Anabanua, kerajaan / Prov. Sulawesi Selatan – kab. Wajo

Wilayah kerajaan Anabanua terletak di kecamatan Maniangpajo, kab. Wajo, prov. Sulawesi Selatan.
Kerajaan ini berdiri 1737-1962.

The area of the kingdom of Anabanua is the same as the sub-district Maniangpajo, in the District Wajo, prov. of South Sulawesi.
This kingdom existed 1737-1962.
For english, click here

Lokasi kabupaten Wajo (merah)


Garis kerajaan-kerajaan di Sulawesi: link


Foto kerajaan-kerajaan di Sulawesi

* Foto sultan dan raja yang masih ada di Sulawesi: link
* Foto sultan dan raja di Sulawesi dulu: link
* Foto istana kerajaan2 di Sulawesi: link


KERAJAAN ANABANUA, 1737-1962

Sejarah kerajaan Anabanua

NB: Sumber cuma ada 1 di internet: https://pesanleluhur.wordpress.com/2016/03/13/anabanua-1737-1962/

Sebelum Indonesia merdeka Anabanua ini merupakan kerajaan kecil yang diperintah oleh raja perempuan secara turun -temurun. Kerajaan Anabanua terdiri dari 13 kampung yang dipimpin oleh seorang kepala kampung, yakni kampung : Bolamallimpong, Alausalo, Lakadaung, Buloe, Macanang, Jongkang, Lompoe, Cebbia, Salodua, Callaccu, Langkauttu, Awatanae, dan Kalola. Wilayah kerajaan Anabanua masa itu adalah sama dengan wilayah kecamatan Maniangpajo sekarang (tidak masuk kampung Macanang).

Asal usul kerajaan Anabanua

Dalam tahun 1737 M dalam lingkungan kerajaan Sangalla Cemma, Tana Toraja, raja Sangalla yang ke ??, saat itu mempunyai beberapa orang putera-puteri. Salah seorang puteri raja tersebut bersama suaminya dan kerabatnya meninggalkan lingkungan kerajaan Sangalla.
Setelah sekian lama meninggalkan lingkungan istana Sangalla dan dalam perjalanannya kearah daratan bagian selatan sesuai yang direncanakan, maka tibalah pada suatu tempat yang mereka anggap layak untuk didiami atau dijadikan tempat perkampungan. Tempat inilah yang oleh penduduk yang sudah ada sebelumnya ditempat itu dinamai “ Sitangnge. Letaknya disebelah timur Abbisang berek’E, dalam lingkungan atau kampung Alausalo sekarang. Penduduk yang sudah berdiam disekitar tempat tersebut menyebutnya tempat keramat (masetang), sehingga heran melihat kedatangan rombongan yang memilih tempat tersebut sebagai tempat tinggal.
Suami isteri ini terutama sang putri sangat sopan santun dan cepat beradaptasi dengan penduduk asli.
Sehingga lama-kelamaan, kemudian diangkat oleh mereka sebagai dituakan yang akhirnya dinobatkan menjadi raja/ arung di tempat itu. Bermula dari perkampungan Setangnge tersebut yang dari hari ke hari semakin tumbuh dan berkembang, yang akhirnya dengan pertimbangan geografis yang memudahkan mobilisasi penduduk ke berbagai arah, maka perkampungan berpindah lokasi ke MannagaE (sekitar satu kilometer kearah barat dari Setangnge).
Tahun berganti tahun kemakmuran dan jumlah penduduk semakin meningkat juga dengan adanya penduduk dari kampung lain pindah bermukim di MannagaE. Dengan pertimbangan tersebut oleh Arung waktu itu sesuai kesepakatan semua pemuka masyarakat, maka berpindahlah penduduk semua ke tempat yang lebih strategis menurut pertibangan raja/ arung waktu itu. Tempat terakhir inilah yang oleh raja ke tiga bernama We Eccu diberi nama “Anabanua”.

Raja ke-12 Anabanua, Andi Kadu Petta Ambona, memerintaah 1937-1950

nabanua-raja-12-andi-kadu-petta-ambona-1937-1950


Daftar Raja

– Sumber: https://pesanleluhur.wordpress.com/2016/03/13/anabanua-1737-1962/

* Raja Pertama (I) dan Kedua (II)
* Raja 3: Raja Anabanua yang ketiga sebagaimana yang disebutkan di atas adalah seorang wanita yang bernama We Iccu Petta Ubeng, istananya di Abbisang bereE – Alausalo.
* Raja 4: bernama We Soji (putri pertama dari We Iccu Petta Ubeng). Meninggal tahun 1788.
* Raja 5: bernama We Sogi (putri kedua dari We Iccu Petta Ubeng).
* Raja 6: bernama We Bulimang (putri pertama We Soji). Meninggal 1803.
* Raja 7: bernama We Randeng Petta MacoaE (putri kedua We Soji).
* Raja 8: bernama We Makkarennu Petta MaloloE (putri dari We Randeng).
* Raja 9: bernama Indo Makketti.
* Raja 10: 1902 – 1907: Andi Ponte Petta Daengna, putri Indo Makketti.
* Raja 11: 1907 – 1936: Andi Coba Petta Khalifah.
* Raja 12: 1937 – 1950: Andi Kadu Petta Ambona.
* Raja 13: 1951 – 1962: Andi Muhammad Basir Petta Mamma

Sumber dan lengkap: https://pesanleluhur.wordpress.com/2016/03/13/anabanua-1737-1962/

Raja ke-11 Anabanua, Andi Coba Petta Khalifah, memerintah 1907-1936.


Lokasi kecamatan Maniangpajo, kab. Wajo

Lokasi kecamatan Maniangpajo, kab. Wajo


Peta-peta Sulawesi masa dulu

Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini

Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683


Blog at WordPress.com.