Mataram, kerajaan / P. Lombok – prov. Nusa Tenggara Barat

Kerajaan Mataram terletak di Pulau Lombok. Berdiri tahun 1838 – 1894.

The kingdom of Mataram was located on the island of Lombok. It existed until 1894.
For english, click here

pulau Lombok

Lokasi pulau Lombok


* Garis kerajaan-kerajaan di Lombok: link


* Video sejarah kerajaan2 di Lombok dan NTB, 40.000 SM-sekarang: link


* Foto Suku Sasak dulu: link
* Foto Suku Sasak sekarang: link

* Foto foto intervensi belanda di Lombok, 1894: link
* Foto foto situs kuno di pulau Lombok: link


KERAJAAN MATARAM

Sejarah kerajaan Mataram, 1838 – 1894

Kerajaan Mataram sebagai penguasa tunggal di pula uLombok berturut-turut diperintah oleh tiga raja.
Raja yang pertama Anak Agung Ketut Karangasem IV (1838-1850), yang mengkonsolidasikan Mataram sebagai kerajaan tunggal yang bercorak sentralistik dan represif.
Raja kedua adalah Anak AgungMade Karangasem (1850-1872), di bawah raja inilah dilakukan renovasi atas Taman Kelepug menjadi Taman Mayura. Dibangun pula Pura Meru, Tamaiq Suranadi, Lingsar, dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi ukir kawi dan selesai tahun 1866. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan.
Raja terakhir yang paling bungsu adalah Anak Agung Gede Ngurah Karangasem (1872-1894), yang dinobatkan sebagai raja dalam usia 70 tahun lebih.

1894 Belanda mengirim ekspedisi yang sempurna dan melakukan penyerangan terhadap Mataram dari berbagai penjuru. Serangan pada tahun 1894 tersebut berhasil menghancurkan dan membakar puri hingga hampir rata dengan tanah. Mataram kemudian dapat ditaklukkan.


Perang Mataram-Pagutan

Salah seorang putra raja Mataram yang sudah dewasa dilamarkan seorang putri bernama AyuBulan dari Pagutan. Akan tetapi lamaran tersebut ditolak oleh pihak Pagutan. Keberanian Pagutan menolak lamaran tersebut karena dijanjikan bantuan oleh Kuripan. Apabila terjadi peperangan melawan Mataram, pihak kuripan bersedia membantu Pagutan. Kerajaan Mataram merasa dilecehkan oleh peristiwa tersebut, akhirnya peperangan pun tak dapat dihindari. Pada tahun 1839 M, Raja Pagutan, Gusti Ketut Putra dengan beberapa orang keluarganya tewas. Hingga perang usai, bantuan dari Raja Kuripan Dene’ Laki Batu tidak kunjung datang.
Sumber dan lengkap: http://gdefik.blogspot.co.id/2012/10/kedatuan-di-gumi-sasak-1.html


Daftar raja Mataram

* 1838-1850: Raja Anak Agung Ketut Karangasem IV, yang mengkonsolidasikan Mataram sebagai kerajaan tunggal yang bercorak sentralistik dan represif.
* 1850-1872: Raja Anak Agung Made Karangasem, di bawah raja inilah dilakukan renovasi atas Taman Kelepug menjadi Taman Mayura. Dibangun pula Pura Meru, Tamaiq Suranadi, Lingsar, dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi ukir kawi dan selesaitahun 1866 M. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan.
* 1872-1894: Raja terakhir yang paling bungsu: Anak Agung Gede Ngurah Karangasem.

Anak Agung Anglurah Gede Ngurah Karangasem, raja terakhir Mataram Lombok, diasingkan ke Batavia sampai meninggal tahun 1894. (Tropenmuseum).

mataram lombok


Lombok sebelum perang 1891

merah = bali
biru = sasak

1111 LOMBOK sebelum perang 1891 goed


Sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok

NB 1: Daftar dan garis kerajaan-kerajaan di Lombok, klik di sini
NB 2: Kajian lengkap tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok: klik di sini

Menurut Babad Lombok, kerajaan tertua di pulau Lombok bernama kerajaan Laeq. Tapi, sumber lain, yaitu Babad Suwung menyatakan bahwa kerajaan tertua di Lombok adalah kerajaan Suwung yang dibangun dan diperintah oleh Raja Betara Indera. Setelah kerajaan Suwung ini surut, baru muncul kerajaan Lombok.

Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu.

Pada awalnya, kerajaan yang berdiri adalah kerajaan Laeq. Diperkirakan, posisinya berada di kecamatan Sambalia, Lombok Timur. Dalam perkembangannya, kemudian terjadi migrasi, masyarakat Laeq berpindah dan membangun sebuah kerajaan baru, yaitu kerajaan Pamatan, di Aikmel, desa Sembalun sekarang.
Suatu ketika, Gunung Rinjani meletus (abad ke-13), menghancurkan desa dan kerajaan yang berada di sekitarnya. Para penduduk menyebar menyelamatkan diri ke wilayah aman. Perpindahan tersebut menandai berakhirnya kerajaan Pamatan.

