Tihulale, negeri / P. Seram – prov. Maluku

Negeri Tihulale berteung Amalassi Risapori Sariata, terletak di pulau Seram,  Kabupaten Seram Bagian Barat, prov. Maluku.
Negeri Tihulale, ditulis dan dieja Tihulale, Amalesi, atau Amalessy, adalah salah satu dari sekian banyak “Negeri Adat” yang terdapat di Pulau Seram.
Negeri ini beragama kristen.

Lokasi pulau Seram

—————–

Lokasi negeri Tihulale di P. Seram


Foto raja-raja negeri di Maluku yang ada sekarang

Untuk foto raja-raja, klik di sini


Video negeri Tihulale

* Video Prosesi Adat Pelantikan Raja Negeri Tihulale Amalessy, tanggal 08 Juni 2013: link
* Video Adat Masu Mata Rumah: link
* Video pergantian atap Baileo Tihulale: link
* Video tarian cakalele negeri Tihulale: link


Foto Maluku

* Foto Maluku masa dulu: link
* Foto Baileo di Maluku: link
* Foto tarian Cakalele: link
* Foto situs kuno di Maluku: link


Nederlands (bah. belanda)

* Klik Molukken en Nederland voor:
– lijsten met marga’s en negeri’s,
– zoekmachine voor marga’s,
– informatie over Molukkers in Nederland en molukse onderwerpen.


NEGERI TIHULALE

Tentang raja negeri Tihulale

08 Juni 2013
Pelantikan Raja Negeri Tihulale Amalessy. Periode 2013-2018.
Tentang raja sekarang (2022) tidak ada info.

Raja Elia Salawane Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tihulale

Raja Elia Salawane


Baileo negeri Tihulale

Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara. Rumah Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Rumah Baileo adalah identitas setiap negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja. Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai warga.
Lantai baileo dibuat tinggi karena dipercaya agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Dan agar masyarakat tahu permusyawaratan yang berlangsung di balai.
– Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo

Baileo negeri Tihulale


Sejarah negeri Tihulale

Negeri Tihulale (Amalessy ) awalnya berbentuk koloni-koloni berdasarkan marga kemudian menggabungkan diri menjadi soa dan menjadi satu kesatuan Negeri di bawa pemerintahan Raja. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa Waemale dan Melayu Maluku. Ada 11 marga asli di antaranya: Wairata, Salawane, Tuarissa, Atapary, Tualena, Hursina, Tuapetel, Sapury, Nusawakan, Pariama, Sopasina, sementara marga di luar marga asli di sebut Malamait di antaranya ada Watimury, pelamonia sihai, kelelupna dll. Tihulale sendiri memiliki arti di Kelilingi Telaga sementara Amalessy artinya Bapak Lebih.
Negeri Tihulale (Amalessy) sendiri adalah bagian dari saniri Tala Eti Sapa lewa, dan berada pada saniri Ina Ama Talabatai yang beranggotakan negeri-negeri adat yang berada diwilayah air Tala (Sungai Tala).

– Sejarah lengkap negeri Tihulale: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/tihulale-amalessy-negeri-seram/sejarah-lengkap-negeri-tihulale/


Sistem pemerintahan negeri Tihulale

Untuk sistem pemerintahan, klik di sini


Persekutuan

Negeri Tihulale terhimpun dalam Saniri besar Tiga Batang Air (Kwele Batai Telu) “Tala Eti Sapalewa” yang merupakan bagian dari Saniri “Talabatai” (Batang Air Tala) dengan kedudukan sebagai “Angkota”. Dimana dalam Saniri Tiga Batang Air tersebut beranggotakan ± 12 negeri adat yang terdiri dari 5 negeri adat sebagai Ina Ama (Inama) dan 7 negeri adat sebagai Angkota. Adapun kedua belas negeri-negeri adat tersebut adalah:

Ina Ama

  • Negeri Amahai (Ina Ama Lounusa Maatita);
  • Negeri Elpaputih (Ina Ama Tahisane Pesihalule);
  • Negeri Hualoy (Ina Ama Tuni Siwalete Sarimetene);
  • Negeri Kaibobu (Ina Ama Tahisane Poput Samale);
  • Negeri Kairatu (Ina Ama Salibubui);
  • Negeri Lohia Tala (Ina Ama Lohie);
  • Negeri Makariki (Ina Ama Siwalete Maatita);
  • Negeri Soahuku (Ina Ama Riripori Kalapesi); dan
  • Negeri Wasia (Ina Ama Mauwen Tinai)
  • Negeri Watui (Ina Ama Sailewoi);

