Kerajaan Taliwang terletak di P. Sumbawa, bagian barat. Berdiri abad ke-13.
Lokasi pulau Sumbawa
————————-
Lokasi Taliwang sekarang
Foto kerajaan-kerajaan di P. Sumbawa
* Foto raja-raja dulu di P. Sumbawa: link
* Foto raja-raja yang masih ada di P. Sumbawa: link
* Foto istana di P. Sumbawa: link
* Foto situs kuno di P. Sumbawa: link
* Video sejarah Sumbawa dan NTB, 40.000 SM – sekarang: link
* Garis kerajaan-kerajaan di Sumbawa: link
KERAJAAN TALIWANG
Sejarah kerajaan Taliwang, abad ke-13
Abad ke-13: kerajaan2 kecil yang merupakan permulaan sejarah Samawa (Sumbawa), kerajaan2 kecil tersebut sudah ada sekitar abad ke-13 masehi oleh kerajaan2 hindu pengaruh dari majapahit. Kerajaan2 kecil di Tana Samawa adalah:
– Kerajaan Gunung Setia di Sumbawa
– Kerajaan Ai Renung di Batu Tering, Moyo Hulu
– Kerajaan Dewa Mas Kuning di selesek, Ropang
– Kerajaan Dewa Awan Kuning di Sampar Semulan
– Kerajaan Perumpak dekat pernek
– Kerajaan Gunung Galesa di Moyo Hilir
– Kerajaan Tangko di Empang
– Kerajaan Kolong di Plampang
– Kerajaan Alas di Alas
– Kerajaan Seran di Seteluk
– Kerajaan Taliwang di Taliwang
– Kerajaan Jereweh di Jereweh
Taliwang mempunyai sejarah yang sangat panjang, lebih panjang daripada kehadiran kesultanan Sumbawa di P. Sumbawa. Taliwang dan Seran, sebelum masuknya Islam ke Sumbawa, merupakan dua kerajaan yang paling besar di bagian barat P. Sumbawa.
Negarakertagama yang dibuat pada abad ke-14 menyabutkan Bima, Dompu, Taliwang, Seran dan Utan Kadali sebagai daerah-daerah kerajaan lokal yang menjadi bagian dari ambisi Patih Gajah Mada untuk ditaklukkan.
Tanggal 13 Maret 1621, kerajaan Taliwang yang kuat mau mengadakan pembangkangan terhadap kekuasaan Gowa, ditundukkan kembali oleh sejumlah pasukan pilihan kerajaan Gowa yang dikirim ke sana.
Pada tahun 1623, di bawah pemerintahan Raja Goa I Mangarangi Daeng Manrabia, Sultan Alauddin TU Menanga RI Gaukanna, kerajaan Seran bersatu bersama tujuh kerajaan satelit lainnya, yaitu kerajaan Utan Kadali, Taliwang, Jereweh, Ngali, Sampar Samulan, Gunung Galesa, dan Gunung Setia.
Raja-raja di Taliwang yang merupakan keturunan raja-raja Banjar, biasanya bergelar Pangeran.
Kerajaan Taliwang, 1550 M
Daftar Datu Taliwang
Berikut nama Datu Datu Taliwang yang dapat ditemukan di berbagai catatan di era pemerintahan Kesultanan Sumbawa (meski ada Datu Taliwang lain yang tak bisa saya diketemukan namanya):
1) Datu Taliwang Dewa Mas Madina, menjadi Sultan Sumbawa dengan gelar Muharrom Harun Alrasyid. Beliau adalah putra dari Dewa Mas Bantan Datu Loka Muhammad Harun Alrasyid.
2) Datu Taliwang Djalaluddin, kemudian menjadi Sultan Sumbawa Djalaluddin Muhammadsyah I.
3) 1731-1759: Datu Taliwang Dewa Mas Meppasusung Datu Poro, kemudian menjadi Sultan Sumbawa bergelar Muhammad Kaharuddin I.
4) 1762-1765: Datu Taliwang Gusti Amin, beliau adalah paman dari Sultan Muhammad Jalaluddinsyah II.
5) 1765-1775: Datu Taliwang Dewa Mappaconga Mustafa. Pada tahun 1765 diangkat menjadi Riwabatang (Penjabat Sultan Sumbawa) karena sepeninggal Sultan Muhammad Djalaluddinsyah II, diangkat sang putra yang masih terlalu kecil sebagai Sultan bernama Sultan Mahmud. Di era Mappconga Mustofa inilah Lalu Malarangang atau biasa disebut Datu Museng dikirim ke Makasar karena huru hara yang dibuat oleh Datu Djerewe yang menolak pengangkatan Datu Taliwang Mappoconga Mustofa sebagai Riwabatang Kesultanan Sumbawa. Mappaconga Mustofa menjadi Riwabatang Kesultanan Sumbawa hingga mangkat pada tahun 1775.
6) Datu Taliwang Gusti Aceh (Trah Banjar).
7) Datu Taliwang Daeng Mesir, beliau adalah anak dari Sultan Amrullah.
8) Datu Taliwang Muhammad Kaharuddin Daeng Mappaconga, beliau adalah adek dari Sultan Muhammad Djalaluddin III.
Sejarah Kemutar Telu
Kemutar Telu, yaitu kerajaan Seran, kerajaan Taliwang dan kerajaan Jereweh sebagai tanda bernaung di bawah kekuasaan kerajaan Sumbawa mempunyai delapan macam kewajiban, menurut istilah adatnya “Sonap lawang blau balu” (melalui pintu delapan) yaitu:
* Pertama: Nguri, persembahan berupa uang dalam bilangan tertentu menurut kedudukan sesuaru pejabat kepada raja, bila Raja ditimpa duka / suka.
* Kedua: Turut membuat kuta (benteng) negeri Sumbawa, membuat tembok “Dalam” dan mengumpulkan kayu sepang.
* Ketiga: Mengumpulkan kain dan orang, serta ikut mengiringi raja bila berkunjung ke Makassar.
* Keempat: Membawa hantaran (istilah adatnya: perisi atau tekan tonang) dan menghadiri upacara kematian.
* Kelima: Sama dengan empat pada upacara perkawinan, khitan dan sebagainya.
* Keenam: Membuat / mengerjakan bendungan dan selokan bersama rakyat dari Mata hingga Sekongkang
* Ketujuh: Memberi bantuan jika terjadi peperangan
* Kedelapan: Membayar uang peti.
SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI P. SUMBAWA
Untuk sejarah kerajaan-kerajaan di P.Sumbawa, klik di sini
Kerajaan Taliwang, 1250 M
Sumber kerajaan Taliwang
– Sejarah kerajaan Taliwang: http://poestahadepok.blogspot.com/
– Sejarah kerajaan Taliwang: https://pusdaarsip.ntbprov.go.id/