Kerajaan Ilimandiri Larantuka: 1600–1904. Terletak di pulau Flores, Kab. Flores Timur, prov. Nusa Tenggara Timur.
Sebelum tahun 1600, pedagang Portugis meninggalkan Solor dan menetap di Larantuka. Para pedagang terlibat dalam konflik dengan Dominikan di Solor. Pada tahun 1613, Solor diduduki Belanda dan Dominikan pindah ke Larantuka juga. Kemudian Larantuka menjadi stasiun internal untuk perdagangan kayu cendana dari Timor dan menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia bagian tenggara. Larantuka bahkan menjadi tempat pengungsian bagi desertir dari VOC.
The Kingdom of Ilimandiri Larantuka: 1600 – 1904. Located on Flores, District Flores Timur. Larantuka is a christian kingdom.
For english, click here
Lokasi pulau Flores
Kerajaan-kerajaan di Flores abad ke-17/18, incl. Larantuka
Foto kerajaan Larantuka
* Foto kerajaan Larantuka: link
* Foto istana kerajaan Larantuka: link
Foto kerajaan-kerajaan di P. Flores
* Foto raja-raja yang ada sekarang di Flores: link
* Foto raja-raja yang dulu ada di Flores: link
* Foto pulau Flores dulu: link
* Foto situs kuno di pulau Flores: link
* Foto wilayah Manggarai: link
Garis kerajaan-kerajaan di P. Flores: link
Video sejarah P. Flores dan NTT, 50.000 SM – sekarang: link
KERAJAAN LARANTUKA
1 Tentang raja sekarang
2 Sejarah kerajaan Larantuka
3 Daftar raja
4 Istana
5 Sumber
1) Tentang raja
* Sejak sept. 2013
Raja Larantuka menjadi: Don Andre III Marthinus DVG.
* Sept. 2013
Ratu Larantuka, Ratu Dona Martina Diaz Vieira Goidinho, meninggal.
– Sumber: link
Raja Larantuka, Raja Don Andre III Marthinus DVG
Sept. 2013: Ratu Larantuka, Ratu Dona Martina Diaz Vieira Goidinho, meninggal.
2) Sejarah kerajaan Larantuka, 1600 – 1904
Kerajaan Larantuka diperkirakan berdiri pada abad ke-13 dan menurut catatan sejarah nasional pada abad ke-14 kerajaan Larantuka yang meliputi kepulauan Solor termasuk dalam daerah ke-4 dari wilayah taklukan kerajaan Majapahit. Kepulauan Solor terdiri dari pulau Flores bahagian Timur, pulau Solor , pulau Lembata dan pulau Adonara. Pulau Solor dahulu lebih dikenal karena hasil cendananya sehingga wilayah pulau – pulau ini disebut kepulauan Solor.
Sebelum tahun 1600, pedagang Portugis meninggalkan Solor dan menetap di Larantuka. Para pedagang terlibat dalam konflik dengan Dominikan di Solor, karena mereka lebih tertarik dalam perdagangan daripada kristenisasi.
Pada tahun 1613, Solor diduduki Belanda dan Dominikan pindah ke Larantuka juga. Kemudian Larantuka menjadi stasiun internal untuk perdagangan kayu cendana dari Timor dan menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia bagian tenggara. Larantuka bahkan menjadi tempat pengungsian bagi desertir dari Dutch East India Company (VOC).
Kerajaan Larantuka mengalami lika-liku sejak berdiri dari tahun 1600. Setelah sebelumnya dikuasai oleh Portugis, kerajaan ini jatuh di tangan Belanda pada tahun 1859, setelah adanya konflik antara Portugis dengan Belanda. Meski begitu, semua kegiatan ritual tetap dilakukan seperti sebelumnya.
Setelah menguasai selama kurang dari 50 tahun, kerajaan ini pun akhirnya dibubarkan oleh Belanda. Namun pemilihan raja baru tetap dilakukan oleh masyarakat dari waktu ke waktu. Hinggga saat ini, hanya tersisa istana, raja, dan beberapa keturunan yang masih memegang teguh adat dari kerajaan katolik satu-satunya di Indonesia ini.
Tahun 1912 Larantuka menjadi Landschap Larantuka, di putuskan pemerintah Hindia Belanda dalam dokumen Korte Verklaring, 25 Juni 1912. Radja (bestuurder), Don Johannus (sic) Servus Diaz,
– Sumber / Source: Wiki
* Larantuka, kerajaan Katolik setelah berinteraksi dengan Portugis pada abad ke-16: klik di sini
Ke-empat dari kiri (berdiri) Raja sementara Larantuka, Don Louis Balantran de Rozari. Foto ca 1905. Memerintah 1904-6. Sumber foto donald tick, Facebook
3) Daftar Raja
Silsilah para raja sebelum menjadi katolik berturut – turut adalah: Watowele bersama Patigolo Arakian, Padu Ile, Sira Demo Pagu Molang, Mauboli, Pati Laga, Sira Napan, Sira Pain, Igo dan Enga (dua bersaudara), dan Adowurin. Penggunaan nama tersebut diatas menunjukkan dengan jelas pengaruh Majapahit pada jaman itu.