Setelah Pamatan berakhir, muncullah kerajaan Suwung yang didirikan oleh Batara Indera. Lokasi kerajaan ini terletak di daerah Perigi saat ini. Setelah kerajaan Suwung berakhir, barulah kemudian muncul kerajaan Lombok. Seiring perjalanan sejarah, kerajaan Lombok kemudian mengalami kehancuran akibat serangan tentara Majapahit pada tahun 1357 M. Raden Maspahit, penguasa kerajaan Lombok melarikan diri ke dalam hutan. Ketika tentara Majapahit kembali ke Jawa, Raden Maspahit keluar dari hutan dan mendirikan kerajaan baru dengan nama Batu Parang. Dalam perkembangannya, kerajaan ini kemudian lebih dikenal dengan nama kerajaan Selaparang.

Menurut Djelenga, ekspedisi Majapahit ini meninggalkan jejak kerajaan Gel Gel di Bali. Sedangkan di Lombok, berdiri empat kerajaan utama yang saling bersaudara, yaitu: kerajaan Bayan di barat, kerajaan Selaparang di Timur, kerajaan Langko di tengah, dan kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat beberapa kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong Samarkaton serta beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini takluk di bawah Majapahit. Ketika Majapahit runtuh, kerajaan dan desa-desa ini kemudian menjadi wilayah yang merdeka.

Kerajaan Selaparang terbagi dalam dua periode:
– pertama, periode Hindu yang berlangsung dari abad ke-13 M, dan berakhir akibat ekspedisi kerajaan Majapahit pada tahun 1357 M;
– dan kedua, periode Islam, berlangsung dari abad ke-16 M, dan berakhir pada abad ke-18 (1740 M), setelah ditaklukkan oleh pasukan gabungan kerajaan Karang Asem, Bali dan Banjar Getas.

Pada awal abad ke-18 M, Lombok ditaklukkan oleh kerajaan Gel Gel Bali. Muncul kerajaan Karangasem Lombok (1740-1838) dan kerajaan Mataram (1838-1894). Peninggalan Bali yang sangat mudah dilihat adalah banyaknya komunitas Hindu Bali yang mendiami daerah Mataram dan Lombok Barat. Lombok berhasil bebas dari pengaruh Gel Gel setelah terjadinya pengusiran yang dilakukan kerajaan Selapang (Lombok Timur) dengan dibantu oleh kerajaan yang ada di Sumbawa (pengaruh Makassar). Beberapa prajurit Sumbawa kabarnya banyak yang akhirnya menetap di Lombok Timur, terbukti dengan adanya beberapa desa di Tepi Timur Laut Lombok Timur yang penduduknya mayoritas berbicara menggunakan bahasa Samawa.

Intervensi Belanda di Lombok (kerajaan Mataram, 1838-1894) terjadi pada tahun 1894, dan merupakan bagian dari serangkaian intervensi Belanda di Bali dan sekitarnya, yang pada akhirnya menjadikan di Bali dan Lombok terkolonisasi secara penuh sebagai bagian dari Hindia Belanda pada awal abad ke-20.


Peta kuno Lombok

Untuk peta kuno lokasi pulau Lombok, abad ke-15, 1660, 1683, 1683, 1725, 1800-an, klik di sini

Lokasi Lombok, tahun 1660


Sumber kerajaan Mataram

– Sejarah kerajaan Mataram Lombok: http://arsitektur-lalu.com/wp-content/uploads/2016/09/Buku-Sejarah-Lombok-OK.pdf
– Sejarah kerajaan Mataram Lombok: https://agusyulionopati.blogspot.co.id/2017/02/makalah-kerajaan-kerajaan-di.html
– Sejarah kerajaan Mataram Lombok: http://hubbulwatoni.blogspot.co.id/p/blog-page_13.html

Sumber kerajaan-kerajaan di Lombok

– Sejarah kerajaan di Lombok: http://suparmanol.blogspot.co.id/2010/12/sejarah-kedatuan-sasak.html
– Sejarah kerajaan di Lombok: http://gdefik.blogspot.co.id/2012/10/kedatuan-di-gumi-sasak-1.html
– Sejarah kerajaan di Lombok: https://oediku.wordpress.com/2010/12/29/sejarah-dan-asal-usul-lombok/
– Sejarah kerajaan di Lombok: http://www.lomboksociety.web.id/2018/02/sejarah-lombok.html

– Sejarah pulau Lombok di Wiki:  https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Lombok#Sejarah

Blog at WordPress.com.