كسولتانن تيرنات
Kesultanan Ternate, 1257–1950, terletak di pulau Ternate, provinsi Maluku Utara.
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya.
The Sultanate of Ternate located on the island of Ternate. The Sultanate of Ternate or also known as the Gapi Kingdom is one of the 4 Islamic kingdoms in the Maluku Islands and is one of the oldest Islamic kingdoms in the archipelago. Founded by Baab Mashur Malamo in 1257. The Sultanate of Ternate had an important role in the eastern region of the archipelago between the 13th century and the 17th century. The Sultanate of Ternate enjoyed glory in the middle of the 16th century thanks to the spice trade and military power.
For english, click here
Lokasi pulau Ternate
Foto kesultanan Ternate
* Foto Kesultanan Ternate: link
* Foto Kedaton (Istana) kesultanan Ternate: link
* Foto pemakaman Sultan Ternate 19-02-2015: link
Video kesultanan Ternate
* Video sejarah kesultanan Ternate, 1257 M – sekarang: link
* Video tradisi Dorugam untuk menyambut sultan Ternate: link
* Video istana kesultanan Ternate: link
* Video mahkota kesultanan Ternate: link
* Video Pernikahan / wedding putera Sultan Ternate (2012): link
* Video Sultan Ternate in Memoriam, 1935-2015: link
KESULTANAN TERNATE
1 Tentang Sultan
2 Sejarah kesultanan Ternate
3 Struktur kerajaan
4 Daftar Sultan
5 Uli Lima dan Uli Siwa
6 Kedatangan Islam
7 Tata pemerintahan kesultanan Ternate
8 Istana / Palace Kesultanan Ternate
9 Singgasana dan mahkota kesultanan Ternate
10 Peta Maluku kuno
11 Sumber / Source
1) Tentang Sultan
18 des. 2021
Kesultanan Ternate. Sultan Ternate ke-49 resmi dikukuhkan.
Prosesi pengukuhan Sultan Ternate ke-49 dilakukan di ruangan Foris Lamo Kedaton Kesultanan Ternate, pukul 13.30 WIT, yang dihadiri oleh sejumlah perangkat adat dari Bobato 18 (dewan adat) maupun Bobato Akhirat.
Pada saat prosesi, Hidayat duduk di Dodego Kolano (kursi sultan) lalu disematkan Tuala Wari atau penutup kepala putih oleh Kimalaha Tamadi, Jafar Tamadi dan disaksikan semua perangkat kesultanan yang langsung memberi penghormatan kepada putera ketiga dari Sultan Ternate Ke-48, Mudaffar Sjah II tersebut.
Hidayatullah Sjah resmi dikukuhkan menjadi Sultan Ternate ke-49 menggantikan ayahnya Mudaffar Sjah melalui prosesi ritual adat Sinunako Sesikhalifat di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate
4 sept. 2016
Takhta kesultanan Ternate resmi diisi oleh Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah. Sultan ke-49 itu diangkat dan dilantik oleh Kimalaha Tamadi dan Kimalaha Marsaoly, di Kadato Ici, Soa-Sio, Ternate Utara, Minggu malam.
19 febr. 2015
Sultan Ternate, Mudaffar II Sjah (Sultan ke-48) meninggal dunia, berusia 79 tahun.
Sumber: detiknews.
—————–
19 febr. 2015 meninggal Sultan Ternate ke-48, Mudaffar Sjah
2) Sejarah kesultanan Ternate, 1257–1950
Ada 5 kesultanan di Maluku Utara : Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo dan Loloda.
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke -16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.
Kesultanan Ternate, 1800 M
Kedatangan Portugis
Tahun 1512 Portugal untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Ternate dibawah pimpinan Fransisco Serrao, atas persetujuan sultan, Portugal diizinkan mendirikan pos dagang di Ternate. Portugal datang bukan semata–mata untuk berdagang melainkan untuk menguasai perdagangan rempah–rempah, pala dan cengkih di Maluku. Untuk itu terlebih dulu mereka harus menaklukkan Ternate.
Tak ingin menjadi Malaka kedua, sultan Khairun mengobarkan perang pengusiran Portugal. Kedudukan Portugal kala itu sudah sangat kuat, selain memiliki benteng dan kantong kekuatan di seluruh Maluku mereka juga memiliki sekutu–sekutu suku pribumi yang bisa dikerahkan untuk menghadang Ternate. Dengan adanya Aceh dan Demak yang terus mengancam kedudukan Portugal di Malaka, Portugal di Maluku kesulitan mendapat bala bantuan hingga terpaksa memohon damai kepada Sultan Khairun. Secara licik gubernur Portugal, Lopez de Mesquita mengundang Sultan Khairun ke meja perundingan dan akhirnya dengan kejam membunuh sultan yang datang tanpa pengawalnya.
