Keraton Kaprabonan berdiri sejak perpecahan kesultanan Cirebon tahun 1696. Terletak di Kab. Cirebon, prov. Jawa Barat. didirikan oleh putera mahkota kesultanan Kanoman Pangeran Raja Adipati Kaprabon yang lebih memilih untuk memperdalam ilmu agama Islam pada tahun 1696.
The Keraton of Kaprabonan was founded in 1696. It is located in the district of Cirebon.
For english, click here
Lokasi kab. Cirebon, Jawa
* Foto foto keraton Kaprabonan: link
* Foto sultan dan raja, yang masih ada di Jawa: link
* Foto keraton di Jawa, yang masih ada: link
* Foto Batavia (Jakarta) masa dulu: link
* Foto Jawa masa dulu: link
* Penyerbuan Batavia oleh Sultan Agung, 1628/1628: link
* Foto perang Diponegoro, 1825: link
* Foto situs kuno di Jawa: link
Adalah 4 Keraton di Cirebon
* Keraton Kaprabonan, present Pangeran: Pangeran Kaprabonan Cirebon X Pangeran Hempi Raja Kaprabon.
* Keraton Kasepuhan,
* Keraton Kanoman,
* Keraton Kacirebonan.
1) Tentang Raja
Present Pangeran of Kaprabonan (2013): Pangeran Kaprabonan Cirebon X, Pangeran Hempi Raja Kaprabon.
Dilantik tahun 2001.
Info from kerajaan indonesia: Kaprabonan dan Kacirebonan hanya memiliki pangeran sebagai raja. Meskipun Kacirebonan mencoba untuk membiarkan menaikkan gelarnya.
Pangeran Kaprabonan Cirebon X, Pangeran Hempi
2) Sejarah Keraton Kaprabonan
Pendirian kesultanan Cirebon sangat berkaitan erat dengan keberadaan Kesultanan Demak.
Kesultanan Cirebon didirikan pada tahun 1552 oleh panglima kesultanan Demak, kemudian yang menjadi Sultan Cirebon ini wafat pada tahun 1570 dan digantikan oleh putranya yang masih sangat muda waktu itu. Berdasarkan berita dari klenteng Talang dan Semarang, tokoh utama pendiri Kesultanan Cirebon ini dianggap identik dengan tokoh pendiri Kesultanan Banten yaitu Sunan Gunung Jati.
Sultan kesultanan Cirebon:
* 1479-1568: Sunan Gunung Jati
* 1568-1570: Fatahillah
* 1570-1649: Panembahan Ratu I
* 1649-1677: Panembahan Ratu II
Perpecahan I, 1677
Pembagian pertama terhadap Kesultanan Cirebon, dengan demikian terjadi pada masa penobatan tiga orang putra Panembahan Girilaya, yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Panembahan Cirebon pada tahun 1677. Ini merupakan babak baru bagi keraton Cirebon, dimana kesultanan terpecah menjadi tiga dan masing-masing berkuasa dan menurunkan para sultan berikutnya. Dengan demikian, para penguasa Kesultanan Cirebon berikutnya adalah:
* Sultan Keraton Kasepuhan, Pangeran Martawijaya, dengan gelar Sultan Sepuh Abil Makarimi Muhammad Samsudin (1677-1703)
* Sultan Kanoman, Pangeran Kartawijaya, dengan gelar Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin (1677-1723)
* Pangeran Wangsakerta, sebagai Panembahan Cirebon dengan gelar Pangeran Abdul Kamil Muhammad Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677-1713).
Pangeran Wangsakerta tidak diangkat menjadi sultan melainkan hanya Panembahan. Ia tidak memiliki wilayah kekuasaan atau keraton sendiri, akan tetapi berdiri sebagai Kaprabonan (Paguron) yaitu tempat belajar para intelektual keraton.
Perpecahan II, 1807, berdirian Kacirebonan
Suksesi para sultan Cirebon pada umumnya berjalan lancar, sampai pada masa pemerintahan Sultan Anom IV (1798-1803), dimana terjadi perpecahan karena salah seorang putranya, yaitu Pangeran Raja Kanoman, ingin memisahkan diri membangun kesultanan sendiri dengan nama Kesultanan Kacirebonan.
Kehendak Pangeran Raja Kanoman didukung oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan keluarnya besluit (Bahasa Belanda: surat keputusan) Gubernur-Jendral Hindia Belanda yang mengangkat Pangeran Raja Kanoman menjadi Sultan Carbon Kacirebonan tahun 1807 dengan pembatasan bahwa putra dan para penggantinya tidak berhak atas gelar sultan, cukup dengan gelar pangeran. Sejak itu di Kesultanan Cirebon bertambah satu penguasa lagi, yaitu Kesultanan Kacirebonan, pecahan dari Kesultanan Kanoman. Sementara takhta Sultan Kanoman V jatuh pada putra Sultan Anom IV yang lain bernama Sultan Anom Abusoleh Imamuddin (1803-1811).
3) Daftar Raja
Setelah Pangeran Raja Adipati Kaprabon sebagai Sultan Pandita agama Islam Tareqat wafat pada tahun 1734 M, kemudian secara turun-menurun diteruskan oleh puteranya, yaitu:
* 1734-1766: Pangeran Kusumawaningyun Kaprabon
* 1766-1798: Pangeran Brataningrat Kaprabon
* 1798-1838: Pangeran Raja Sulaiman Sulendraningrat Kaprabon
* 1838-1878: Pangeran Arifudin Kusumabratawirdja Kaprabon
* 1878-1918: Pangeran Adikusuma Adiningrat Kaprabon
* 1918-1946: Pangeran Angkawijaya Kaprabon
* 1946-1974: Pangeran Aruman Raja Kaprabon
* 1974-2001: Pangeran Herman Raja Kaprabon
*2001-sekarang: Pangeran Hempi Raja Kaprabon
– Sumber: link
4) Keraton Kaprabonan
Kaprabonan adalah peguron (Tempat pembelajaran) yang didirikan oleh putera mahkota kesultanan Kanoman Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon yang lebih memilih untuk memperdalam ilmu agama Islam pada tahun 1696.
* Foto foto Keraton Kaprabonan: link
5) Sumber / Source
– Sejarah keraton Kaprabonan: https://id.wikipedia.org/wiki/Kaprabonan
– Sejarah singkat keraton Kaprabonan: http://kaprabonan.blogspot.co.id/
– Sejarah: kerajaan indonesia
– Website Keraton Kaprabonan: link
– Daftar Raja: http://kaprabonan.blogspot.co.id/
.
– Sejarah kesultanan Cirebon (1430-1667) di Wiki: link
– Sejarah kesultanan Cirebon (1430-1667) : http://www.sejarahnusantara.com/kerajaan-islam/sejarah-kejayaan-kesultanan-cirebon-1445%E2%80%931677-kesultanan-pakungwati-cirebon-10026.htm
Kaprabonan and Kacirebonan only has a pangeran as king.Although Kacirebonan tries to let raise his title.