Kerajaan Tappalang adalah kerajaan Suku Mandar di Sulawesi, Kab. Mamuju, prov. Sulawesi Barat. Tergabung dengan Pitu Baqbana Binanga.
Gelar Maradia sebagai Raja.
The kingdom of Tappalang was a kingdom of the Mandar People. Part of the Pitu Baqbana Binanga. West Sulawesi.
The title of the king was: Maradia.
For english, click here
Lokasi kab. Mamuju
Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto situs kuno di Sulawesi: link
Video sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi, 40.000 SM – 2018: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Selatan, 1M – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Tenggara, 50.000 SM – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Utara, 4000 SM – sekarang: link
KERAJAAN TAPPALANG
Sejarah kerajaan Tappalang
Kerajaan Tappalang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga; untuk Pitu Baqbana Binanga lihat di bawah.
Jauh sebelum komunitas masyarakat yang mendiami Mamuju dibentuk dan diatur dalam suatu norma dan peraturan perundang undangan yang di sebut kabupaten, eksistensi masyarakat adat Tappalang telah terwujud, keberadaan masyarakat adat Tapalang hampir sama dengan masyarakat adat di tempat lain dengan ciri khasnya tersendiri.
Masyarakat adat Tapalang memiliki kebudayaan lengkap dengan norma dan tatanan aturan tingkah lakunya, memiliki sistem interaksi sosial, sistim ekonomi dan sistim pemerintahan yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Keadaan masyarakat pada saat itu hidup rukun, aman dan damai,semangat gotong royong,persaudaraan dan kesetiakawanan sangat baik, masyarakat hidup saling menghargai dan tolong menolong. Cerita rakyat dan pesan leluhur ini hanya disajikan sebagian kecil saja.
Asal usul nama Tappalang
Berbicara tentang sejarah asal usul Tappalang, maka aan timbul beberapa versi, diantaranya bahwa pada zaman dahulusekitar abad ke-12 masehi, seorang laki lakiyang dikenal dengan nama Tambuli Bassi bersama sejumlah rombongan yang lengkap dengan berbagai perangkatnya melakukan perjalanan yang berangkat dari Tabulahang melalui Tanete Tambottu (gunung yang tidak terputus) hingga akhirnya tiba di suatu tempat yang oleh masyarakat setempat di kenal dengan nama Karatuang tepatnya di sebuah kaki bukit dusun Tamao desa Tampalang, di tempat inilah berakhirnya perjalanan nenek Tambuli Bassi dan menancapkan tongkatnya yang terbuat dari bambu emas sambil berkata dalam dialek rumpun bahasa Pus (Pitu Ulunna Salu): “diami inde tampa’ lalangtaq” atau disinilah ujung perjalanan kita, jadi Tampalang atau Tappalang adalah ujung jalan.
– Sumber: http://ahriadialsap.blogspot.com/2015/04/sejarah-singkat-kerajaan-tapalang.html
Mara’dia Tapalang, Pattana Pantang Abdal Hafid (1934 – 1936).
Kerajaan Tapalang adalah salah satu kerajaan dari Pitu Ba’bana Binanga yang berpemerintahan sendiri (Zelfbestuurder).
Tampak dalam gambar, Pattana Pantang Abdal Hafid (pakaian hitam) diapit dua pejabat Hindia Belanda, dan disebelah kanan (berkacamata baju hitam) Mara’dia Mamuju Jalala Ammana Inda di Tapalang. (mohon dikoreksi).
Sumber: Nur Kasim, FB.
Daftar Raja
c.1820 Tapalang state founded.
* c.1820 – 1850: Gunung
* 1850 – 1860: Tomappelei Asuginna
* 1860 – 1867: Puwa Caco Tomanggang Gagallang Patta-ri Malunda
* 1867 – 1889: Na E Sukur
* 1889 – 1892: Pabanari Daeng Natonga
* 1892 – 1908: Andi Musa Paduwa Limba
* 1908 – 1934: Bustari Patani Lantang
* 1934 – 1936: Pattana Pantang Abdal Havid
– Sumber: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
Sejarah kerajaan-kerajaan Suku Mandar
Suku Mandar terdiri atas 17 kerajaan.
