Kerajaan Siguntur (berdiri 1250) adalah kerajaan yang terletak di Sumatera, Kab. Dharmasraya, prov. Sumatera Barat.
Kerajaan Siguntur adalah kerajaan yang berdiri semenjak tahun 1250 pasca runtuhnya Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan ini bertahan selama beberapa masa hingga kemudian dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung, tetapi sampai sekarang ahli waris istana kerajaan masih ada dan tetap bergelar Sutan. Ahli waris yang memegang jabatan raja Siguntur hingga saat ini adalah Sutan Hendri.
The Kingdom of Siguntur founded in 1250. Located on Sumatera, Kab. Dharmasraya, West Sumatera Province; built on the remains of the kingdom of Dharmasraya.
For english, click here
Kab. Dharmasraya
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sumatera: link
* Foto sultan dan raja di Sumatera dulu: link
* Foto raja-raja di Simalungun dulu: link
* Foto raja-raja kerajaan kecil di Aceh dulu: link
* Foto suku Minangkabau: link
* Foto suku Batak: link
* Foto situs kuno di Sumatera: link
Raja kerajaan Siguntur (2020)
Sultan Hendri Tuanku Bagindo Ratu adalah raja kerajaan Siguntur.
Tuan Putri Marhasnida adalah adik sepupu raja sekarang, Sultan Hendri Tuanku Bagindo Ratu.
Keluarga kerajaan Siguntur sebelum rumah kerajaan di Siguntur, Dharmasraya. 2014
Sejarah / History kerajaan Siguntur
Kerajaan Siguntur adalah kerajaan yang berdiri semenjak tahun 1250 pasca runtuhnya Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan ini bertahan selama beberapa masa hingga kemudian dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung, tapi sampai sekarang ahli waris istana kerajaan masih ada dan tetap bergelar Sutan. Ahli waris yang memegang jabatan raja Siguntur hingga saat ini adalah Sutan Hendri.
Sejarah kerajaan Siguntur belum banyak diketahui, namun menurut sumber lokal menyebutkan bahwa daerah Siguntur merupakan sebuah kerajaan Dharmasyraya di Swarnabhumi (Sumatera) yang berkedudukan di hulu sungai Batanghari, sungai ini melintasi Provinsi Jambi dengan muara di laut Cina Selatan. Sebelum agama Islam masuk ke wilayah Minangkabau atau Jambi, kerajaan Siguntur merupakan kerajaan kecil yang bernaung di bawah kerajaan Malayu, namun pernah bernaung pula pada kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Singasari, dan Minangkabau.
Pada tahun 1197 S (1275 M), Siguntur merupakan pusat Kerajaan Malayu dengan rajanya Mauliwarmadewa bergelar Sri Buana Raya Mauliawarmadewa sebagai raja Dharmasyraya. Sedangkan dalam prasasti Amonghapasa menyebutkan bahwa pada tahun 1286 Sri Maharaja Tribhuwanaraja Mauliawarmadewa bersemayam di Dharmasyraya daerah pedalaman Riau daratan. Dengan kata lain kerajaan Swarnabhumi pada waktu itu telah dipindahkan dari Jambi ke Dharmasyraya. Melihat kedua pendapat tersebut, ada kemungkinan pada abad 12 kerajaan Siguntur ini berasal dari kerajaan Swarnabhumi Malayupuri Jambi.
Selain Kerajaan Siguntur, juga ada kerajaan kecil setelah Islam yang juga mengaku berhubungan dengan Kerajaan Dharmasraya pra-Islam. Kerajaan-kerajaan itu adalah Kerajaan Koto Besar, Kerajaan Pulau Punjung, Kerajaan Padang Laweh, dan Kerajaan Sungai Kambut yang masing-masing juga memiliki sejumlah peninggalan kuno.
– Sumber: Wiki
Daftar Raja / List of kings
I Periode Hindu-Buddha
* 1250-1290: Sri Tribuwana Mauliwarmadewa
* 1290-1300: Sora (Lembu Sora)
* 1300-1343: Pramesora (Pramesywara)
* 1343-1347: Adityawarman (kanakamedinindra) – bersamaan dalam memerintah Dharmasraya dan Pagaruyung.
* 1347-1397: Adikerma (putra Paramesora)
* 1397-1425: Guci Rajo Angek Garang
* 1425-1560: Tiang Panjang
II Periode Islam
* 1575-1650: Abdul Jalil Sutan Syah
* 1650-1727: Sultan Abdul Qadir
* 1727-1864: Sultan Amiruddin
* 1864-1914: Sultan Ali Akbar
* 1914-1968: Sultan Abu Bakar
* 1968 – sekarang, today: Sultan Hendri
– Sumber / Source: Wiki
Istana / Palace
Rumah Gadang Siguntur. Istana ini dibanguna sekitar abad ke-17, selama Islam berkembang di daerah Siguntur. Rumah Gadang Siguntur ini memiliki 5 gonjong dan satu rangkiang di bagian depan Istana. Atap rumah gadang ini terbuat dari seng, namun menurut Aciak Sarinah ( keturunan ke-9 raja Siguntur) sebelum dipugar rumah gadang ini beratap ijuk. Di bagian depan rumah gadang terdapat tinggalan praIslam yaitu satu menhir ” mejan” dan bagian kaki dari arca. Pada awalnya Rumah Gadang Siguntur ini memiliki ukiran, namun setelah dilakukannya pemugaran oleh BPCB Batusangkar ukirannya menjadi hilang (wawancara dengan Aciak Sarinah, Ahli waris dan keturunan ke-9 raja Siguntur).
– Sumber: https://situsbudaya.id/rumah-gadang-siguntur-sumatera-barat/
Peta-peta kuno Sumatera
Untuk peta kuno Sumatera (1565, 1588, 1598, 1601, 1616, 1620, 1707, 1725, 1760), klik di sini
Sumatera, tahun 1707
Sumber / Source
– Sejarah kerajaan Siguntur di Wiki: Wiki
– Sejarah kerajaan Siguntur: http://stikes-perdhaki-charitas.ptkpt.net/_b.php?_b=infop2k&id=41754
– Sejarah kerajaan Siguntur: http://kata-siapaa.blogspot.co.id/2015/05/ada-kerajaan-di-dharmasraya-masa-sih.html
– Asal usul kerajaan Siguntur: http://www.warnetgadis.com/2015/06/asal-usul-kerajaan-siguntur-dharmasraya.html
– Peninggalan kerajaan Siguntur: http://dodichandra.blogspot.co.id/2013/09/peninggalan-kerajaan-siguntur-abad-17.html
– Tari Toga, tarian langangan tradisi kuno kerajaan Siguntur: http://www.jeraminews.com/2015/10/tari-toga-tarian-larangan-tradisi-kuno.html
– Kerajaan Siguntur minta peninggalan kerajaan dipindahkan ke Dharmasraya: http://nasional.tempo.co/read/news/2008/01/30/058116520/kerajaan-siguntur-minta-peninggalan-kerajaan-dipindahkan-ke-dharmasraya

Ditemukan di Siguntur. Sumber: http://silagojaya-silago.blogspot.co.id/p/v-behaviorurldefaultvml-o.html

Makam Raja Siguntur. Sumber: http://dodichandra.blogspot.co.id/2013/09/peninggalan-kerajaan-siguntur-abad-17.html