Suku bangsa Kerinci ini sebagian besar berdiam di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Kabupaten ini terletak dekat perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.
Populasi sekarang diperkirakan sekitar 275.000 jiwa.
Kabupaten Kerinci
Info di bawah di ambil dari: http://suku-dunia.blogspot.com/2014/10/sejarah-suku-kerinci-di-sumatera.html
Masyarakat Suku Kerinci
Masyarakat Kerinci tinggal dalam perkampungan yang bersifat teritorial genealogis. Perkampungan atau dusun yang mereka sebut larik itu dihuni oleh satu atau dua kelompok orang-orang yang merasa berasal dari satu keturunan nenek moyang, kesatuan hidup teritorial genealogis ini mereka sebut lurah. Rumah-rumah mereka berderet sepanjang jalan besar yang membelah dusunnya, antara satu larik dengan larik lain dibatasi oleh jalan-jalan dusun.
Antara satu dusun dengan dusun lain dipisahkan oleh hamparan sawah dan ladang yang luas. Bentuk kelompok kekerabatan yang paling kecil adalah keluarga inti yang mereka sebut tumbi. Masyarakat ini menganut prinsip dalam kelompok keluarga luas terbatas pihak ibu yang mereka sebut perut. Beberapa buah perut tergabung ke dalam satu klen matrilineal yang disebut kelebu. Kelompok kelebu yang merasa berasal dari satu asal nenek moyang digolongkan sebagai lurah.
Bahasa Suku Kerinci
Bahasa Kerinci termasuk dalam rumpun bahasa Melayu karena itu disebut juga bahasa Melayu Kerinci. Sementara itu antara satu desa dengan desa lain bisa terdapat perbedaan dialek dan kosa kata tertentu. Perbedaan dialek itu terutama terlihat pada bunyi akhir kata atau tinggi rendahnya nada. walaupun begitu mereka dapat saling memahami dan dialek akhirnya ikut menjadi pemberi tanda asal negeri lawan bicara.
Sebagai bukti bahwa suku bangsa Kerinci sudah berhubungan dengan dunia luar sejak dulu kala ditandai oleh adanya sisa-sisa peninggalan aksara kuno yang disebut Tulisan Rencong atau Tulisan Paku. Tulisan ini nampaknya banyak persamaan dengan tulisan Rencong di Pasemah, Serawai, Rejang-Lebong dan Lampung, mungkin juga dengan tulisan kuno Minangkabau.
Kesenian Suku Kerinci
Kesenian tradisional orang Kerinci tidak jauh berbeda dengan yang dikembangkan oleh orang Melayu Jambi. Selain jenis-jenis tarian untuk pelaksanaan upacara-upacara maupun untuk hiburan, beberapa dari peralatan musik tradisionalnya juga sama dengan yang dimiliki orang Melayu Jambi, seperti seruling, katipung buluh, gendang beduk dan serunai.
Agama Dan Kepercayaan Suku Kerinci
Pada masa sekarang orang Kerinci memeluk agama Islam. Sisa-sisa kepercayaan lama masih nampak dengan adanya keyakinan tentang makhluk-makhluk halus yang berada di sekitar kehidupan manusia. Pada saat-saat tertentu seseorang bisa tataman (bertemu dengan hantu), tatampo (ditampar setan).
Sumber
– Suku Kerinci: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kerinci
– Suku Kerinci: http://suku-dunia.blogspot.com/2014/10/sejarah-suku-kerinci-di-sumatera.html
– Suku Kerinci:
Sumber foto: Tropenmuseum, Netherlands
Sumber foto: Tropenmuseum, Netherlands