Pembunuhan Sultan Khairun semakin mendorong rakyat Ternate untuk mengusir Portugal, bahkan seluruh Maluku kini mendukung kepemimpinan dan perjuangan Sultan Baabullah (1570-1583).
Sultan Iskandar Muhammad Jabir Shah, Sultan Ternate. memerintah 1929–1975
Kedatangan belanda
Setelah Sultan Baabullah meninggal, Ternate mulai melemah, Kerajaan Spanyol yang telah bersatu dengan Portugal pada tahun 1580 mencoba menguasai kembali Maluku dengan menyerang Ternate. Dengan kekuatan baru Spanyol memperkuat kedudukannya di Filipina, Ternate pun menjalin aliansi dengan Mindanao untuk menghalau Spanyol namun gagal, bahkan Sultan Said Barakati berhasil ditawan Spanyol dan dibuang ke Manila.
Kekalahan demi kekalahan yang diderita memaksa Ternate meminta bantuan Belanda pada tahun 1603. Ternate akhirnya berhasil menahan Spanyol namun dengan imbalan yang amat mahal. Belanda akhirnya secara perlahan-lahan menguasai Ternate. Pada tanggal 26 Juni 1607 Sultan Ternate menandatangani kontrak monopoli VOC di Maluku sebagai imbalan bantuan Belanda melawan Spanyol. Pada tahun 1607 pula Belanda membangun benteng Oranje di Ternate yang merupakan benteng pertama mereka di nusantara.
Menurut catatan resmi lingkungan istana Ternate, silsilah sultan Ternate berjumlah 47 orang sultan, sultan yang terakhir yang mempunyai wewenang memerintah kesultanan adalah sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah, dia dinobatkan pada tahun 1930 dan wafat di Jakarta dengan pangkat Residen yang diperbantukan sebagai pegawai tinggi Departemen dalam Negeri tahun 1974.
Dalam usianya yang kini memasuki usia ke-750 tahun, Kesultanan Ternate masih tetap bertahan meskipun hanya sebatas simbol budaya.
– Sumber: Wiki
Peta Ternate dan Tidore tahun 1760
3) Struktur kerajaan
Pada masa–masa awal suku Ternate dipimpin oleh para momole. Setelah membentuk kerajaan jabatan pimpinan dipegang seorang raja yang disebut kolano. Mulai pertengahan abad ke-15, Islam diadopsi secara total oleh kerajaan dan penerapan syariat Islam diberlakukan.
Sultan Zainal Abidin meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan gelar sultan. Para ulama menjadi figur penting dalam kerajaan.
Setelah sultan sebagai pemimpin tertinggi, ada jabatan jogugu (perdana menteri) dan fala raha sebagai para penasihat. Fala raha atau empat rumah adalah empat klan bangsawan yang menjadi tulang punggung kesultanan sebagai representasi para momole pada masa lalu, masing–masing dikepalai seorang kimalaha. Mereka yaitu Marasaoli, Tomagola, Tomaito dan Tamadi. Pejabat–pejabat tinggi kesultanan umumnya berasal dari klan–klan ini. Bila seorang sultan tak memiliki pewaris maka penerusnya dipilih dari salah satu klan. Selanjutnya ada jabatan – jabatan lain Bobato Nyagimoi se Tufkange (Dewan 18), Sabua Raha, Kapita Lau, Salahakan, Sangaji, dll.
