Kualu(h), kesultanan / Prov. Sumatera Utara – kab. Labuhanbatu

Kesultanan Kualuh dibentuk 1829-1946. Terletak di Sumatera, Kab. Labuhanbatu, prov. Sumatera Utara.

The Sultanate of Kualuh was located in Kab. Labuhanbatu, prov. north Sumatera.
The sultanate existed 1829-1946.
For english, click here

Kabupaten Labuhanbatu, prov. Sumatera Utara


Kesultanan Kualuh

* Foto kesultanan Kualuh: link


Garis kerajaan-kerajaan di Sumatera: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sumatera

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link

* Foto Istana kerajaan di Sumatera: link


KESULTANAN KUALUH

Tentang Raja sekarang (2021)

Present Raja: Yang Dipertuan Muda, Haji Tengku Zainul Abidin (penobatan 25-5-2013).


Sejarah kesultanan Kualuh

Kesultanan yang terdapat di wilayah kabupaten Labuhanbatu pada waktu itu terdiri dari 4 (empat) kesultanan yaitu :

1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang.
2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir.
3. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama.
4. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik.

Ditambah 1 (satu) Half-bestuur yaitu Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di Tanjung Medan.

Kerajaan Kualuh didirikan (1829) oleh Raja Ishak yang merupakan keturunan kerajaan Asahan yang mengalami perselisihan dan silang sengketa didalam kerajaan yaitu antara Raja Hoesin dan Raja Ishak yang mengakibatkan ditetapkannya suatu keputusan untuk memperluas wilayah dengan menyerang dan merampas negeri Kualuh. Setelah terampas negeri Kualuh maka Raja Hoesin kembali ke Asahan dan raja Ishak berkuasa di Negeri Kualuh dan diberi nama Gelar yang dipertuan Muda pada tahun 1829 sebagai raja di kerajaan Kualuh.

Dalam perkembangannya kerajaan Kualuh diperintah oleh empat orang raja. Kerajaan Kualuh mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja Alhadji Muhammad syah yang melakukan perdagangan internasional ke Malaysia dan Singapura dengan mengeksport pewarna kain (Journary), gotah mayang dan gotah karet.

Putera mahkota yang terakhir


Daftar Raja

* 1829: Raja Ishak diberi nama gelar Yang Dipertuan Muda pada tahun 1829 sebagai Raja di kerajaan Kualuh.
* 1868 -1882: Namalullah bin Muhammad Ishak (d.1882)
* 1882- 1946: Tunku Biong Muhammad Syah bih (b.1867 -d.1946?)

Wilayah Labuhan Batu: Kesultanan Kota Pinang, Kesultanan Kualuh, Kesultanan Bilah, Kesultanan Panai, 1875 (wilayah kerajaan Kampung Raja), 1900 M

Batu Bara, 1900


Istana kesultanan Kualuh

Inilah bentuk istana kesultanan kualuh yang berjaya sampai tahun 1946. Istana ini dihancurkan pengganas pada revolusi sosial 1946 yang terjadi di tanah melayu pesisir timur sumatera. Komplek istana ini dulunya berdekatan dengan mesjid sultan kualuh di Tanjung Pasir.


SEJARAH KESULTANAN DI LABUHAN BATU

Sistem Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu sebelum penjajahan Belanda adalah bersifat monarkhi. Kepala pemerintahan disebut Sultan dan Raja yang dibantu oleh seorang yang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja dan bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari.hari (semacam Perdana Menteri).

Kesultanan/kerajaan yang terdapat di wilayah kabupaten Labuhanbatu pada waktu itu terdiri dari 4 (empat) kesultanan yaitu :

1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang.
2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir.
3. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama.
4. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik.

Ditambah 1 (satu) Half-bestuur yaitu Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di Tanjung Medan.

Sistem pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu sebelum penjajahan Belanda adalah bersifat Monarki. Kepala pemerintahan disebut Sultan atau Raja yang dibantu oleh seorang yang bergelar Bendahara Paduka Seri Maharaja yang bertugas sebagai kepala pemrintahan sehari-hari (semacam perdana Mentri).

Tidak diketahui kapan Belanda masuk ke Labuhanbatu. Dari berbagai keterangan yang dihimpun, Belanda masuk ke Labuhanbatu sekira tahun 1825, namun ada pula keterangan yang mengatakan bahwa kedatangan Belanda ke Labuhanbatu adalah usai Perang Paderi (berkisar tahun 1831).

Pada tahun 1862, kesatuan Angkatan Laut Belanda dibawah pimpinan Bevel Hebee datang ke kampung Labuhanbatu  (di Hulu Kota Labuhan Bilik sekarang) melalui Sungai Barumun, di kampung Labuhanbatu tersebut Belanda membuat tempat pendaratan dari batu beton. Lama kelamaan tempat pendaratan tersebut berkembang menjadi tempat pendaratan/persinggahan kapal-kapal yang kemudian menjadi sebuah kampung (desa) yang lebih besar dan namanya disebut Pelabuhan Batu. Akhirnya nama pelabuhan batu ini dipersingkat sebutannya menjadi Labuhanbatu. Kemudian nama itu melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.


Peta-peta kuno Sumatera

Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini

Sumatera, tahun 1707


Sumber kesultanan Kualuh

Sejarah kesultanan Kualuh: https://medan.tribunnews.com/
Revolusi sosial tahun 1946 di Negeri Kualuh: https://telukpulailuar.wordpress.com/

Sumber sejarah kerajaan di kab. Labuhan Batu

Sejarah kerajaan di Labuhan Batu: https://sumut.antaranews.com
– Sejarah kerajaan di Labuhan Batu: http://desahutagodang.blogspot.com
– Sejarah kerajaan di Labuhan Batu: http://earning-news.blogspot.co.id/2010/04/sejarah-labuhan-batu.html


Peta kerajaan-kerajaan di Sumatera Utara abad ke-19


Leave a comment

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.