini kawin dengan Dasin Telek Bian Manlea. Dari perkawinan ini lahirlah Dasin Tere Atok Liurai yang dimahkotai sebagai Liurai X.
Liurai XI : DASIN TERE ATOK II
Liurai X mempunyai dua isteri. Isteri pertama namanya Dasin Luruk Tey Seran dan dari perkawinan ini lahirlah Dasin Tere Atok II yang diangkat menjadi Liurai XI.
Liurai XII : DASIN TEY SERAN LIURAI
Sedangkan dengan isteri kedua bernama Dasi Telek Tey Seran lahirlah Dasin Tey Seran Liurai, yang diberi gelar Liurai XII, raja Fatuaruin yakni bapak dari almarhum Liurai (Louis Sanaka Tey Seran).
Liurai XIII : JOSEF SERAN FAHIK
Ketika Liurai XII ini meninggal, anaknya (Louis Sanaka Tey Seran) masih kecil.
Ketika itu pemerintah mengambil inisiatif untuk mengisi kekosongan dengan memilih Josef Seran Fahik yang dikenal sebagai Nai Bot Liurai Malaka.
Josef Seran Fatin dalam percaturan politik pembentukan swapraja dipercaya untuk menjadi tampuk pimpinan Swapraja Malaka dan Belu.
Liurai XIV : ANTON TEY SERAN
Dikisahkan, Liurai XII kawin dengan Kolo Bian dari Sonaf Uimriso, turunan Ae Bian Manlea. Hasil Perkawinan ini adalah Anton Tey Seran yang sudah dinobatkan sebagai Liurai XIV tapi mendadak ke Bima, Sumbawa untuk belajar dibiayai oleh pemerintahan Hindia Belanda mengenai kesultanan.
Ia meninggal dan terakhir kerangkanya dipindahkan untuk dimakamkam di Belu.
Liurai XV : LOUIS SANAKA TEY SERAN
Louis Sanaka Tey Seran, adik kandung Anton Manek Tey Seran dinobatkan menjadi Liurai XV. Ia memperisteri Theresia Bete Niis, anak raja Bea Neno / Pah Un Bea Neno dan memiliki 10 anak.