- Putri Ile Jadi,Putri Watowele (yang kawin dengan Raja Pati Golo Arkyan)
- Raja Padu Ile
- Raja Sira Demong Pagamolang
- Raja Mau Boli
- Raja Sira Paing
- Raja Sira Lanang
- Raja Sira Napang
- Raja Igo
- Raja Adu Wuring
- Raja Ado Bala
Selanjutnya para raja yang memerintah setelah dipermandikan yang menggunakan nama kristen (disamping gelar nama asli) dan menggunakan marga Diaz Viera de Godinho ( DVG ) dengan gelar Don, berturut – turut adalah:
- Raja Ola Ado Bala (tahun 1645 dipermandikan menjadi Katolik dengan nama Don Fransisco Diaz Viera de Godinho/DVG)
- Don Gaspar I DVG (Nama asli: Raja Patih Goloh)
- Don Manuel DVG (Nama asli: Raja Kuaka Douwo Ama. Karena masih kecil maka diwakili oleh Don Contantino Blanterang de Rosari.nama aslinya Raja Kone)
- Don Andre I DVG (nama aslinya Raja Pandai I)
- Don Laurenso I DVG
- Don Andre DVG II
- Don Gaspar II
- 1877-1887: Don Dominggo DVG (Raja Ence).
- 1887-1904: Don Lorenzo II DVG Raja Usi Neno. Ia ditangkap Belanda dan dibuang di Yogya. Ia meninggal tahun 1910 di Yogya
- 1905-1906: Wakil Raja Luis Blantarang de Rosary.
- 1906-1912: Triumvirat yang terdiri dari:
– Payong Blanterang de Rosar
– Emanuel Monteiro
– Yohanes Blanterang de Rosari
22. –
23. 1937-1962: Don Lorenzo III DVG (Raja Nua Usi. Ia merupakan raja terakhir kerajaan Larantuka).
– Sumber / Source: http://nuhawaibalun.blogspot.co.id/2013/09/raja-raja-larantuka.html
Putra Mahkota Lorenzo II dari Larantuka, berusia 12 tahun. Foto yang diambil tahun 1871 di Surabaya
4) Istana / Palace
Istana raja ini tepatnya berada di Kelurahan Pohon Sirih di sebelah selatan Jalan Negara
Trans Flores, seberang Taman Doa berpagar tembok putih.
Istana Raja Larantuka yang sekarang, dibangun pada 1887 oleh Raja Don Lorenso DVG yang memerintah dari tahun 1887-1910.
– Sumber: cendananews.com
* Foto foto istana: link
Peta kuno pulau Flores
Klik di sini untuk peta kuno pulau Flores, 1493, 1653, abad ke-17, 1725, 1756, 1700-an.
Flores, tahun 1653
5) Sumber Larantuka
– Sejarah kerajaan Larantuka di Wiki: link
– Sejarah kerajaan Larantuka: http://lothreesdvg.blogspot.co.id/
– Sejarah kerajaan Larantuka: http://tatoe-zoom.blogspot.co.id/2011/01/sejarah-keraajaan-larantuka.html
– Daftar raja Larantuka: http://nuhawaibalun.blogspot.co.id/2013/09/raja-raja-larantuka.html
– Tentang raja sekarang: http://www.jpnn.com/read/2013/03/28/164831/Pilih-Tinggal-di-Rumah-Kayu-Bikinan-Para-Tahanan-
– Ratu Larantuka meninggal sept. 2013: http://kerajaan-indonesia.blogspot.co.id/2013_09_22_archive.html
– Istana Larantuka: http://ansel-boto.blogspot.co.id/2010/04/sa.html
– Interview sama Raja Larantuka (2015): http://floresbangkit.com/2015/04/klerus-tak-boleh-terlalu-jauh-mencampuri-devosi/\
Sumber Sejarah Flores
– Sejarah pulau Flores: http://pulau-flores.blogspot.co.id/2011/11/sejarah-pulau-flores.html
– Sejarah dan kebudayaan Suku Flores: http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2016/01/sejarah-dan-kebudayaan-suku-flores-ntt.html
– Sejarah Flores memeluk Katolik: https://m.tempo.co/read/news/2015/11/21/204720937/wisata-pantai-sejarah-flores-memeluk-katolik
– Asal usul pulau Flores: http://desiran.blogspot.co.id/2014/01/asal-usul-pulau-flores.html
– Masyarakat Flores: http://florestrawang-letare.blogspot.co.id/
Maaf ada kesalahan Ratu Dona Martina Diaz Vieira de Godinho meninggal bukan pada tahun 2013.
Berita itu salah.
KYT,
Terima kasih atas mail anda.
Kalau tahun meninggal salah, anda bisa menjelaskan tahun apa benar ?
Dengan hormat,
Paul