3) Daftar Sultan Ternate
* 1257-1277: Cico
* 1277-1284: Poit
* 1284-1298: Siale
* 1298-1304: Kalabata
* 1304-1317: Komalo
* 1317-1332: Patsaranga
* 1322-1331: Sidang Arif
* 1331-1332: Paji Ma Lamo
* 1332-1343: Syah Alam
* 1343-1347: Tolu Ma Lamo
* 1347-1350: Boheyat
* 1350-1357: Ngolo Ma Caya
* 1357-1359: Momole
* 1359-1372: Gapi Ma Lamo
* 1372-1377: Gapi Baguna I
* 1377-1432: Komalo Pulu
* 1432-1465: Gapi Baguna II
* 1465-1486: Marhum
* 1486-1500: Zainal Abidin
* 1500-1521: Bayan Sirullah
* 1522-1529: Boheyat
* 1529-1533: Dayal
* 1533-1535: Tabariji
* 1535-1570: Hairun Jamilu
* 1570-1583: Baab Ullah
* 1584-1606: Saidi Barkat
* 1606-1627: Mudaffar
* 1627-1648: Hamza
* 1648-1675: Mandar Sjah Kaicil
* 1675-1690: Sibori Amsterdam
* 1692-1714: Said Fatuddin Toloko
* 1751-1752: Safiuddin Kaicil Raja Laut
* 1752-1754: Outhoorn Ayan Sjah
* 1755-1764: Syah Mardan
* 1765-1774: Jalaluddin Kaicil
* 1774-1781: Arun Sjah
* 1781-1796: Aharal
* 1796-1801: Sarkan
* 1801-1807: Muhammad Jasin
* 1807-1821: Muhammad Ali
* 1821-1823: Sarmole Van Der Parra
* 1823-1859: Muhammad Zain
* 1861-1876: Muhammad Arsad
* 1879-1900: Ayanhar
* 1902: Muhammad Ilham
* 1904-1914: Muhammad Usman Sjah
* 1929-1975: Iskandar Muhammad Djabir Sjah
* 1975-19 febr. 2015: Drs. H. Mudaffar Sjah, Bc.HK. M.SI
* 18 des. 2021: Hidayatullah Sjah resmi dikukuhkan menjadi Sultan Ternate ke-49
– Sumber: http://rishbadjiser.blogspot.co.id/2013/02/nama-nama-sultan-ternate-dari-tahun.html
Titah Sultan Muhammad Zain, Sultan Ternate ke-42 (1824-1859)
Sultan Zain mengeluarkan titah raja (istilah Ternate; Jaibn Kolano) terkait beberapa tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat yang dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam. Lihat titah: link
Sultan Ternate dengan keluarganya tahun 1930 di ruang dalam kedaton.
5) Uli Lima dan Uli Siwa
Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian (Papua), dikuasai oleh Kesultanan Tidore, sedangkan sebagian besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh Kesultanan Ternate. Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (memerintah 1570 – 1583) , sedangkan Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku (memerintah 1797–1805).
Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan. Dari persaingan ini menimbulkan dua persekutuan dagang, masing-masing menjadi pemimpin dalam persekutuan tersebut, yaitu:
Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai aman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas ke Filipina.
Uli-Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dipimpin oleh Tidore meliputi Halmahera, Jailalo sampai ke Papua. Kerajaan Tidore mencapai aman keemasan di bawah pemerintahan Sultan Nuku.
Peta wilayah Uli Lima dan Uli Siwa
6) Kedatangan Islam
Kolano Marhum (1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500). Beberapa langkah yang diambil Sultan Zainal Abidin adalah meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan sultan, Islam diakui sebagai agama resmi kerajaan, syariat Islam diberlakukan, dan membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Langkah-langkahnya ini kemudian diikuti kerajaan lain di Maluku secara total, hampir tanpa perubahan. Ia juga mendirikan madrasah yang pertama di Ternate. Sultan Zainal Abidin pernah memperdalam ajaran Islam dengan berguru pada Sunan Giri di pulau Jawa. Di sana dia dikenal sebagai Sultan Bualawa (Sultan Cengkih).
– Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ternate
Sultan Ternate; bersama putera, 1915
7) Tata pemerintahan kesultanan Ternate – klik
8) Istana / Palace Kesultanan Ternate
Istana ini dipagari oleh dinding berketinggian lebih dari 3 meter, yang menyerupai benteng. Di lingkungan istana ini juga terdapat komplek pemukiman raja dan keluarganya, dan komplek makam para pendahulu kesultanan. Istana bergaya Eropa yang menghadap ke arah laut ini, berada dalam satu komplek dengan mesjid kesultanan yang didirikan oleh Sultan Hamzah, Sultan Ternate ke-9.
– Tentang Istana: link
– Tentang Istana: link
Foto Kedaton (Istana) kesultanan Ternate: link
9) Singgasana dan mahkota kesultanan Ternate
Singgasana
—————
Mahkota
10) Peta Maluku kuno
Untuk peta kuno Maluku, 1493, 1616, 1630, 1700, 1706, 1714, 1750, 1750, 1753, 1756, 1764 klik di sini
Peta Maluku 1640 (Gilolo = Halmahera)
11) Sumber kesultanan Ternate
– Sejarah kesultanan Ternate di Wiki: https://id.wikipedia.org/wiki/
– Sejarah kesultanan Ternate: https://www.gramedia.com/
– Sejarah kesultanan Ternate: http://www.artikelsiana.com/
– Sejarah kesultanan Ternate:https://www.kompas.com/stori/read
– Daftar Raja dan Sultan Ternate: http://rishbadjiser.blogspot.co.id/
– Daftar Raja dan Sultan Ternate: https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan Ternate
– Tentang istana: https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton
– Tentang Istana: https://wisatamaluku.wordpress.com/
Hi there!
How can I get the e-mail contact of palace or secretary of SULTAN DRS. H. MUDAFFAR SJAH, Bc.HK. M.SI, please? Thank you
We don’t have an email adress. Maybe you can search Facebook.
Kind regards
Publicer website,
Paul