Perang Bali II terjadi pada tahun 1848. Perang tersebut berlangsung antara pasukan Belanda melawan pasukan Bali. Belanda memanfaatkan isu hak tawan karang, di mana raja-raja Bali dapat merampas kapal yang karam di perairannya, yang tak dapat disetujui oleh hukum internasional.
Bali War II took place in 1848. The war took place between Dutch troops and Balinese troops. The Dutch took advantage of the issue of coral reef rights, where Balinese kings could seize ships that sank in their waters, which could not be approved by international law.
For english, click here
9 kerajaan di Bali, sekitar tahun 1900.
* Video sejarah Bali 45.000 sebelum Masehi sampai 2020 M: link
Perang Bali II, 1848
Perang Bali II terjadi pada tahun 1848. Perang tersebut berlangsung antara pasukan Belanda melawan pasukan Bali. Belanda memanfaatkan isu hak tawan karang, di mana raja-raja Bali dapat merampas kapal yang karam di perairannya, yang tak dapat disetujui oleh hukum internasional.
Artileri Belanda di Jagaraga. 1848.
Pasukan Belanda beranggotakan 2.400 prajurit, sepertiga terdiri atas orang Eropa, sisanya adalah orang Jawa dan Madura, ditambah dengan 1 kompi yang beranggotakan orang kulit hitam Afrika, kemungkinan berasal dari koloni Belanda di Ghana (saat itu Pantai Emas). Angkatan tersebut mendarat di Sangsit, Buleleng pada tanggal 7 Mei 1848.
Orang Bali berjumlah 16.000 jiwa, temasuk 1.500 orang yang bersenjatakan senapan api di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik. Setelah Belanda mendarat, orang Bali menarik diri ke posisi mereka di Jagaraga, hanya 4 kilometer jauhnya.
Belanda menyerang musuh di Jagaraga meskipun udara panas menyengat. Orang Bali menyerang balik dan menghalau pasukan Belanda, yang di pihaknya jatuh korban 200 orang tewas, sehingga harus naik kapal kembali.
Setelah kekalahan ini, Belanda kembali lagi dalam ekspedisi berikutnya pada tahun 1849.
Sumber
– Perang Bali II: https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bali_II
– Perang Bali II: https://mataramgolonggilig.wordpress.com/2018/03/03/kisah-perang-puputan-atau-perang-bali-1846-1849/
Serangan kampung. 1848.