Pada akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17 negeri negeri Mandar menyatukan diri menjadi sebuah negeri yang lebih besar, yaitu tanah Mandar yang terdiri dari:
* 7 kerajaan hulu yang disebut “Pitu Ulunna Salu”,
* 7 kerajaan muara yang disebut “Pitu ba’bana binanga” dan
* 3 kerajaan yang tidak bergabung pada kedua wilayah tersebut (wilayah netral), dinamakan “Kakaruanna Tiparittiqna Uhai” atau sering juga disebut “Karua Babana Minanga”.
Kerjaan-kerajaan ini awalnya terbentuk sekitar akhir abad ke-15 (sekitar tahun 1580) setelah persekutuan kerajaan-kerajaan Bocco Tellu dan Appe Banua Kaiyyang, dan berakhir sekitar abad ke-18 (sekitar tahun 1860) setelah Belanda mulai masuk dan menjajah satu persatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga pernah jadi wilayah Vasal dari kekuasaan kerajaan Gowa-Tallo sekitar tahun 1612 – 1667, dan kerajaan Bone menanamkan pengaruh dan hegemoni sekitar tahun 1672 – 1737.
Semua kerajaan-kerajaan di Mandar ini saling menghormati pada bagian wilayah masing-masing dan saling membantu seakan-akan mereka sebenarnya satu wilayah layaknya satu negara kesatuan, makanya beberapa ahli sejarah Mandar berpendapat bahwa kerajaan di Mandar tidak berbentuk kerajaan layaknya kerajaan lain yang memerintah dan berdaulat di daerah sendiri tapi melainkan Satu Kesatuan Wilayah yang saling menghormati.
Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Ulunna Salu adalah:
1 Kerajaan Rante Bulahang, raja bergelar Indo Lembang,
2 Kerajaan Aralle, raja bergelar Indo Kadaneneq,
3 Kerajaan Tabulahan, raja bergelar Indo Litaq,
4 Kerajaan Mambi
5 Kerajaan Matangnga, raja bergelar Indo Lembang,
6 Kerajaan Tabang, raja bergelar Indo Lembang,
7 Kerajaan Bambang, raja bergelar Indo Lembang.
Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Baqbana Binanga adalah:
1 Kerajaan Balanipa, raja bergelar Arayang
2 Kerajaan Sendana, raja bergelar Arayang,
3 Kerajaan Banggae, raja bergelar Maraqdia,
4 Kerajaan Pamboang, raja bergelar Maraqdia,
5 Kerajaan Tapalang, raja bergelar Maradika,
6 Kerajaan Mamuju, raja bergelar Maradika,
7 Kerajaan Benuang, raja bergelar Arung.
Kerajaan yang bergelar Kakaruanna Tiparittiqna Uhai atau wilayah Lembang Mappi adalah sebagai berikut:
1. Kerajaan Allu
2. Kerajaan Tuqbi
3. Kerajaan Taramanuq
– Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandar
Kerajaan-kerajaan yang ada di Tanah Mandar, yang terdiri dari Pitu Baba’na Binanga dan Pitu Ulunna Salu
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber / Source
– Sejarah kerajaan Tappalang: https://mamunyuku.blogspot.com/2018/08/kerajaan-tappalang-genealogi-dan-masa.html
– Daftar Raja Tapalang: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html
– Gelar Raja sebagai Arayang: http://kampung-mandar.web.id/sejarah/pus-pbb.html
– Sejarah kerajaan Tapalang: http://ahriadialsap.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-singkat-kerajaan-tapalang.html
– Suku Mandar: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandar
– Tentang Suku Mandar: http://suku-dunia.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-suku-mandar.html
– Pitu Ulunna Salu: https://www.facebook.com/SukuPUS/posts/448839965154527
– Pitu Ulunna Salu: http://kampung-mandar.web.id/sejarah/pus-pbb.html
– Pitu Ulunna Salu: http://ragamsulawesibarat.blogspot.co.id/2016/03/pitu-ulunna-salu-karua-babana-minanga.html
– Pitu Baqbana Binanga: http://kampung-mandar.web.id/sejarah/pus-pbb.html
Apa bisa di buktikan secara rinci kalau gambar tersebut adalah raja tapalang, pada tahun berapa gambar ini di abadikan dan tempat persisnya dimana
Terima kasih atas mail anda.
Kami dapat foto ini dari internet. Penjelasan tentang tahun mana tidak ada. Cuma info di foto ada.
Dengan hormat,
Paul, penerbit website