Sumatera / perang Padri, 1803–1838

Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.
Perang ini terjadi di wilayah Minangkabau, Pagaruyung, provinsi Sumatera Barat.

Lokasi prov. Sumatera Barat


Foto perang Padri: link


Video sejarah kerajaan / kesultanan di Sumatera

* Video sejarah kerajaan di Sumatera, 75.000 SM – sekarang: link
* Video sejarah kerajaan di Sumatera Utara, 0 M – sekarang: link
*
Video sejarah kerajaan di Sumatera Barat, 0 M – sekarang, link


Tentang perang Padri, 1803 – 1838

Untuk lengkap:  https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri

Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.
Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang marak dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya.

Letnan Kolonel Raaff dan pasukannya, dilukiskan oleh G. Kepper. Raaff meninggal dunia sebelum berakhirnya Perang Padri


Kebiasaan yang dimaksud seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam. Tidak adanya kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan Kaum Padri, sehingga pecahlah peperangan pada tahun 1803.

Tuanku Imam Bonjol, salah seorang pemimpin Perang Padri, yang diilustrasikan oleh de Stuers pada tahun 1820.

Hingga tahun 1833, perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara yang melibatkan sesama Minang dan Mandailing. Dalam peperangan ini, Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan sedangkan Kaum Adat dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu Sultan Arifin Muningsyah. Kaum Adat yang mulai terdesak, meminta bantuan kepada Belanda pada tahun 1821. Namun keterlibatan Belanda ini justru memperumit keadaan, sehingga sejak tahun 1833 Kaum Adat berbalik melawan Belanda dan bergabung bersama Kaum Padri, walaupun pada akhirnya peperangan ini dapat dimenangkan Belanda.

Peta perang Padri


Sumber

Penyebab perang Padri: http://www.sridianti.com/penyebab-perang-padri-1821-1837-di-sumatera-barat.html
– Perang Padri:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri
– Perang Padri: http://www.guruips.com/2016/09/perang-padri-pemimpin-perang-sebab.html


Leave a comment

Leave a comment

Blog at WordPress.com.