Kerajaan Silou Kahean adalah partoeanon Suku Simalungun, terletak di Kab. Simalungun, propinsi Sumatera Utara.
Kab. Simalungun
* Foto raja-raja di Simalungun dulu: link
Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link
Video sejarah kerajaan / kesultanan di Sumatera
* Video sejarah kerajaan di Sumatera, 75.000 SM – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Utara, 0 M – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Barat, 0 M – sekarang, link
KERAJAAN SILOU KAHEAN
Tentang kerajaan Silou Kahean
Tentang kerajaan ini tidak ada info.
Parade Raja-raja Simalungun pada Harungguan Bolon di Pamatang Siantar, 1930.
Dari kiri ke kanan:
Raja Tanoh Jawa – Sang Majadi (morga Sinaga),
Raja Silou Kahean – Tuan Gaib (morga Purba),
Raja Raya – Tuan Gomok (morga Saragih Garingging),
Raja Siantar – Tuan Sawadim (morga Damanik),
Raja Panei – Tuan Bosar Sumalam (morga Purba),
Raja Dolog Silou – Tuan Ragaim (morga Purba),
Raja Purba – Tuan Mogang (morga Purba),
Partuanon Bandar – Tuan Desta Bulan (morga Damanik) dan
Raja Silimakuta – Tuan Padiraja (morga Girsang)
Sejarah kerajaan-kerajaan Simalungun
Batak Simalungun adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang berada di provinsi Sumatera Utara, yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Beberapa sumber menyatakan bahwa leluhur suku ini berasal dari daerah India Selatan tapi ini hal yang sedang diperdebatkan. Sepanjang sejarah suku ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Marga asli penduduk Simalungun adalah Damanik, dan 3 marga pendatang yaitu, Saragih, Sinaga, dan Purba. Kemudian marga marga (nama keluarga) tersebut menjadi 4 marga besar di Simalungun.
Dalam sejarahnya Simalunun ada 3 (tiga) fase kerajaan yang pernah berkuasa dan memerintah di Simalungun.
1) Fase pertama adalah fase kerajaan yang dua (harajaon na dua), yaitu:
* kerajaan Nagur, 500-1400 (marga Damanik). Kerajaan ini merupakan cikal bakal kerajaan di Simalungun berikutnya.
Nagur kemudian pecah menjadi dua:
* kerajaan Si Tonggang; kerajaan ini beralih menjadi kerajaan Siantar.
* kerajaan Batanghio (marga Saragih). Kerajaan Batangio menjadi: kerajaan Tanah Jawa.
* Belakangan Nagur pecah lagi menjadi Silau, 1300-1400.
Adapun Silau pecah lagi menjadi Panei dan Dolok Silau. Belakangan setelah masuknya Belanda vasal Silau yakni Purba, Raya dan Silimakuta diakui swapraja oleh Belanda.
2) Fase kedua: pada masa setelah abad ke-14, muncullah empat raja utama di Simalungun; di mana Nagur masih tetap ada, tetapi peranannya sudah semakin menghilang. Keempat raja itu adalah:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Dolok Silou (marga Purba Tambak), dan
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga).
3) Fase ketiga: fase ini berkaitan dengan kolonial Belanda di Simalungun.
Tahun 1865 kolonialisme Belanda mulai memasuki wilayah Simalungun. Sejak masuk intervensi Pemerintahan Kolonial banyak terjadi perubahan –perubahan yang signifikan di Simalungunadalah kerajaan yang tujuh (harajaon na pitu), yaitu:
* kerajaan Siantar (marga Damanik),
* kerajaan Panai (marga Purba Dasuha),
* kerajaan Dolok Silou (marga Purba Tambak),
* kerajaan Tanoh Jawa (marga Sinaga),
* kerajaan Raya (marga Saragih Garingging),
* kerajaan Purba (marga Purba Pakpak) dan
* kerajaan Silimakuta (marga Purba Girsang).
Keadaan seperti ini berlanjut hingga memasuki tahun 1946 sehingga mendorong kebencian masyarakat terhadap golongan elit. Sejalan dengan itu, berkembangnya pemahaman politik pada waktu itu, turut pula menyulut keprihatinan terhadap perbedaan kelas yang didorong oleh keinginan untuk menghapuskan sistem feodalisme di Sumatera Timur.
Demikianlah hingga akhirnya terjadi peristiwa berdarah yang meluluhlantakkan feodalisme di Sumatera Timur terutama pada rakyat Simalungun dan Melayu. Pada peristiwa tersebut empat dari tujuh kerajaan Simalungun yaitu Tanoh Jawa, Panai, Raya dan Silimakuta pada periode ketiga ini musnah dibakar. Sementara Silau, Purba dan Siantar luput dari serangan kebringasan massa. Raja dan kerabatnya banyak dibunuh. Peristiwa ini menelan banyak korban nyawa, harta dan benda.
Tiga fase kerajaan2 di Simalungun
Fase | Nama Kerajaan | Marga Pemerintah | |
I | Kerajaan yang dua | Nagur | Damanik |
Batanghoiu | Saragih | ||
II | Kerajaan yang empat | Siantar | Damanik |
Tanoh Jawa | Sinaga | ||
Dolog Silau | Tambak | ||
Panai | Dasuha | ||
III | Kerajaan yang tujuh | Siantar | Damanik |
Tanoh Jawa | Sinaga | ||
Dolog Silau | Tambak | ||
Panai | Dasuha | ||
Raya | Garingging | ||
Purba | Pakpak | ||
Silimakuta | Girsang |
Daftar kerajaan-kerajaan di wilayah Simalungun
* Aji Sinombah
* Bandar
* Batanghio
* Dolog Silou
* Maligas
* Marompat
* Marpitu
* Marubun
* Nagori Bayu
* Nagur
* Panei
* Purba
* Raya
* Siantar
* Sidabutar
* Sidamanik
* Silimakuta
* Silou Kahean
* Silou
* Sipolha
* Tanoh Jawa
Sumber
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://uun-halimah.blogspot.co.id/2007/12/raja-dan-kerajaan-di-simalungun.html
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://awisaragih.blogspot.co.id/2011/03/kerajaan-simalungun-dan-siantar.html
– Sejarah kerajaan Simalungun: http://tondangmargana.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-singkat-kerajaan-kerajaan.html
——————–
– Sejarah Suku Simalungun di Wiki: Wiki
– Marga marga Simalungun: link
– Sejarah marga Purba di Wiki: Wiki
– Sejarah marga Saragih di Wiki: link
– Sejarah marga Sinaga di Wiki: link
– Sejarah marga Damanik di Wiki: link
– Asal usul bangsa Simalungun: link
Kabupaten Simalungun (wilayah kerajaan2 di Simalungun)