Angkota

  • Negeri Huku (Moin Nikwele); dan
  • Negeri Tihulale (Amalesi Risapori Sariata)

– Sumber dan lengkap: https://id.wikipedia.org/wiki/Tihulale


Daftar raja negeri Tihulale

  1. Coeripati Salawane
  2. Patiraha Salawane
  3. Paltin Salawane
  4. Tentapan Salawane
  5. Leisoeka Salawane
  6. Naisamal Salawane
  7. Welem Salawane
  8. Samuel Salawane
  9. Elseus Salawane 1
  10. Elseus Salawane 2
  11. Juluis Salawane
  12. Timothius Salawane
  13. Lucas Wairata
  14. Nicodemus Salawane
  15. Frans Wairata
  16. Boetje Sapuri
  17. Daniel Sapuri
  18. Elia Salawane (Sekarang)

– Sumber: Wiki


Fam, SOA dan Pela / Gandong negeri Tihulale

1) Fam
Atapary
Laturiuw
Pariama
Pocerattu
Sahertian
Salawan(n)e
Sampe
Siahay
Thenu
Tualena
Wairata

2) SOA
Adapun beberapa Soa yang terdapat di Negeri Tihulale antara lain:

Soa Harur, yang terdiri dari mata rumah:
Salawane (Upu ase upu rumah sitanamah)
Tualena (Upu niai upu rumah niniari)
Tuarisa (Upu hutui upu rumah sourisa)
Nusawakan (Upu uwen haubawa)

Soa Kukur, yang terdiri dari mata rumah:
Sapuri (Upu selai pewaka tanah makah hurui rua)
Tuapetel
Atapari (Upu selai pewaka sou lalan)

Soa Laha, yang terdiri dari mata rumah:
Hursina (Upu matita)
Sopasina
Pariama (Upu panai upu rumah lei selah)
Wairata (Upu selai pewaka suri au)

3) Pela dan Gandong
Pela
Negeri Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Karas atau Pela Darah dengan:
* Negeri Hatuhaha (Hulaliu, Kabau, Kailolo, Pelau, Rohomoni) karena berlatar peperangan panjang (Perang Alaka II).
* Negeri Huku (Huku Kecil dan Huku Anakotta) karena berlatar peperangan panjang.
* Negeri Samasuru (Uru Amalatu) karena berlatar peperangan (Perang Huamual). Negeri Samasuru yang lama ini sudah tenggelam akibat diterjang Tsunami 200-an tahun yang lalu bersama sebagian wilayah Amahai yang lebih dikenal dengan Elpaputih Tenggelam.

Pela Gandong
* Negeri Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Gandong atau Bongso dengan:
* Negeri Kailolo (Pulau Haruku) karena berlatar persaudaraan dan suka tolong menolong, bersama dalam Satu Arumbai serta Kayu untuk Bangunan Masjid.

Gandong
Negeri Tihulale juga memiliki hubungan Gandong dengan Negeri Seith (Jazirah Leihitu) karena berlatar saudara Gandong (Seith sama-sama menempati wilayah di Negeri Tihulale sebelum terlibat perang dan akhirnya keluar dari Tihulale menuju ke Jazirah Leihitu) dan Negeri Ouw (Pulau Saparua) karena berlatar saudara Gandong (Ouw Keluar dari Negeri Seith, Negeri Seith keluar dari Negeri Tihulale) walaupun ikatan ini belum diikrarkan.

Untuk menjaga kelestariannya maka pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara bersama yang disebut “Panas Pela” antara kedua Negeri yang memiliki hubungan Pela. Upacara ini dilakukan dengan berkumpul selama satu minggu di salah satu Negeri untuk merayakan hubungan dan kadang-kadang memperbaharui sumpahnya. Pada umumnya upacara atau gelaran panas Pela diramaikan dengan pertunjukan menyanyi, dansa dan tarian tradisional semisal cakalele serta acara lain seperti makan patita/makan perdamaian.

Menjaga Petuanan Negeri Tihulale

Menjaga Petuanan Negeri Tihulale


Peta Maluku kuno

Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini

Peta Maluku tahun 1640


Sumber negeri Tihulale

Sejarah negeri Tihulale: http://tihulale.blogspot.co.id/
Daftar Raja negeri Tihulale: https://id.wikipedia.org/wiki/Tihulale#Daftar_Raja
– Persekutuan: https://id.wikipedia.org/wiki/Tihulale#Persekutuan
– Sistem pemerintahan negeri Tihulale: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/
Bahasa Negeri Tihulale: http://kartope.blogspot.co.id/


Maluku, tahun 1700 M

Maluku, tahun 1700 M


Create a free website or blog at WordPress.com.