Negeri Hitu Meseng terletak di P. Ambon, kecamatan Leihitu, Kab. Maluku Tengah, prov. Maluku.
Negeri ini beragama islam.
Lokasi pulau Ambon
—————————
Lokasi negeri Hitu Meseng di P. Ambon
Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang
Untuk foto raja-raja, klik di sini
Video negeri Hitu Meseng
* Video Panas Gandong tiga negeri adat di pusat pulau Ambon (Hitu Meseng, Rumahtiga, Wakal): link
* Video Cakalele Alifuru Hitumessing bersama 4 Kapitan dibawa parintah Upu Hatta (Perdana Hassamette): link
Foto Maluku
* Foto Ambon masa dulu: link
* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link
Nederlands (bah. belanda)
* Klik Molukken en Nederland voor:
– lijsten met marga’s en negeri’s,
– zoekmachine voor marga’s,
– informatie over Molukkers in Nederland en molukse onderwerpen.
NEGERI HITUMESSING
Raja negeri Hitumessing
5 des. 2019
Raja Negeri Hitumessing, Ali Slamet SE, dilantik Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua di Kantor Bupati Maluku Tengah, Masohi.
Dalam sambutannya Bupati Tuasikal mengingatkan beberapa poin penting kepada Ali Slamet sebagai kepala Pemerintahan Hitumessing yang baru saja dilantik. Salah satunya adalah tugas dan tanggung jawab yang diemban mulai hari ini merupakan amanah suci yang nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Negeri, Pemerintah Daerah, dan terutama kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa.
Sejarah negeri Hitumeseng
Belanda tiba di Tanah Hitu pada tahun 1599 dan kemudian mendirikan kongsi dagang bernama VOC pada tahun 1602 sejak itulah terjadi perlawanan antara Belanda dengan Kerjaan Tanah Hitu, karena mendirikan monopoli dagang tersebut. Puncaknya terjadi Perang Hitu II atau Perang Wawane yang dipimpin oleh Kapitan Pattiwane II keturunan dari perdana Patituban dan Tubanbesi II, yaitu Kapitan Tahali elei tahun 1634 -1643. Perlawanan terakhir yaitu Perang Kapahaha (1643 – 1646) yang dipimpin oleh Kapitan Talukabesi (Muhammad Uwen) dan Imam Ridjali setelah Kapitan Tahali elei menghilang. Berakhirnya Perang Kapahaha ini Belanda dapat menguasi Jazirah Lei Hitu.
Belanda melakukan perubahan besar-besaran dalam struktur pemerintahan Kerajaan Tanah Hitu yaitu mengangkat Orang Kaya menjadi raja dari setiap uli sebagai raja tandingan dari Kerajaan Tanah Hitu. Hitu yang lama sebagai pusat kegiatan pemerintahan Kerajaan Tanah Hitu dibagi menjadi dua daerah administrasi yaitu Hitulama dengan Hitumessing dengan politik pecah belah inilah (devide et impera). Belanda benar-benar menghancurkan pemerintah Kerajaan Tanah Hitu sampai akar-akarnya.
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanah_Hitu
Lihat juga: kerajaan Tanah Hitu
Maluku, tahun 1700 M
Baileo negeri Hitu Meseng
Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber:
* https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo
Tidak ada foto baileo negeri Hitu Meseng; sebagai contoh, di bawah foto Baileo negeri Aboru
Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Hitu Messing
1) Fam
Nasela
2) SOA
Tidak ada info tentang SOA.
3) Pela dan Gandong
Negeri Hitu Meseng pela dengan negeri Lilibooi, Alang dan Ouw.
Cari nama Fam SOA, pela, gandong, klik di sini
Subjek penting budaya Maluku
1) Penjelasan Baileo negeri Maluku: klik di sini
2) Foto foto Baileo di Maluku: klik di sini
3) Penjelasan Pela dan Gandong, klik di sini
4) Penjelasan Panas Pela, klik di sini
5) Struktur pemerintahan dan masyarakat negeri Maluku, klik di sini
6) Penjelasan Fam, marga dan SOA, klik di sini
Sumber negeri Hitu Meseng
– Website Raja Hitu Meseng: link
Peta Maluku kuno
Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini
Peta Maluku 1640 (Gilolo = Halmahera)
Ambon tahun 1817
Raja raja Ambon, tahun 1920 M
All the 34 raja’s, patihs and orang kaya’s of Ambon with their staff and their banners with the symbols of the three kingdoms. About 1920. In the middle with crown: raja Leonard L. Rehatta van Soya. Photographer unknown. Picture from Pusaka (Indonesian Kingdoms Documentation Centre) in Vlaardingen (the Netherlands), used with permission of secretary Donald P. Tick.
Raja-raja dari Ambon 30-8-1925. Dari kanan ke kiri: raja Nusanive, Kilang, Soya, Halong