Kerajaan Lau adalah kerajaan di Sulawesi, Kab. Maros, prov. Sulawesi Selatan.
Kerajaan Lau’ berdiri pada sekitar tahun 1824 oleh La Mattotorang Pagelipue Abdul Wahab Daeng Mamangung Mattinroe Ri Laleng Tedong, putra dari La Mauraga Daeng Malliungang Sultan Adam Datu Mario Ri Wawo, cucu dari We Tenri Leleang Sultanah Aisyah Datu Tanete.
The Kingdom of Lau is a kingdom on Sulawesi, in the District of Maros, south Sulawesi. It was founded in 1824.
For english, click here
Lokasi kabupaten Maros
Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link
Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi
* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto situs kuno di Sulawesi: link
Video sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi, 40.000 SM – 2018: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Selatan, 1M – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Tenggara, 50.000 SM – 2020: link
– Video sejarah kerajaan2 di Sulawesi Utara, 4000 SM – sekarang: link
KERAJAAN LAU
Sejarah kerajaan Lau
Kerajaan Lau’ berdiri pada sekitar tahun 1824 oleh La Mattotorang Pagelipue Abdul Wahab Daeng Mamangung Mattinroe Ri Laleng Tedong, putra dari La Mauraga Daeng Malliungang Sultan Adam Datu Mario Ri Wawo, cucu dari We Tenri Leleang Sultanah Aisyah Datu Tanete.
Lau’ pada awalnya adalah sebuah daerah Kasullewatangan (kesultanan) yang dibentuk dalam tahun 1824 ketika pasukan Bone berhasil diusir dari wilayah Maros, oleh pemerintah Gubernemen membentuk empat daerah Kasullewatangan yaitu Lau’, Wara, Raya dan Timboro.
Yang menjadi Sullewatang Lau’ pertama adalah La Mattotorang PagelipuE Abdul Wahab Daeng Mamangung, putera dari La Mauraga Sultan Adam Datu Mario ri Wawo dari istri bernama Ince Jauhar Manikam I Denra Petta WaliE puteri dari Ince Abi Asdollah Dato’ Pabean, Bendahara Kerajaan Gowa.
Selanjutnya La Mattotorang Daeng Mamangung diangkat menjadi Regent/Karaeng Lau’ pertama ketika seluruh daerah pemerintahan adat di Maros dibentuk menjadi Regentschappen. Ketika wafat La Mattotorang Daeng Mamangung dimakamkan di Laleng Tedong sehingga diberi gelar anumerta Matinroe ri Laleng Tedong.
– Sumber: http://vhazollee.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-kerajaan-di-maros-bagian-ii.html
Daftar Raja
1. La Mattotorang Daeng Mamangung Matinroe ri Laleng Tedong
2. La Tenrowang Daeng Pasampa Matinroe ri Manrimisi
3. La Rombo Muhammad Saleh Daeng Lullu Matinroe ri Kassikebo
4. Andi Pappe Daeng Massikki
5. Andi Abdullah
– Sumber / Source: http://hasri2jujursejarah.blogspot.co.id/2014/03/kerajaan-kerajaan-di-maros.html
Sejarah kerajaan-kerajaan wilayah Maros
Perjanjian Bungaya 1667/1669 yang dilakukan antara Sultan Hasanuddin Raja Gowa XVI dengan Admiral Cornelis Spelman ternyata memberi dampak besar tidak saja bagi Kerajaan Gowa sebagai fihak yang dirugikan tetapi juga membiaskan pengaruh ke kerajaan lain termasuk kerajaan yang berada di sekitar Gowa antara lain Maros.
Dalam Perjanjian Bungaya, Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Belanda (direct rule) sehingga bentuk-bentuk pemerintahan kerajaan-kerajaan yang berada di Maros diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal yang bergelar Regent (Bupati).
Pada akhirnya sekitar abad XVII di Wilayah Maros dan sekitarnya telah berdiri sekitar 8 buah kerajaan yang berotonom. Kerajaan-kerajaan itu adalah:
* Kerajaan Simbang,
* Kerajaan Tanralili,
* Kerajaan Marusu,
* Kerajaan Bontoa,
* Kerajaan Lau,
* Kerajaan Turikale.
Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683
Sumber
– Sejarah kerajaan Lau: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kabupaten_Maros#Kerajaan_Lau’
– Sejarah kerajaan-kerajaan di Maros: http://vhazollee.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-kerajaan-di-maros-bagian-ii.html
– Sejarah kabupaten Maros: http://gmzware.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-kabupaten-maros.html
– Daftar raja: http://hasri2jujursejarah.blogspot.co.id/2014/03/kerajaan-kerajaan-di-maros.html
Peta Sulawesi Selatan tahun 1909